BAGIAN 10

1.1K 100 5
                                    

Happy reading









"DORR!!"

Shakila berjingkrak kaget. Mengelus dadanya berkali-kali. Bagaimana tidak, baru masuk ke dalam rumah. Seseorang mengejutkan Shakila dari balik pintu dan yang lebih mengejutkannya lagi orang yang berada di balik pintu tadi adalah Ainsley. Bagaimana bisa laki-laki itu masuk ke dalam rumahnya?

Shakila menatap marah Ainsley. "Apa yang kau lakukan di sini?!" Kata Shakila dengan nada tinggi.

"Semalam kau ke mana saja, nona? kenapa tidak pulang?" Ainsley balik bertanya. Dia qmenyandarkan tubuhnya pada tembok seraya bersedekap dada.

"Kau...." Shakila menunjuk wajah Ainsley. "Sejak kapan kau berada di rumah ku?!" Shakila berkata marah. Dia berjalan mendekati Ainsley.

"Semalam aku menginap di sini."

"Memangnya siapa yang mengizinkanmu untuk menginap di sini, huh?"

"Aku tidak butuh izin dari mu, nona. Karena kita tinggal bersama."

"Kau benar-benar laki-laki brengsek. Kita tidak akan pernah tinggal bersama!"

"Tapi kita akan tinggal bersama, Shakila."

"Itu tidak akan pernah terjadi! sekarang keluarlah dari rumah ku, Ainsley!"

Shakila memaksa Ainsley untuk ke luar, tetapi tenaga laki-laki itu terlalu kuat. Ketika Shakila mendorong tubuh bongsor Ainsley, laki-laki itu sama sekali tidak bergerak sedikit pun. Membuat Shakila kewalahan.

"Ainsley sudah kubilang keluarlah dari rumah ku!" Shakila masih berusaha mendorong Ainsley.

Ainsley terlihat tenang-tenang saja. Dorongan yang dilakukan Shakila sama sekali tidak ada apa-apanya. "Kau belum memberitahu ku semalam kau pergi ke mana, Shakila."

"Itu bukan urusanmu! kau bukan siapa-siapa ku."

"Jadi aku harus menjadi siapa-siapa mu dulu, agar bisa mengetahui urusanmu?" Ainsley menaikkan sebelah alisnya.

Shakila terdiam, tampak bingung. Sepertinya dia salah bicara. " Maksudku....sudahlah, aku tidak tahu, lebih baik kau pergi dari rumah ku sekarang juga, Ainsley." Shakila menjawab asal. Kemudian melangkah pergi menuju dapur, Ainsley mengikuti.

"Kalau kau mau aku menjadi siapa-siapa mu, aku tidak masalah. Kita bisa menjalin hubungan." Ainsley berkata santai.

Shakila berhenti, berbalik badan, lalu menatap tajam Ainsley. "Memangnya kau siapa, hah? aku tidak Sudi menjalin hubungan dengan laki-laki brengsek sepertimu."

Ainsley terkekeh melihat raut wajah Shakila. Wajahnya terlihat merah dengan kedua tangan yang terkepal. Mungkin sebentar lagi akan keluar tanduk dari kepala Shakila jika perempuan itu sampai lepas kendali.

"Aku juga tidak mau menjalin hubungan dengan mu. Kau sangat tertutup dan polos. Hidup mu pasti sangat menyedihkan." Ainsley berjalan menuju meja pantry, mengambil buah apel yang berada di keranjang lalu memakannya sambil menatap Shakila dengan senyum smirk yang ditampilkan.

After  Meet ( Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang