28

1.9K 35 0
                                    

Hallo guys sebelum kalian lanjut buat baca cerita ini aku mau rekomendasiin lagu 'afgan-bukan cinta biasa'. Terimakasih, happy reading!

*****

Malam yang dingin itu berubah menjadi malam hangat, ayyara tenggelam dalam dekapan aksara begitu juga aksara. Mereka masih enggan untuk melepaskan pelukannya karena rasa rindu yang sudah sebesar gunung. Tak ada yang bersuara hanya terdengar suara detik jam dan juga angin yang menerpa pepohonan di luar sana. Tak lama merekapun melepaskan pelukannya dan ayyara mengajak aksara untuk duduk di tepi ranjangnya. Ia menatap lelaki itu lekat lalu beralih menatap kaki aksara yang terbungkus perban.

"Kaki kak aksa beneran patah?" Tanya ayyara.

Aksara mengangguk "iya, ini karena aku jatuh dari daratan yang tinggi karena terbawa tanah longsor. Tapi udah gapapa kok, udah aku pasang gips. Seharusnya besok udah bisa di buka karena aku udah ngerasa mendingan. Walau tadi agak sakit pas harus manjat pager sama naik ke atas balkon kamar kamu" jawabnya.

Ayyara kembali menitikan air matanya dan mengelus jemari aksara lembut "maaf ya, aku udah bikin kak aksa harus naik ke atas sini dengan cara yang bahaya" ucapnya.

"Ngga kok, ini semua emang harus aku lakuin. Aku ga bisa nunda untuk ketemu kamu selain kangen aku juga gamau kamu larut dalam kesedihan karena kesalahpahaman ini terlalu lama" ucap aksara.

Aksara mengelus pipi ayyara dengan lembut dan tersenyum hangat untuk menunjukan bahwa dirinya sudah baik-baik saja.

"Maafin aku karena ga ngabarin kamu selama berhari-hari, handphone aku jatuh kebawa arus sungai waktu aku lagi evakuasi korban. Terus disana sinyalnya kembali memburuk karena ada gempa, banjir dan longsor susulan. Maafin aku ya karena udah bikin kamu cemas tanpa kabar selama berhari-hari. Aku tau betapa cemasnya kamu sampe kamu sakit seperti itu" ucap aksara.

"Gapapa kok kak, aku bersyukur karena kamu kembali dengan selamat" ucap ayyara.

"Hati aku rasanya sakit banget waktu papah kamu bilang kalo kamu sakit. Aku merasa bersalah karena aku ga ada disaat kamu sakit, maafin aku ya" ucap aksara.

Ayyara menggelengkan kepalanya "ini bukan salah kak aksa, gapapa aku sekarang udah membaik dan kemarin cuman demam biasa" ucapnya.

"Aku punya berjuta-juta rasa bersalah sama kamu dan aku punya banyak kata maaf untuk aku utarakan sama kamu. Aku juga punya banyak rasa takut akan kehilangan kamu, aku gamau kehilangan kamu. Kamu bagian dari hidup aku ra. Kalo kamu pergi, aku gimana?" Ucap aksara.

"Aku ga akan pergi kemana-mana, selamanya aku akan selalu berada di sisi kak aksa seperti ini." Ucap ayyara.

Aksara mendekap erat ayyara dan mengelus lembutnya surai hitam milik ayyara. Air matanya kembali jatuh, ia bersyukur karena tuhan telah mengembalikan ayyara kedalam dekapannya lagi. Ia tak akan sanggup jika ayyara pergi meninggalkannya, ayyara adalah bagian dari hidupnya. Ayyara adalah perempuan terakhir yang akan ia cintai sampai maut memisahkan.

"Aku mencintai kamu lebih dari yang kamu tau ra, aku sungguh-sungguh disaat aku bilang bahwa aku mencintai kamu. Ngga ada keraguan sama sekali di hati aku untuk aku bilang bahwa aku cinta sama kamu, aku bahkan rela ngelakuin apapun untuk membuktikan rasa cinta yang aku punya buat kamu ra" ucap aksara.

"Aku salah karena ga percaya sama kamu kak, aku bener-bener terbawa suasana dan sakit hati yang aku rasain setelah melihat semua itu. Aku salah karena ngga mau dengerin penjelasan kak aksa dari awal, maafin aku kak" ucap ayyara.

"Ngga ra, kamu ga salah. Aku yang salah dan aku yang harus bilang maaf, aku bersyukur karena kamu udah mau percaya sama aku. Aku bahagia karena kamu mau nerima penjelasan yang aku ceritain, makasih ra" ucap aksara.

selaras [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang