10

2.5K 80 0
                                    

Siang hari ini pelajaran aksara sangat banyak, sedari tadi mereka membahas mengenai ujian-ujian. Kepala haikal pun rasanya mau pecah mendengar semua ini, bagaimana tidak jadwal minggu depan bisa menjadi padat karena ujian.

"Jadi ujian itu kapan?" Tanya haikal.

"Belum di pastiin, ada yang bilang mingdep sama ada yang bilang bulan depan" jawab aksara.

"Semoga aja buldep deh" ucap haikal.

"Kenapa emang?" Tanya aksara.

"Sa lo pikir aja, otak gue rasanya mau pecah kalo padet jadwal kaya gitu" jawab haikal.

"Lebay, biasa aja ga sampe kepala pecah" ucap aksara.

"Wah iya otak lo memorinya udah 1 tera mungkin lah gue 1 gb aja ngga kayanya" ucap haikal.

"Mangkannya pas pembagian memori otak lo datangnya jangan terlambat" ucap aksara.

"Lah salah gue?" Ucap haikal.

"Iya salah lo, salah siapa ga datang pagi-pagi pas pembagian memori otak hahaha" ucap aksara.

"Iya ya, otak gb nya kecil berani banget masuk kedokteran" ucap haikal.

"Nyesel lo? Udah semester akhir nyesel?" Tanya aksara.

"Ngga nyesel sa, gue have fun tapi kalo ujian melanda diriku rasanya ingin menghilang" jawab haikal.

"Nah ini nih kayanya pas pembagian lebay lo datangnya awal banget kali ya" ucap aksara.

"Wah bisa aja lo, eh btw mau ke kantin ga?" Tanya haikal.

"Ayo.." jawab aksara

Aksara dan juga haikal bergegas menuju kantin mereka ingin makan siang, aksara sebenarnya hanya ingin minum kopi karena dirinya merasa sangat mengantuk.

"Sa" panggil haikal.

"Kenapa?" Jawab aksara.

"Istri lo kuliah di sini juga?" Tanya haikal.

"Iya, lo tau dari mana?" Tanya aksara balik.

"Gue nebak aja, jurusan apa?" Tanya haikal.

"Ilmu komunikasi" jawab aksara.

"Oh, tadi pagi ga bareng?" Tanya haikal.

"Ngga, dia ga ada kelas pagi" jawab aksara.

"Cantik ga sa?" Tanya haikal.

"Maksud lo nanya kaya gitu apa?" Ucap aksara.

"Hehehehe sekedar nanya sa kalo cantik kan bisa-" ucap haikal.

"Bisa pala lo gue tampol" ucap aksara.

"Bercanda sa, posesif amat bos" ucap haikal.

Setelah percakapan itu tiba-tiba aksara melihat ayyara sedang berjalan dengan pria bertubuh tinggi semampai, terulas senyuman di wajah ayyara membuat aksara sedikit tidak suka.

"Sa, ayo" ucap haikal.

"Tunggu" ucap aksara.

"Mau apa?" Tanya haikal.

"Duluan aja" jawab aksara.

"Ya kali ah, ayo" ajak haikal.

Ayyara masuk ke perpustakaan bersama dengan lelaki yang membuat aksara penasaran.

"Ngapain sih sa, ayo ah" ucap haikal.

Aksara ditarik oleh haikal masuk kedalam kantin namun rasa penasaran itu masih menyelimuti dirinya. Sedangkan ayyara yang sedang melihat-lihat buku bersama dengan ditho, ayyara mencari buku mengenai komunikasi.

selaras [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang