Part 35 ...
Jeng jeng🙂 NY balik lagi. Jangan lupa tinggalkan jejak oke.
Sebelumnya makasih udah mau baca Gempa!!Komen dong, kalo bisa di setiap paragraf.
Udah lah, yuk langsung baca!!
Happy reading!!
"Hari H olimpiade,"
°Gempano°
"Semuanya udah siap kan?" tanya cowok yang memakai masker dengan kupluk Hoodie yang menutupi kepalanya.
"Udah, tinggal nunggu besok aja." Jawab Azhar membuat cowok bermasker itu menepuk pundaknya dua kali.
"Kali ini Lo gercep ya. Ternyata bener Lo suka sama Humaira," ucap cowok bermasker itu dengan mengetuk-ngetuk meja.
"Logikanya, siapa yang nggak suka sama Humaira. Udah cantik, pinter, baik lagi. Spek bidadari yang sesungguhnya!" ucap Azhar dengan mengangkat wajahnya.
"Tapi gue nggak suka sama dia," gumam cowok bermasker itu dengan pelan. Agar tidak di dengar oleh Azhar.
"Oh iya, adek Lo belom tau kan rencana ini?"
"Belom," jawab Azhar seadanya.
"Bagus,"
Lest play to the game, Humaira.
Jangan pernah main-main sama gue.
°Gempano°
"Gem, gue itu mau pergi olimpiade. Bukan mau kemping!" ucap Humaira dengan matanya yang terus mengikuti kemana arah Gempa pergi.
Sejak tadi Gempa terus saja mempersiapkan segala kebutuhan Humaira untuk olimpiade besok. Mulai dari buku-buku, cemilan, bahkan pakaian ganti. Tidak lupa juga dengan payung dan jas hujan.
"Ye ini juga karena perintah calon mertua kali. Kalo nggak mah, ngapain gue repot-repot kaya emak-emak nyiapin barang anaknya yang mau kemping." Gempa berceloteh dengan terus memasukkan beberapa cemilan di tas Humaira.
"Kayaknya nggak usah deh Gem," ucap Humaira dengan nada lemas.
"Nggak usah apa?" tanya Gempa menatap Humaira yang duduk di atas ranjang dengan tangan yang memilih ujung baju tidur nya.
"Nggak usah repot-repot," ucap Humaira dengan suara serak. Entah kenapa perasaan nya selalu saja tidak enak.
"Hey-hey, kenapa?" tanya Gempa berjalan dan berjongkok di hadapan Humaira, dengan memegang tangan Humaira.
"Kalo gue nggak menang gimana?" tanya Humaira dengan air mata yang hampir menetes.
Gempa tersenyum hangat. "Sejak kapan cewek gue overthinking gini?"
Humaira menatap Gempa dengan mata yang memanas. "Perasaan gue nggak enak," ucap Humaira dengan jujur.
Gempa menghela napas panjang. Ternyata bukan dirinya saja yang memiliki pirasat yang tidak enak. Tapi Humaira juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMPANO SKALA
Teen Fiction"Rasa cinta yang sebenarnya ada. Namun, di halang oleh tembok yang berkedok musuh!!" pernah ngerasain gimana rasanya jadi Humaira? Gadis berpipi merah dengan sejuta kejutan. hidupnya tidak lagi tenang saat Gempa muncul dalam hidupnya. yah, Gempa. G...