Part 11 ...
HY, NY BALIK LAGI FREN
GIMANA KABAR KALIAN HARI INI? SEHAT KAN?
GEMPA UP DONG HHE. YANG NGIRA KALAU CERITA INI NGGAK UP-UP LAGI. KALIAN SALAH, NY KAN UDAH PERNAH BILANG KALO UPNYA EMANG SEKALI SEMINGGU ATAU NGGAK DUA KALI SEMINGGU. MAAF YA, SOALNYA NY JUGA HARUS FOKUS DI CERITA AKSA.NY HARI INI NGGAK MAU KEBANYAKAN BACOT, BACA AJA LANGSUNG KE CERITANYA. HEH KOMEN DONG DIEM-DIEM WAEK.
JANGAN LUPA VOTE!!
MASIH SETIA KAN SAMA GEMPA??
HAPPY READING!!!
"SISI LEMAH HUMAIRA."
°Gempano°
"Apa-apaan ini? Kenapa lantainya basah dan kotor seperti ini? Apa kalian tidak membersihkan. Mata kalian di mana? Tidak melihat lantai kotor seperti ini?"
Siswa kelas XII IPS 1 meneguk salivanya dengan paksa, pasalnya semua kelas memang sudah bersih. Hanya tinggal kelas mereka saja yang masih dalam keadaan yang sama. Kacau. Belum lagi lantai yang masih basah di injak-injak, hingga menjadikan lantai kotor kembali.
"Dimana ketua kelas kalian?" tanya kepala sekolah dengan garangnya. Sebut saja namanya Buk Budi.
"Humaira tadi izin ke toilet Buk!" jawab Yani dengan tangan yang sibuk membersihkan kaca.
"Ketua kelas kalian ini nggak becus atau bagaimana? Kenapa dia menghilang saat teman-temannya sibuk membersihkan kelas." Ujar Buk Budi dengan sinis.
"Permisi Buk," sapa Humaira berjalan melewati Buk Budi yang kini menatapnya sinis.
"Kamu, Ketua kelasnya 'kan?" tanya Buk Budi ketus.
Humaira menoleh, lalu mengangguk dengan cepat. "Iya Buk, saya Humaira. Ketua kelas XII IPS 1!" jawab Humaira dengan sopan.
"Kamu ini jadi ketua kelas tidak profesional, tidak becus, dan tidak mengerti aturan sekolah. Apa kamu tidak tau kalau rok di atas lutut itu tidak boleh. Dan itu, rambut kamu kenapa pirang seperti itu? Apa kamu cat? Astaga ... Kamu ini perempuan seharusnya lebih menjaga tubuh dengan baik. Ketua kelas tidak berguna, bahkan struktur kelas sama kamu belum menyelesaikan. Tidak ada kreativitas sekali kelas ini!" ledek Buk Budi dengan panjang lebar.
Humaira tetap diam, ia masih punya banyak stok kesabaran untuk meladeni ucapan pedas dari kepala sekolahnya. Ia tidak akan bisa melawan atau membantah. Mungkin, omongan buk Budi memang benar. Humaira tidak becus menjadi ketua kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMPANO SKALA
Ficção Adolescente"Rasa cinta yang sebenarnya ada. Namun, di halang oleh tembok yang berkedok musuh!!" pernah ngerasain gimana rasanya jadi Humaira? Gadis berpipi merah dengan sejuta kejutan. hidupnya tidak lagi tenang saat Gempa muncul dalam hidupnya. yah, Gempa. G...