Chapter 9

9.7K 830 33
                                    

╭══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╮
Happy Reading

"KAK HYUNSUK!"

"Uhukk uhukkk buset uhukk!" Hyunsuk langsung tersedak minumannya karena terkejut tiba-tiba saja suara Mashiho mengagetkan Hyunsuk yang sedang minum.

"Eh Maaf Kak hehe, sekarang Kak Hyunsuk gimana?" Tanya Mashiho sembari berlari mendekat ke arah Hyunsuk yang terduduk di ranjang rumah sakit.

"Baik kok, cuma kedinginan doang."

Mashiho mengangguk paham. "Untung aja ada Kak Jihoon yang nemuin Kak Hyunsuk di pondok itu, lagian ngapain sih kak, pulang-pulang kok gak ngabarin, aku sama Kak Jihoon sama yang lainya nyariin loh kak, apalagi Kak Jihoon yang tiba-tiba pergi bawa motor nyariin kakak dan gak bawa HP!" Jelas Mashiho.

Hyunsuk kemudian memandang wajah Jihoon. Hyunsuk salah tentang sifat Jihoon, ya memang Jihoon itu brandalan sekolah, dia nakal dan suka bermain bersama siswi atau siswa yang menjadi pihak bawah di sekolah, tapi Jihoon juga memiliki sifat kemanusiaan yang tersembunyi.

Pintu kembali terbuka dan menampilkan seorang perawat dengan papan data di tangan kananya.

"Pasien bernama Choi Hyunsuk bisa pulang hari ini, tapi pihak keluarga harus menyetujui beberapa persyaratan berikut!"

Tanpa aba-aba Jihoon langsung berjalan menuju suster tersebut dan menandatangani administrasi Hyunsuk, perawat tersebut kemudian membungkuk kemudian pergi.

"Hoon lo..?"

"Udah gak usah banyak bicara, sekarang cepet siap-siap gue anter lo pulang!" Hyunsuk terdiam sesaat, kemudian Mashiho membantu Hyunsuk bersiap.

Anak Treasure yang lain disuruh Jihoon menunggu di parkiran, mereka juga akan ikut ke rumah Hyunsuk, kabarnya Hyunsuk tinggal sendiri karena di tinggal orang tuanya merantau, entah merantau kemana Hyunsuk tidak tau pasti, beruntung ada Mashiho yang setiap hari mampir ke rumah Hyunsuk, terkadang untuk sekedar bermain, atau memasakkan Hyunsuk makanan.

"Udah?" Tanya Jihoon dan Hyunsuk mengangguk.

Baru saja turun dari ranjang tempat tidur, Hyunsuk hampir jatuh karena kakinya belum kuat untuk berdiri, beruntung Jihoon menangkap Hyunsuk tepat pada waktunya.

"Aelah!" Jihoon kemudian langsung menggendong Hyunsuk seperti bayi dan berjalan keluar menuju parkiran, tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang-orang yang berada di rumah sakit yang saat ini tengah memperhatikan mereka berdua, Hyunsuk menyembunyikan wajahnya di dada Jihoon dan menutupinya dengan jaket Jihoon yang terbuka.

Jihoon menjadi gemas ingin melahap Hyunsuk saat ini juga, pipinya yang tembab dan memerah karena malu membuat Jihoon sangat-sangat gemas kepada Hyunsuk.

Beberapa meter lagi mereka bertiga sampai di parkiran, di sana sudah menunggu anak Treasure lainya dan juga kekasih mereka.

"Gila-gila, lo gendong Hyunsuk dari kamar rumah sakit? Wah gentleman banget!" Junkyu bertepuk tangan kecil.

Jihoon kemudian mendudukkan Hyunsuk di jok bagian belakang motornya.

"Pegangan, yang erat, jangan sampek lo kebawa angin, nanti gue juga yang repot!" Hyunsuk memukul kepala Jihoon karena kesal, teman-teman mereka terkejut, wah bagaimana mungkin ada yang berani memukul anak sultan pemilik sekolah yang paling di takuti ini? Hal itu hanya bisa dilakukan oleh Choi Hyunsuk, dan anehnya Jihoon tidak merasa terganggu bahkan marah. Dia terima-terima saja di pukul atau di bentak Hyunsuk mulai dari sekarang, entah kenapa Jihoon berubah begitu drastis sejak kedatangan Hyunsuk.

Mereka melakukan motor mereka, suara bising kenalpot memenuhi seluruh penjuru rumah sakit, beberapa pasien mengomel karena istirahat mereka terganggu. Bahkan beberapa pasien yang ada di taman melempar sandal mereka dan hampir mengenai kepala Jeongwoo.

15 menit kemudian, mereka sampai di rumah Hyunsuk, beruntung Hyunsuk memiliki pekarangan yang luas dan 6 moge itu bisa cukup terparkir di halaman rumahnya.

"HEH TURUN PELAN-PELAN LO NANTI JATUH GUE YANG REPOT!" Hyunsuk yang hendak turun sendiri kini terdiam karena tiba-tiba Jihoon membentak nya, Jihoon kemudian turun dari motor dan kemudian menggendong Hyunsuk dan masuk kerumahnya.

"Kunci?" Jihoon berhenti sebentar di depan pintu rumah Hyunsuk.

"Ada di Mashiho," jawab Hyunsuk, Mashiho kemudian bergegas membuka pintu rumah Hyunsuk, mereka kemudian masuk setelah pintu rumah Hyunsuk terbuka, Hyunsuk di dudukkan di sofa ruang tamunya.

"Emm maaf rumah ku hanya seperti ini, jika kalian mau makanan ringan ada di kulkas, aku akan mengam....."

"Choi Hyunsuk...!"

"Emm maksudku Mashiho bisa mengambilnya." Mashiho yang namanya disebut langsung berlari ke arah dapur dan mengambil cemilan lalu membawanya ke ruang tamu.

Hening seketika, tidak ada pembicaraan diantara mereka semua. Asahi yang memang pendiam tidak akan dianggap aneh lagi, tapi yang lainya? Mereka semua pusatnya biang kebisingan, tidak pernah mereka diam walaupun beberapa menit lagi.

"HACHIII!!" Doyoung tiba-tiba bersin dan membuat mereka semua tertawa.

"Receh banget anjir gini doang gue ngakak!" Jaehyuk tertawa terbahak-bahak sampai terjerembab ke Asahi.

"Nah gini kan enak, dari pada diem-dieman kek kuda!" Sembur Junkyu.

"Kuda mana bisa diem kak!" Mashiho menyenggol tangan Junkyu.

"Bisa aja sih, pas tidur WAHAHAHAH!" Mereka kembali tertawa, sedangkan Jihoon dan Hyunsuk terdiam, saling melempar tatapan tajam, hanya Jihoon yang menatap Hyunsuk tajam, sedangkan Hyunsuk beberapa kali sempat mengalihkan pandangannya.

Yoshi kemudian menepuk bahu Jihoon, membuatnya tersadar. "Kenapa?"

"Ikut gue bentar."

Jihoon tak tau kenapa Yoshi bicara dengan berbisik kepadanya, tanpa banyak bicara Jihoon mengikuti Yoshi keluar rumah Hyunsuk.

Jihoon diam, menunggu Yoshi mengatakan sesuatu.

"Emmm lo punya Levonorgestrel?"

Jihoon tersenyum kemudian merogoh kantung celananya, dia mengeluarkan 1 kaplet obat yang Yoshi maksud, itu obat pencegah kehamilan.

"Tunggu, lo kan Dom, tapi buat apa lo minta ini? Junghwan?" Tanya Jihoon sembari menahan obat tersebut di tanganya.

Yoshi menggelengkan kepalanya." Jaga-jaga kalau gue...."

"Maksudnya lo bunting gara-gara gue? Astaga, yaudah nih, dari pada lo khawatir 2 hari 3 malam, minum sekarang, jangan lupa habis minum makan buah atau apapun biar gak muntah." Yoshi menerima obat tersebut kemudian berjalan kearah dapur Hyunsuk, ia meminta minum dan kemudian meminum obat tersebut secara sembunyi-sembunyi di kamar mandi, setelah menelan obat tersebut Yoshi keluar dan kemudian memakan makanan yang di sediakan di ruang tamu. Tidak ada yang curiga atas hal tersebut, Jihoon berharap ini awal dan terakhir dia seperti itu pada Yoshi, sebenarnya dia tidak ingin melakukan hal itu kepada Yoshi, dia hanya ingin membantu Yoshi.





. Bersambung.

╰══════ೋ•☆ۣۜۜ፝͜͜͡͡•ೋ══════╯

.Tetap update meskipun lagi Diklat wkkwwk

Mohon dukungannya yaaaa

Anak Pemilik Sekolah (Hoonsuk) ✓ Open POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang