Allo
Btw part selanjutnya itu endingnya loch. Yeyyyy.Seneng dong yak, kalian bisa maraton neh dari awal lagi😭 biar nggak lupa alurnya. Ya udah tanpa banyak bacot. Mari kita ngehalu.
•Gempano•
BRAK
Gempa menendang dengan brutal seseorang yang kini sudah tersungkur di lantai. Ia meraih tubuh itu, membenturkannya ke tembok lalu menendangnya kembali. Emosi yang sudah ia tahan selama beberapa minggu ini akhirnya keluar juga.
"BANGSAT ... BANGUN LO, BANGUN ANJING!"
Teriakan Gempa menggema di seluruh penjuru ruangan. Menarik kerah baju Yogi dengan kasar, lalu membogem mentah pipi sebelah kiri yang belum terdapat luka.
Iya,orang tersebut adalah Yogi Iswara, dalang dari kecelakaan Humaira beberapa minggu yang lalu. Yogi tidak menyangka tempat persembunyiannya akan cepat di temukan. Padahal Iya sudah memastikan jejaknya tidak bisa di lacak. Yogi bersembunyi di Bar pinggiran kota yang jarang di datangi orang, karena biasanya Bar ini adalah tempat penjualan ilegal.
"GUE NGGAK HABIS FIKIR, KENAPA DULU CEWEK GUE BISA SUKA SAMA COWOK BRENGSEK KAYAK LO. BAJINGAN. CUIH, BAHKAN GUE NGGAK SUDI NYEBUT NAMA LO."
Yogi terkekeh dengan tangan yang kini mengusap darah di sudut bibirnya. "Cewek Lo terlalu murahan, makanya deketin banyak cowok. Bahkan guru magang pun di deketin. Bener-bener mura--."
BUGH
Tak butuh waktu lama hanya sekedar membungkam mulut sampah Yogi. Tidak boleh ada yang berkata buruk tentang pacarnya. Apa lagi kata-kata itu keluar dari mulut sampah yang tidak berguna.
"Jangan sampe Gue bunuh Lo di sini. Lo harus ngerasain dulu, gimana sakitnya cewek Gue. Gue bakalan biarin Lo hidup, tapi bakalan Gue pastiin hidup lo nggak baik-baik aja."
Bugh
Terakhir Gempa menendang wajah Yogi sebagai perpisahan. Mengetik sesuatu di handphonenya lalu berlalu tanpa memperdulikan Yogi yang kini sudah terkapar lemas di atas sofa ruang VIV Bar.
Rasanya sangat lega. Gempa berhasil melupakan emosinya tepat di sasarannya langsung. Ia tidak harus lagi pergi ke Danau dan berteriak seperti orang gila. Semuanya sudah berakhir. Eh tidak, semuanya baru di mulai kembali. Tugas Gempa sekarang adalah mengembalikan ingatan Humaira. Itu saja hehe.
"Dimana?" Tanya seseorang yang kini menghampiri Gempa di parkiran.
"Ruang VIV nomor 9." Jawab Gempa yang langsung menaiki motornya. Melajukan motor tersebut dari area terlarang itu, menuju rumah sang pujaan hati. Pastinya Humaira sudah pulang sekarang. Ah jujur, Gempa jadi sangat merindukan pacarnya itu.
•Gempano•
"Assalamualaikum,"
Gempa menyeleonong masuk ke rumah Humaira dengan tampang tidak berdosa. Ia menyengir kuda saat tatapan Damar, Papanya Humaira menatapnya dengan heran.
"Hy Om," sapa Gempa sok akrab.
"Hy Cantik," sapa Gempa mengedipkan matanya ke arah Humaira yang kini menatapnya jijik.

KAMU SEDANG MEMBACA
GEMPANO SKALA
Teen Fiction"Rasa cinta yang sebenarnya ada. Namun, di halang oleh tembok yang berkedok musuh!!" pernah ngerasain gimana rasanya jadi Humaira? Gadis berpipi merah dengan sejuta kejutan. hidupnya tidak lagi tenang saat Gempa muncul dalam hidupnya. yah, Gempa. G...