"Rasa cinta yang sebenarnya ada. Namun, di halang oleh tembok yang berkedok musuh!!"
pernah ngerasain gimana rasanya jadi Humaira? Gadis berpipi merah dengan sejuta kejutan. hidupnya tidak lagi tenang saat Gempa muncul dalam hidupnya. yah, Gempa. G...
KALI INI, NY BAWAIIN GEMPA PART 6. ADA ADEGAN KURANG MENARIK MUNGKIN DISINI, TAPI NY UDAH BERUSAHA BIAR SEMUANYA JADI NGFEEL.
THANKS BUAT READERS SETIA
NY NGGAK MINTA BLUE LOVE, NY CUMAN MINTA TETEP STAY DI GEMPA!!! OKEE!!
Gempano Skala Vulkanik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING!
"Sebuah NOTE dan KECEWA."
"Puas Lo? Lo puas liat gue kek gini? Lo ngajak gue terbang setinggi-tingginya, dan sekarang? Lo lepasin gue di tengah jalan? Jahat Lo, setan!" || Humaira Az-zahra
°Gempano°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Humaira merebahkan tubuhnya yang terasa remuk, ia benar-benar lelah. Dari tadi sore Humaira selalu menghadapi teman-teman cowok nya yang selalu mengintili. Hanya teman, tidak lebih dari itu. Padahal, Humaira sangat ingin berduaan dengan Yogi, tapi apalah daya. Nasi sudah menjadi bubur.
"Capek banget gue!" ucap Humaira menggeliatkan tubuhnya di atas ranjang. Jam menunjukan pukul 7 malam. Dan Humaira baru bisa beristirahat sekarang. Capek, Humaira benar-benar capek.
Pikirannya seketika bertumpu pada ucapan Nenek-nenek di perempatan jalan dekat sekolah. Apa benar? Gempa orangnya? Tidak, tidak mungkin. Humaira tidak pernah mencintai Gempa begitupun sebaliknya. Ya, Gempa tidak mencintai Humaira, dan Humaira jelas tau itu.
"Malam penuh bintang bersama?"
"Gempa!"
"Argh ... Kenapa harus Gempa. Pantes aja Gempa sekarang pindah ke sebelah rumah gue, jadi ini takdir. Huaa ... Gue nggak mau!"