BAGIAN 04

1.3K 119 3
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

"Astaghfirullah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaghfirullah."

Baru saja pintu kamar tertutup rapat, saat berbalik badan, Shakila terlonjak kaget.  Mengelus dada berkali-kali seraya mengatur nafas, Shakila terkejut mendapati seorang laki-laki yang tadi malam ditolongnya sedang duduk santai di sofa dengan menumpukkan kedua kaki di atas meja sambil membaca sebuah novel yang dipastikan novel tersebut adalah miliknya.

Laki-laki itu menatap sekilas ke arah Shakila. Luka memar di wajahnya masih terlihat kentara, wajah tampannya semakin terlihat ketika bola mata berwarna biru terpancar. Sangat indah.

Shakila cukup terpesona, tidak munafik, laki-laki yang telah dia tolong semalam terlihat sangat tampan sekali. Mata Shakila bahkan sampai tidak berkedip memandangnya.

Beberapa menit, Shakila masih berada di posisi yang sama tanpa bergerak sedikit pun. Sampai deheman dari laki-laki itu membuyarkan lamunan Shakila dan membuatnya tersadar kembali. Shakila yang baru saja sadar, merasa malu sekaligus tidak enak. Bisa-bisanya dia melakukan hal itu kepada laki-laki yang bukan mahramnya.

Perempuan yang sudah rapi dengan rok putih bermotif bunga Daisy dan kaos panjang hitam polos yang ditutupi cardigan panjang serta kerudung pashmina hitam yang menutup dada tampak berjalan menghampiri sofa, mendekat ke arah laki-laki yang kembali fokus membaca novel.

"K-kau sudah siuman?" Shakila bertanya dengan sedikit gugup, suasana mendadak canggung.

Kecanggungan itu semakin terasa, ketika laki-laki itu sama sekali tidak merespon perkataan Shakila.

Shakila menundukkan kepala, dia merasa malu karena diacuhkan.

"Dengar, tuan. Maaf sebelumnya, aku tidak bermaksud untuk mengusir mu. Tapi jika kau benar-benar sudah pulih, kau harus segera meninggalkan rumah ku." Shakila kembali menatap wajah laki-laki itu, memberanikan diri membuka suara.

Bukannya apa-apa, Shakila hanya tidak mau jika nanti ada orang yang mengetahui dirinya membawa masuk laki-laki yang tidak dikenal ke rumahnya dan menimbulkan fitnah. Shakila tidak mau jika itu sampai terjadi.

Laki-laki yang tengah fokus membaca novel, menatap Shakila. "Kau tidak melihat aku sedang membaca?" Menaikkan sebelah alis, laki-laki itu bertanya dengan suara beratnya.
Terdengar santai. 

Shakila menghela nafas. "Aku tahu, tapi kau tidak bisa tinggal lama di rumahku. Aku rasa kondisi mu telah pulih. Kau bisa pergi dari rumah ku."

"Aku masih ingin berada di sini." Ucapnya,  kembali fokus membaca novel yang dia pegang.

"Tapi aku harus pergi. Aku tidak bisa membiarkanmu berlama-lama tinggal di rumah ku." 

After  Meet ( Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang