22

1.6K 45 0
                                    

Sepulang dari liburan merekapun kembali beraktifitas seperti biasa, hari ini aksara pergi ke kampus pagi-pagi sekali untuk melakukan tugasnya yang tertinggal.

"Sa, gimana liburan lo kemaren?" Tanya haikal.

"Ya gitu" jawab aksara.

"Ya gitu gimana? Pasti lo udah-" ucap haikal.

"Udah lah, lo ga akan ngerti" potong aksara.

Haikal melipat bibirnya dan berdengus sebal "iya deh tau yang udah halal mah beda" ucapnya.

"Mangkannya kal, lo cepet nikah biar ga sendirian terus" ucap aksara.

"Sa gue sih mau mau aja nikah tapi masalahnya calonnya belum ada" ucap haikal.

"Loh cewe yang kemarin lo cerita ke gue emang udah ngga?" Tanya aksara.

"Lo kenapa sih nanyain dia? Membuka kembali luka di hati tau ga?" Ucap haikal.

"Kenapa? Di selingkuhin?" Tanya aksara.

"Hiks... lo jahat banget nebak kok bener" jawab haikal.

Aksara menepuk bahu sahabatnya "sabar ya, mungkin dia bukan jodoh lo" ucapnya.

"Iya sa, gue bakal nyoba move on" ucap haikal.

"Pacaran sebulan gampang kalo kal move onnya, besok juga pasti lupa" ucap aksara.

"Iya sih tapi berat banget, gue kira kita bakal selamanya bersama ternyata cuma sebulan" ucap haikal.

"Udah lah, sekarang yang harus lo pikirin skripsi. Gue udah di acc sama kampus, bulan depan tinggal wisuda. Lo gamau wisuda bareng gue?" Ucap aksara.

"Mau lah, ya kali gue kan masuk bareng lo. Hari ini gue bakal nyerahin skripsi yang udah di revisi, doain semoga ga ada lagi yang di revisi" ucap haikal.

"Aamiin" jawab aksara.

Mereka berjalan menuju ruangan dospem dan aksara menunggu diluar selagi haikal masuk untuk menyerahkan skripsinya. Mata aksara menyipit saat satu sosok tertangkap matanya, ia merasa harus menghampiri ivana yang sedang kesusahan membawa beberapa kardus.

"Sini gue bantu" ucap aksara.

"Gausah sa, gue bisa sendiri" ucap ivana.

"Lo ga akan bisa bawa kardus sebanyak ini sendirian" ucap aksara.

"Gapapa, gue bisa minta bantuan ke yang lain" ucap ivana.

"Kenapa harus yang lain kalo ada gue?" Tanya aksara.

Ivana menghela nafas "gue gamau ayyara salah paham, gue gamau nyakitin dia" jawabnya.

Aksara terdiam dan ia pun menghela nafas berat. Ia berpikir bahwa bisa saja ayyara akan salah paham jika ia membantu ivana namun ia juga tak bisa membiarkan ivana membawa kardus-kardus itu sendirian.

"Ga akan, dia juga ga ada di sini dan ga akan tau kalo lo cepet jawab dibawa kemana ini kardus" ucap aksara sembari mengambil beberapa kardus.

"Sa, jangan keras kepala gue bilang gausah" ucap ivana.

"Dibawa kemana? Jawab" ucap aksara.

"Aksara, plis jangan batu kaya gini. Gue gamau ada kesalahpahaman" ucap ivana.

"Ke perpustakaan?" Tanya aksara.

"Aksara, stop. Berhenti berbuat baik sama gue, gue ga butuh bantuan lo. Gue gamau ayyara terluka hanya karena ini, plis tolong ngerti apa yang gue maksud" jawab ivana.

"Dan jangan bikin gue runtuh lagi sa, gue ga bisa kalo harus jatuh lagi dilubang yang sama hanya karena sikap baik lo ini" guman ivana di dalam hati.

selaras [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang