Gempano 41

173 16 4
                                        

Allo
Btw part selanjutnya itu endingnya loch. Yeyyyy.

Seneng dong yak, kalian bisa maraton neh dari awal lagi😭 biar nggak lupa alurnya. Ya udah tanpa banyak bacot. Mari kita ngehalu.

•Gempano•

BRAK

Gempa menendang dengan brutal seseorang yang kini sudah tersungkur di lantai. Ia meraih tubuh itu, membenturkannya ke tembok lalu menendangnya kembali. Emosi yang sudah ia tahan selama beberapa minggu ini akhirnya keluar juga.

"BANGSAT ... BANGUN LO, BANGUN ANJING!"

Teriakan Gempa menggema di seluruh penjuru ruangan. Menarik kerah baju Yogi dengan kasar, lalu membogem mentah pipi sebelah kiri yang belum terdapat luka.

Iya,orang tersebut adalah Yogi Iswara, dalang dari kecelakaan Humaira beberapa minggu yang lalu. Yogi tidak menyangka tempat persembunyiannya akan cepat di temukan. Padahal Iya sudah memastikan jejaknya tidak bisa di lacak. Yogi bersembunyi di Bar pinggiran kota yang jarang di datangi orang, karena biasanya Bar ini adalah tempat penjualan ilegal.

"GUE NGGAK HABIS FIKIR, KENAPA DULU CEWEK GUE BISA SUKA SAMA COWOK BRENGSEK KAYAK LO. BAJINGAN. CUIH, BAHKAN GUE NGGAK SUDI NYEBUT NAMA LO."

Yogi terkekeh dengan tangan yang kini mengusap darah di sudut bibirnya. "Cewek Lo terlalu murahan, makanya deketin banyak cowok. Bahkan guru magang pun di deketin. Bener-bener mura--."

BUGH

Tak butuh waktu lama hanya sekedar membungkam mulut sampah Yogi. Tidak boleh ada yang berkata buruk tentang pacarnya. Apa lagi kata-kata itu keluar dari mulut sampah yang tidak berguna.

"Jangan sampe Gue bunuh Lo di sini. Lo harus ngerasain dulu, gimana sakitnya cewek Gue. Gue bakalan biarin Lo hidup, tapi bakalan Gue pastiin hidup lo nggak baik-baik aja."

Bugh

Terakhir Gempa menendang wajah Yogi sebagai perpisahan. Mengetik sesuatu di handphonenya lalu berlalu tanpa memperdulikan Yogi yang kini sudah terkapar lemas di atas sofa ruang VIV Bar.

Rasanya sangat lega. Gempa berhasil melupakan emosinya tepat di sasarannya langsung. Ia tidak harus lagi pergi ke Danau dan berteriak seperti orang gila. Semuanya sudah berakhir. Eh tidak, semuanya baru di mulai kembali. Tugas Gempa sekarang adalah mengembalikan ingatan Humaira. Itu saja hehe.

"Dimana?" Tanya seseorang yang kini menghampiri Gempa di parkiran.

"Ruang VIV nomor 9." Jawab Gempa yang langsung menaiki motornya. Melajukan motor tersebut dari area terlarang itu, menuju rumah sang pujaan hati. Pastinya Humaira sudah pulang sekarang. Ah jujur, Gempa jadi sangat merindukan pacarnya itu.

Gempano

"Assalamualaikum,"

Gempa menyeleonong masuk ke rumah Humaira dengan tampang tidak berdosa. Ia menyengir kuda saat tatapan Damar, Papanya Humaira menatapnya dengan heran.

"Hy Om," sapa Gempa sok akrab.

"Hy Cantik," sapa Gempa mengedipkan matanya ke arah Humaira yang kini menatapnya jijik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GEMPANO SKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang