27

1.8K 40 0
                                    

Setelah sampai kerumahnya ayyara langsung masuk kedalam kamar, mengunci pintu dan menutup jendela. Fani merasa kebingungan, apa yang terjadi kepada putrinya.

"Pah, ada apa?" Tanya fani.

Fani dapat melihat saat ini zainal sedang mengontrol emosinya dan ia pun menepuk bahu suaminya untuk menenangkan.

"Ada apa?" Tanya fani.

"Aksara selingkuh" jawab zainal singkat.

Fani membulatkan matanya, ia tak mau percaya. Aksara selingkuh? Bagaimana bisa? Ia sangat mempercayai menantunya itu.

"Pah, ini bohong kan?" Tanya fani.

"Aku liat dengan mata kepala aku sendiri, aksara mau masuk bersama dengan perempuan lain kerumahnya" jawab zainal.

Fani semakin tidak percaya, ia berusaha memahami semua kondisi dan cerita yang diucapkan oleh suaminya.

"Kamu ga nyangka kan kalo aksara bisa melakukan semua itu? Sama aku juga gamau percaya tapi semua itu terjadi di depan mata kepala aku sendiri" ucap zainal.

"Ayyara putri kita, kenapa dia harus mengalami semua ini? Kenapa pah?" Ucap fani.

"Kita harus segera menghubungi ahmad dan memberitahukan bahwa anaknya telah berselingkuh" ucap zainal.

"Terserah papah yang aku khawatir kan sekarang adalah keadaan anak kita, ayyara. Betapa hancurnya dia setelah melihat semua itu" ucap fani.

Fani bergegas untuk menyusul ayyara ke kamarnya, ia melihat pintu kamar ayyara yang terkunci rapat.

Tok tok tok

"Ra, ini mamah. Buka ya" ucap fani.

Ayyara dapat mendengar panggilan dari mamahnya namun saat ini ia merasa hancur. Isakan yang sedari tadi ia tahan pun sudah dapat terdengar hingga kepenjuru ruangan. Air matanya mengalir deras membasahi kedua pipinya dan dadanya terasa sangat sesak.

"Ra, jangan simpan semuanya sendirian. Mamah tau kamu lagi hancur tapi izinin mamah buat nemenin kamu di saat seperti ini" ucap fani.

Tangis ayyara tambah pecah mendengar ucapan mamahnya, hatinya sangat sakit namun ia juga berusaha untuk selalu menepis pikiran buruknya itu. Ia berusaha untuk tetap percaya kepada aksara walau rasanya sangat sulit.

"Ra, mamah mohon. Buka pintunya" ucap fani.

Ayyara tak menjawab dan hanya terdengar suara isakan yang keluar dari mulutnya. Dinginnya sore menusuk hingga ke tulang membuat ayyara merasa sangat kesepian.

"Ra..." panggil fani lagi.

Fani pun ikut meneteskan air matanya saat ia mendengar suara isakan dari dalam kamarnya ayyara. Hatinya sangat sakit dan terasa sesak, ia tak percaya aksara bisa melakukan semua ini.

Sedangkan dikediaman wilantara, ahmad baru saja mendapatkan kabar buruk itu dari zainal membuat ia juga kecewa kepada putra sulungnya. Ira juga sudah mengetahuinya dan hanya bisa terisak karena merasa tak percaya dengan apa yang sudah aksara lakukan.

"Bunda kenapa nangis?" Tanya arsyla.

"Arsy telpon abang kamu, suruh dia datang ke sini" ucap ahmad.

"Ada apa ayah?" Tanya arsyla.

"Jangan banyak tanya, cepat hubungi abang kamu" jawab ahmad.

Arsyla pun menuruti apa yang diperintahkan oleh ayahnya dan menghubungi aksara untuk datang kerumah mereka. Setelah itu arsyla mencoba menenangkan ira yang masih terisak.

"Bun, ada apa?" Tanya arsyla.

"Hiks..hiks.." isakan tangis ira.

Arsyla memeluk erat ira berusaha untuk memberikan ketenangan agar tangis ira mereda. Tak lama aksara datang kerumah itu dengan pandangan kosong dan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah orang tuanya.

selaras [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang