BAGIAN 35

750 56 1
                                    

Happy reading





Danau cocok sekali dikunjungi ketika musim semi. Udara segar langsung menyapa setiap langkah. Bunga-bunga mulai bermekaran dan dedaunan berjatuhan menyapu setiap jalan. Pohon-pohon berbaris terlihat menghijau.

Shakila dan Ainsley berjalan mengelilingi sekitar danau. Menikmati pemandangan indah di sekitar.

Semakin hari, hubungan keduanya semakin membaik. Shakila sudah memaafkan kesalahan Ainsley.  Sifat mereka kembali seperti sedia kala, tidak ada kecanggungan lagi saat bertemu. Sepanjang perjalanan, Shakila banyak sekali bertingkah dan bermonolog tidak jelas, mengomentari hal-hal yang menurut Ainsley tidak penting.

"Ayo kita naik perahu." Ainsley berkata ketika melihat sebuah perahu kayu mengambang di tepi danau.

Ainsley menaiki perahu itu.

"Ayo." Ajak Ainsley,  mengulurkan kedua tangannya.

Shakila menggeleng tanda tak mau. "Kau saja, aku tidak mau." Tolaknya.

"Kenapa?"

"Aku tidak berani naik perahu. Takut." Cicit Shakila diakhir.

Ainsley tersenyum. "Tidak apa-apa, ada aku. Kita belum menikmati suasana di tengah danau itu." Ainsley menunjuk tengah danau.

Ainsley berkali-kali meyakinkan Shakila agar mau ikut naik ke atas perahu, meskipun bisa dia lihat wajah takut Shakila ketika menatap perahu yang dinaikinya. Tetapi akhirnya Shakila luluh, dan mau naik ke atas perahu dibantu oleh Ainsley yang memegangi tangan Shakila agar wanita itu tidak jatuh.

Keduanya duduk saling berhadapan. Shakila memegang erat kedua sisi perahu dengan kedua mata yang terpejam. Tidak berani melihat dirinya yang sudah berada di atas danau. Sementara Ainsley terkekeh gemas melihat wanita itu yang ketakutan. Dia mulai mendayung perahu menuju tengah dan mengelilingi danau itu. Kini perahu yang ditumpangi Ainsley dan Shakila sudah berada di tengah danau.

"Buka matamu. Kau akan melewatkan pemandangan yang indah jika terus menutupnya."

"Kita sudah di darat?" Shakila bertanya tanpa membuka mata.

Ainsley terkekeh, sebegitu takutnya wanita itu berada di atas perahu. padahal hanya menaiki saja.  "Kita sudah sampai di tengah danau."

Perkataan Ainsley, sukses membuat jantung Shakila berdegup sangat kencang. Dia tidak suka apapun yang berhubungan dengan danau, laut, bahkan sungai. Baginya semua itu terlihat mengerikan. Terlebih air di danau ini berwarna hijau. Bagaimana jika tiba-tiba ada buaya yang akan menerkam nya atau ikan piranha yang tiba-tiba menyerang perahunya. Membayangkan itu membuat Shakila semakin takut.

"Ayo, buka matamu, Shakila." Pinta Ainsley lagi.

Dengan ragu perlahan Shakila mulai membuka matanya dan menatap sekeliling. Benar apa yang dikatakan Ainsley, perahu yang ditumpangi mereka sudah berada di tengah danau dan itu membuat Shakila semakin takut.

"Apa yang kau rasakan?" Ainsley bertanya, menyimpan lengannya di atas lutut yang ditekuk.

"Tegang."

"Tegang?"

Shakila mengangguk. "Ini terlihat mengerikan."

"Bukankah suasana seperti ini penuh kedamaian. Dan aku suka."

"Ini terlihat mengerikan."

Hening. Ainsley dan Shakila mulai menikmati pemandangan di tengah danau ini. Shakila bisa melihat sekeliling danau ini yang banyak sekali pohon, dia juga melihat sekumpulan burung terbang di udara. Seulas senyum langsung terbit di bibir Shakila, ternyata memang benar apa yang dikatakan Ainsley. Danau tidak semengerikan apa yang ada dipikirannya. Di sini sunyi, hanya ada kedamaian dan ketenangan.

After  Meet ( Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang