Gempano 39

148 12 2
                                        

Hy aku balik.

Kangen nggak??

Maaf ya, author sibuk bangettttt sampe nggak bisa buka WP😢 padahal kemaren janjinya mau namatin bulan februari 😭 mana lah bisaaaaaa hueeeeeee. Maapin author yg suka plin plan.

Tau ndak?😭 Hp author Rusakkkkkkkkk, jadi ndak bisaaa nuliss ceritaaaa. Hueee😭 doain yak biar bisa cepet² ada uang, buat beli hp baruuuu.

Ya udah.

Happy reading!!!

°Gempano°

"Salah gue? Salah gue dimana?" tanya Gempa pada dirinya sendiri. Suara gemercik air dengan tangannya yang bertumpu pada dinding. Iya, gempa saat ini tengah mandi. Kalo kata Rizky sih, lagi nyuci otak.  Haha

"Yakali karena gue nyium Humaira, dia jadi ketabrak nggak elit banget." Gumam Gempa dengan mengacak rambutnya yang basah.

"Jangan cuma hati. Logika juga harus main."

"Sok puitis banget setan Rizky." Ujar Gempa sambil mengambil handuknya. Ia keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk yang melilit di pinggang nya.

Tok tok

"Gempa!" Terdengar suara ketukan pintu dengan suara Mama Qira yang menyapa. Gempa menatap pintu kamarnya. Tunggu, sejak kapan mamanya pulang. Setau Gempa Mamanya masih ada urusan pekerjaan,

Jangan-jangan,

Gempa meneguk salivanya paksa, suasananya sedikit mencekam saat ini.

"Gempa ..."

Suara itu kembali lagi, namun dengan suara yng lebih lirih dan pelan.

"Anjir, kenapa malah ganti genre." Gumam Gempa bergidik ngeri.

"Lagian perasaan nggak ada orang tadi pas gue masuk."

"Jan ngadi-ngadi dah!" Ujar Gempa menepis pikirannya. Gempa dengan pelan mendekati pintu, dengan nafas yang sedikit tercekat Gempa membuka pintu hingga wanita patuh baya yang berada di depan pintu ikut terkejut.

"Mah ... Astaga," Gempa menyugar rambutnya dengan helaan nafas lega. "Eh, ini beneran Mama kan?"

Qira yang heran menatap anaknya dengan aneh. "Iya ini Mama, emang kenapa sayang?" tanya Qira.

"Mama kapan pulangnya? Perasaan pas Gempa masuk tadi nggak ada orang di rumah." Ujar Gempa berjalan masuk mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya.

"Dih, Dari kamu dateng sampe kamu masuk kamar mama manggil-manggil kamu tapi kamu ndak nengok-nengok. Mama pikir kamu udah budeg gara-gara kesenengan liat Humaira siuman." Cerca Qira dengan mengikuti langkah anak semata goleknya ini. "Mantu Mama baik-baik aja 'kan?" Lanjut Qira dengan semangat. Alasan Qira dan suaminya pulang juga karena mendengar kabar bahwa Humaira telah siuman.

Mendengar nama Humaira, Gempa menghentikan kegiatannya.

"Dia Baik kok Mah, Tapi ..." Gempa menggantung ucapannya dengan menatap sendu bayang dirinya di cermin.

"Tapi ...?" Qira mengulang ucapan Gemoa dengan menanti ucapan anaknya.

"Dia lupa sama Gempa Mah."

GEMPANO SKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang