25

1.7K 39 0
                                    

Hari demi hari telah berlalu, ini hari kelima semenjak aksara pergi tugas. Ayyara yang sudah dua hari ini tak mendapat kabar apapun dari aksara semakin cemas saat mendengar kabar bahwa dilokasi aksara saat ini terjadi longsor. Sejak tadi ayyara menangis di kamarnya ditemani mira yang duduk di sampingnya.

"Ra, udah jangan nangis. Gue yakin kok kak aksa baik-baik aja" ucap mira.

"Gimana bisa gue ga nangis mir? Suami gue lagi ada disana dan ga ada kabar" ucap ayyara.

"Gue tau, pasti lo khawatir banget tapi ga baik kalo lo nangis terus" ucap mira.

"Hiks.. gue ga bisa berhenti nangis, dari kemarin kak aksa ga ada kabar. Jangan kan nelpon handphonenya aja ga aktif" ucap ayyara.

"Ra mungkin disana ga ada sinyal jadi kak aksa ga bisa ngabarin lo" ucap mira.

"Gue ngerti disana ga ada sinyal tapi gue ga bisa berhenti cemas" ucap ayyara.

"Yaudah lo nangis aja ya sampe tenang" ucap mira.

Ayyara menangis tersedu-sedu, ia benar-benar bersedih karena aksara tak ada kabar. Dari kemarin dirinya sudah menunggu kabar namun nihil, ponsel milik aksara pun sama sekali tidak aktif.

"Ra, lo ga laper? Katanya lo belum makan?" Tanya mira.

"Ngga mir, gue ga laper. Gue cuman pengen kabar dari kak aksa" jawab ayyara.

"Lo abis hujan-hujan kan tadi? Makan dulu lah. Gue kan bawain lo soto ayam, masa nolak sih" ucap mira.

"Gue ga nafsu makan" jawab ayyara.

"Ra, jangan batu ah. Badan lo udah agak anget" ucap mira.

"Gue gamau mir" ucap ayyara.

"Sedikit aja, asal jangan ngosongin perut" ucap mira.

Ayyara menggelengkan kepalanya namun tiba-tiba ia merasa mual sekali, kepalanya pun pusing. Saat rasa mual itu semakin bertambah ayyara langsung buru-buru berlari ke kamar mandi di ikuti oleh mira.

"Tuh kan ra, lo pasti masuk angin. Di bilangin makan dulu, batu sih" ucap mira.

Mira membantu ayyara untuk beristirahat di tempat tidurnya dan memberikannya beberapa sendok makanan lalu memberikannya obat.

"Minum, abis itu lo tidurin aja" ucap mira.

"Gue lemes banget mir" ucap ayyara.

"Ra lo mau ke dokter aja apa?" Tanya mira.

Ayyara menggelengkan kepalanya "ngga usah, gue cuman lemes" jawabnya.

"Yaudah lo istirahat, kalo butuh apa-apa kasih tau gue" ucap mira.

Ayyara pun mengangguk dan memejamkan matanya perlahan. Badannya terasa lemas dan rasa mual itu terus saja terasa membuat tidurnya sedikit terganggu.
.
.
.
Sekitar satu jam tertidur akhirnya ayyara terbangun dan dirinya tak merasa lebih baik. Saat ia membuka mata ia tak melihat keberadaan mira, apakah sahabatnya itu sudah pulang?

"Anak mamah udah bangun" ucap fani.

"Mamah, kok bisa ada di sini?" Tanya ayyara.

"Bisa lah, kamu kenapa sih sayang? Kenapa hujan-hujanan?" Tanya fani.

"Tadi pas pulang dari kampus kan naik bus jadi otomatis dari halte sampe rumah kan jalan nah diperjalanan aku kehujanan" jawab ayyara.

"Kenapa ga neduh?" Tanya fani.

"Tanggung mah, udah deket" jawab ayyara.

"Sayang, gimana kalo suami kamu tau? Pasti marah sama kamu nak" ucap fani.

selaras [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang