16

2.1K 62 0
                                    

Ayyara sudah selesai berganti pakaian dan saat ini ia sedang mengeringkan rambutnya yang basah. Rambutnya sedikit kusut dan lumayan susah untuk di sisir.

"Ra.." panggil aksara dari luar kamar.

"Iya kak, kenapa? Masuk aja" ucap ayyara.

Aksara membuka pintu kamarnya lalu melangkah masuk menghampiri ayyara yang terlihat kesulitan untuk menyisir rambut hitamnya. Tanpa berbicara apapun aksara mengambil alih sisir yang di pegang oleh ayyara dan dengan perlahan ia menyisir rambut ayyara yang kusut. Ayyara terdiam dan menatap dirinya di cermin lalu ia pun menatap aksara yang fokus menyisir rambutnya.

"Kalo udah, langsung turun kebawah" ucap aksara.

Aksara keluar dari kamar setelah membantu ayyara menyisir rambut kusut miliknya. Sekarang rambutnya sudah rapih dan dengan cepat ayyara pun menyusul aksara.

"Duduk sini" ucap aksara.

Ayyara duduk di meja makan dan aksara pun memberikan semangkuk sop ayam jagung yang masih hangat.

"Dimakan mumpung masih anget" ucap aksara.

"Makasih kak.." ucap ayyara.

"Hmm" jawabnya.

Ayyara pun memakan sup ayam jagung buatan aksara itu, saat kuah dari sup itu masuk tubuh ayyara langsung merasa hangat. Aksara duduk di hadapan ayyara yang masih setia menyeruput kuah sup. Merasa dirinya di tatap ayyara pun menghentikan kegiatan makannya dan menyimpan sendok itu.

"K-kak aksa marah ya?" Tanya ayyara.

"Ngga" jawab aksara.

"Maaf kak.." ucap ayyara.

Aksara menghela nafasnya "lain kali jangan pernah nerobos hujan kaya gitu, terus jangan lupa kabarin yang dirumah, jangan bikin khawatir" ucapnya.

"Maaf kak, aku udah bikin kak aksa khawatir" ucap ayyara.

"Iya di maafin, asal jangan di ulang lagi" ucap aksara.

"Iya kak.." jawab ayyara.

"Ohiya tadi temen kamu ngomongin apa?" Tanya aksara.

Ayyara melipat bibirnya kedalam, tenggorokannya terasa menyempit membuat dirinya tak sanggup berbicara. Bagaimana ia harus mengatakan bahwa tadi ditho menyatakan perasaan kepadanya.

"Ra, kenapa diem?" Tanya aksara.

"Emmm itu.. anu" ucap ayyara gugup.

"Ada apa?" Tanya aksara.

"Emmm itu kak.." ucap ayyara yang masih gugup.

"Dia nyatain perasaanya sama kamu?" Tanya aksara to the point.

Ayyara membeku, aksara dengan tepat menebak apa yang dibicarakan dirinya bersama ditho tadi. Lalu tak berselang lama ayyara pun mengangguk mengiyakan ucapan aksara.

"Dia bilangnya gimana?" Tanya aksara.

"Dia bilang kalo dia pengen ngungkapin perasaan yang dia punya buat aku untuk mencoba mengikhlaskan aku kak, dia sadar kalo aku udah jadi milik orang lain jadi dia akan berusaha untuk move on" jawab ayyara.

"Terus perasaan kamu gimana?" Tanya aksara.

Ayyara menatap manik milik aksara dan terlihat jelas bahwa lelaki dihadapannya ini sangat penasaran.

"Dari dulu sampe sekarang aku ga pernah punya perasaan lebih dari sekedar sahabat buat dia kak, dia udah aku anggap sebagai kakak laki-laki karena dari kecil kita udah sahabatan. Dan kalo boleh jujur aku emang belum pernah jatuh cinta sama lelaki manapun kecuali papah" jawab ayyara.

selaras [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang