Chapter 20

6.7K 640 66
                                    

╔࿇══━━ೋ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ೋ━━══࿇╗
HAPPY READING
.

(WARNING PART BUCIN)

.

Keduanya sudah sampai di rumah Hyunsuk, Hyunsuk ingin turun sendiri dari motor, namun Jihoon sudah terlebih dahulu menggendong tubuh mungilnya dan berjalan kerumahnya.

"Kuncinya?"

"Di saku celana." Jihoon meraba saku celana Hyunsuk dan menemukan kunci rumahnya. Langsung saja Jihoon memasukkan kunci tersebut kelubang kunci dan membukanya.

Dengan segera Jihoon membuka pintu rumah Hyunsuk dan membawa Hyunsuk masuk kedalam, tak lupa juga menutup pintu rumah Hyunsuk kembali. Jihoon berjalan menuju kamar Hyunsuk, membuka pintu kamarnya dan meletakkan Hyunsuk dengan hati-hati di ranjang tempat tidur, kemudian Jihoon menyelimuti Hyunsuk dengan selimutnya.

Grep

Baru saja Jihoon akan pergi keluar dari kamar Hyunsuk, sebuah tangan menahan lenganya.

"Mau kemana?" Tanya Hyunsuk dengan pelan.

"Mau..."

"Jangan kemana-mana, disini aja."

Belum sempat Jihoon menjawab, Hyunsuk sudah memotong kalimatnya. Padahal Jihoon hanya ingin menyalakan lampu kamar Hyunsuk, tapi ya sudah tidak jadi. Jihoon duduk di sebelah Hyunsuk yang tengah berbaring. Beberapa sata kemudian, Hyunsuk memejamkan matanya dan terjun ke alam mimpi.

Jihoon memandangi wajah Hyunsuk lekat, struktur wajah Hyunsuk yang tersusun dengan indah, alisnya indah, bulu matanya saja melentik. Lihatlah hidungnya, kecil mungil dan menggemaskan, lihatlah pipinya yang tembam dan sangat ingin untuk di makan. Sekarang lihat bibirnya, sangat-sangat lucu dan membuat Jihoon candu.

Jihoon membelai surai rambut Hyunsuk dengan pelan, dirinya mendekat, ingin sekali dia mencium bibir Hyunsuk.

Cup

Hanya sekali, Jihoon tak ingin menganggu tidur Hyunsuk, dia sudah sangat kedinginan tadi, biarkan dia beristirahat malam ini. Jihoon mengubah posisinya, dirinya membaringkan tubuhnya di sebelah Hyunsuk. Jihoon memejamkan matanya, beberapa saat lagi ia akan ikut terjun kedalam mimpi.

Grepp

Sesuatu mengagetkannya, matanya kembali terbuka, ia merasa ada yang memeluknya dari samping, dan benar saja. Saat Jihoon menoleh kearah Hyunsuk, dia melihat pemuda itu memeluk tubuhnya, tanganya ia lingkarkan di atas perut Jihoon meskipun tubuhnya agak jauh dari Jihoon.

Jihoon memiringkan tubuhnya, ia balas memeluk Hyunsuk, keduanya akhirnya tidur sembari berpelukan lucu.

(Author boleh nyempil di tengah ga?)

..



Gelapnya malam sudah berganti dengan Terangnya pagi, matahari mulai memunculkan dirinya di ufuk timur.

"Eunghh," Jihoon melenguh, dirinya masih diatas kasur Hyunsuk, dan masih memeluk Hyunsuk.

Jihoon disuguhkan pemandangan pagi yang indah, wajah Hyunsuk disinari cahaya matahari yang datang dari jendela di depan mereka.

"Demi apapun, cuma Choi Hyunsuk yang paling cantik di muka bumi ini!" Gumam Jihoon pelan.

Jihoon mulai mendekatkan wajahnya lagi ke wajah Hyunsuk, dia ingin mencium bibir Hyunsuk lagi, Jihoon benar-benar kecanduan benda kenyal tanpa tulang berwarna merah muda dan basah itu sekarang.

Cup

Lama, lama sekali Jihoon mengecup bibir manis Hyunsuk ini. Ia sampai tak sadar jika sang empu yang dikira masih tidur, sekarang mengerjapkan matanya pelan karena sedikit terusik.

"Hem?"

Hyunsuk terkejut, dia membolakan kedua matanya, pemandangan apa ini yang ia lihat pagi-pagi? Sebuah wajah yang sangat dekat, bahkan yang lebih mengagetkan lagi, bibirnya di kecup lama oleh orang didepannya ini.

Lagi-lagi Hyunsuk berkeringat dingin, jantungnya berdegup kencang, ia memang sudah sering seperti ini dengan Jihoon, tapi entah kenapa jantungnya selalu berdegup kencang.

Hyunsuk berniat melepaskan bibirnya, hal itu membuat kedua bibir mereka bergesekan, Jihoon langsung membuka matanya saat merasakan bibir Hyunsuk bergerak. Kedua mata mereka bertemu, saling menatap tanpa ada pergerakan.

"Pagi sayang."

Hyunsuk masih terdiam menatap Jihoon. "Sayang, sayang pala lu kayang!"

Hyunsuk buru-buru bangun dan langsung berlari ke kamar mandi, dirinya langsung menutup pintu kamar mandi dengan keras kemudian berteriak.

"AAAAAAAAAAAA GUE SALTING BEGO!!"

Jihoon malah tertawa keras mendengar teriakan Hyunsuk yang sangat lucu itu.

Jihoon turun dari ranjang dan keluar dari kamar Hyunsuk, dirinya berjalan menuju dapur, dia lapar. Entah apa yang Hyunsuk miliki di dapurnya ini, semoga saja ada makanan instan yang bisa ia masak untuk mengganjal perutnya. Ya meskipun ia sudah makan malam banyak dengan Hyunsuk, tapi entah kenapa perutnya susah untuk kenyang.

Jihoon membuka laci, dan yang ia lihat adalah..

"Huek, bubur ayam instan!" Jihoon buru-buru menutup laci, dirinya sangat tidak suka dengan makanan bernama bubur ayam ini, apalagi melihat isi laci di dapur Hyunsuk yang penuh dengan bungkusan bubur ayam instan.

Dulu Jihoon pertama kali makan bubur ayam saja sudah muntah, bagaimana tidak, Jihoon makan bubur ayam yang sudah basi, rasanya sangat tidak enak, baunya juga busuk seperti tai ayam. Maka dari itu Jihoon tidak ingin memakan bubur ayam lagi dan menjadi trauma dalam hidupnya.

Tok

Tok

DOR!

Jihoon berjalan menuju ruang tamu, entah siapa yang menggedor-gedor pintu dengan tidak sopanya itu di pagi hari. Dia berjalan menuju pintu rumah Hyunsuk dan membukanya agak keras.

"Nih kak gue bawain maka-LAH KAK JIHOON KOK DISINI?!!"

Senyuman tiba-tiba tercetak jelas di wajah Jihoon, matanya berbinar melihat Mashiho yang membawa 3 paper bag berisikan makanan untuk Hyunsuk.

"AAAAAA MAKASIH CIO, LO PENYELAMAT GUE!" Dengan segera Jihoon menyahut 3 paper bag dari kedua tangan Mashiho.

"Loh kak, itu buat Kak Hyunsuk!" Mashiho terlihat kesal. Jihoon berbalik ia kemudian mendekat kearah Mashiho.


"MUAHH!!"

Mashiho mendadak membeku di tempat, apa ini? Jihoon mencium keningnya?

"Kak?"






















BUGH!!

"DASAR BUAYA!"








.BERSAMBUNG.
╚࿇══━━ೋ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ೋ━━══࿇╝

Kemalaman g sih update nya? Eh ini udah masuk pagi gak sih? Wkwkw 😂 abis nulis langsung capcus update!

Anak Pemilik Sekolah (Hoonsuk) ✓ Open POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang