Happy reading
•
•
•
•
•
•
•Pagi telah kembali, sejak matahari menampakkan wujudnya, seorang pria tengah berkutik di dapur dengan berbagai macam bahan makanan yang akan dia olah. Ainsley tersenyum puas melihat dua buah sandwich hasil buatannya jadi, ditemani dua cangkir coklat panas yang sudah siap di atas nampan. Hari ini Ainsley membuatkan Shakila sarapan.
Ainsley mendongak ketika mendengar suara pintu terbuka. Itu Shakila yang baru keluar dari kamar.
"Lihat apa yang ku buat." Ainsley berkata sambil menunjukkan nampan yang berisi dua sandwich dan coklat panas. Dia kemudian menatanya di meja makan.
Shakila memperhatikan, lalu berjalan ke arah meja makan. "Kau yang buat?" tanyanya dengan menumpukkan kedua tangan pada meja makan.
"Menurutmu?" Kedua alis Ainsley terangkat. Lalu menyodorkan satu sandwich dan secangkir coklat panas kepada Shakila.
Shakila menatap sebentar, lalu beralih duduk di kursi yang berhadapan dengan Ainsley.
"Terima kasih." Ucapnya tulus lalu memejamkan mata sebentar seraya menengadahkan kedua tangan nya, membaca doa sebelum makan terlebih dahulu. Setelah selesai, Shakila menyantap sandwich buatan Ainsley.
Ainsley tersenyum, ikut duduk di kursi. Lalu menyantap sandwich miliknya sambil memperhatikan Shakila. Semoga saja wanita itu suka sandwich buatannya.
Shakila menikmati sarapan pagi ini. Matanya sampai terpejam karena sandwich yang dibuat Ainsley begitu enak.
"Lezat. Aku suka sandwich buatan mu, Ain." Shakila berkata senang dengan mulut yang masih penuh.
Ainsley hampir saja tersedak mendengar kata terakhir Shakila. Dia tidak salah dengan kan? Shakila baru saja memanggilnya Ain? Panggilan yang sudah lama tidak ia dengar dari seseorang yang begitu dia rindukan. Kini, Shakila memanggilnya dengan panggilan itu.
"Ain wake up, wake up, sayang."
"Come on, boy. Kau harus mandi terlebih dahulu setelah itu turun ke bawah untuk sarapan."
Ucapan yang tidak berhenti itu berasal dari Caitlin, ibu kandung Ainsley yang tengah membangunkan Ainsley kecil.
Caitlin tersenyum. "Ibu tahu kau sudah bangun, Ain."
Ainsley yang tengah pura-pura tidur, tidak bisa menyembunyikan senyum. Anak laki-laki itu seketika membuka matanya. "Aku sudah bangun, Mom." Ucapnya dengan wajah yang begitu menggemaskan.
Caitlin membantu Ainsley bangkit dari tempat tidur, kemudian menyuruh anak laki-laki itu untuk mandi. "Jangan lupa gosok gigi, gosok badan mu sampai bersih, jangan sampai ada sabun yang tersisa di belakang telinga mu. Kau tidak boleh menggunakan air terlalu banyak." Teriak Caitlin seraya merapikan tempat tidur.
Ainsley kecil sudah selesai mandi dan langsung berlari begitu saja dari kamar mandi tanpa menggunakan handuk. Lantai seketika menjadi basah akibat sisa-sisa air yang berjatuhan dari tubuh Ainsley.
Caitlin menyusul dengan sebuah handuk biru di tangannya. "Ain, berapa kali ibu harus bilang, pakai handuk mu setelah keluar dari kamar mandi dan keringkan terlebih dahulu badan mu." Caitlin berlari mengejar Ainsley. Anak laki-laki itu melompat-lompat dari kursi satu ke kursi lain.
Caitlin berkacak pinggang. "Ibu akan marah jika kau tidak menurut!" ucapnya garang berhasil membuat Ainsley kecil takut.
Setelah Ainsley kecil berhasil diluluhkan, Caitlin memakaikannya pakaian dan mendandani Ainsley dengan sedikit bedak serta minyak wangi. Caitlin lalu membawa Ainsley ke ruang makan untuk sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet ( Selesai)
General FictionIni adalah kisah cinta tentang dua insan yang memiliki latar belakang yang sangat bertolak belakang. Bukan hanya sekedar kisah cinta. Ini juga tentang bagaimana lika-liku kehidupan yang dijalani oleh Shakila, seorang gadis muslimah asal Indonesia y...