Gempano 1

1.1K 98 2
                                        

Hy ketemu lagi, Ny bawaiin part satu nih. Udah pada siap belom bacanya. Siap dong, pasti. Tetep stay ya di lapak Gempa, jangan lupa tampung Gempa di perpustakaan kalian. Thanks!!

HAPPY READING

Gempano Skala Vulkanik

Gempano Skala Vulkanik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Takdir."

°Gempano°

Seorang gadis berjalan di trotoar jalan dengan riangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis berjalan di trotoar jalan dengan riangnya. Di baluti dengan seragam putih abu-abu, dan tas ransel mini berwarna hitam dengan hiasan petir yang melekat di punggung nya. Rumah dengan sekolahnya memang berjarak dekat, jadi tidak heran jika ia berjalan untuk pergi ke sekolah.

Humaira Az-zahra, gadis berkulit putih dan berpipi merah itu tersenyum senang saat melihat sekolahnya yang sudah tidak jauh lagi.

Saat hendak menyebrang di perempatan, pengelihatannya tanpa sengaja menangkap Nenek-nenek yang tengah berdiri di pinggir jalan.   Sepertinya nenek itu ingin menyebrang, terlihat dari kepalanya yang tengah celingak-celinguk.

Humaira berjalan menyebrangi jalan, memilih menghampiri nenek yang sepertinya tengah kesusahan itu. "Nenek butuh bantuan?" tanya Humaira dengan senyuman. Terlihat Nenek itu mengangguk, disertai dengan senyuman di wajah keriputnya.

"Nenek mau kemana?" tanya Humaira lagi. Sang Nenek menjawab, "Nenek ingin menyebrang. Tapi, tidak berani. Lihatlah, jalanan sungguh ramai."

Humaira menelisik sekitarnya. Memang benar, jalanan hari ini terlihat begitu ramai. Apa lagi di tempatnya saat ini adalah perempatan, pantas saja ramai.

Humaira mengangguk. "Ya udah Aku bantu ya Nek," ucap Humaira yang di sambut dengan anggukan antusias oleh sang Nenek. Humaira tersenyum, ia memegang tangan Nenek itu lalu membawanya menyebrang jalan.

Sampai di sebrang jalan, keduanya tersenyum. "Nenek mau kemana lagi?" tanya Humaira sedikit basa-basi.

"Nenek mau ke rumah cucu Nenek." jawab sang nenek dengan lembut. Senyuman tak pernah lepas dari wajah keriput yang nampak masih cantik di mata Humaira.

GEMPANO SKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang