Happy Reading
.
..
..
.
.Pagi hari menjadi kacau.
Shakila terlambat bangun pagi. Setelah dirinya selesai menunaikan sholat subuh tadi, Shakila ketiduran lalu bangun-bangun sudah pukul setengah sembilan pagi. Mungkin karena efek semalam dia mengerjakan tugas sampai pukul dua pagi di rumah Elena.
Kelasnya sama seperti kemarin, dimulai pukul sembilan tepat. Shakila juga ketinggalan bus, untuk menunggu lagi membutuhkan waktu kurang lebih empat puluh menit. Jika Shakila tetap memaksakan untuk menunggu, dia pasti akan sangat terlambat. Akhirnya, Shakila memutuskan untuk berlari menuju kampus. Jalanan trotoar terlihat luas dan kosong, dia bisa leluasa berlari tanpa ada hambatan. Satu dua orang terlihat berjalan santai.
Jalan raya terlihat ramai dan bising oleh kendaraan. Bangunan-bangunan tinggi dan modern tampak mengikuti, lalu tertinggal di belakang. Peluh sudah membasahi wajah manis Shakila, namun tak membuat perempuan itu berhenti. Shakila masih semangat untuk berlari sampai ke tempat tujuan.
Tiga puluh menit, akhirnya Shakila sampai di gedung fakultasnya. Berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya yang sudah tak beraturan. Dia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul sembilan lewat sepuluh menit. Kemudian lanjut berlari untuk segera sampai ke kelas. Perasaannya sudah tidak karuan, kelas pasti sudah dimulai dan Shakila masih berlari di lorong fakultas. Untung saja kelas Shakila berada di lantai satu, jadi dia tidak perlu kesusahan untuk menaiki tangga.
Tidak seperti kemarin, lorong fakultas kali ini terlihat ramai. Nasib baik sepertinya belum berpihak. Shakila sedikit kesusahan untuk berlari. Lagi, entah kesialan macam apa, Shakila tidak sengaja menabrak seorang laki-laki yang sedang berjalan.
Bruk
Tubuh kecil Shakila terpental, untung saja tidak sampai jatuh, hanya mundur beberapa langkah. Tetapi tetap saja rasanya sedikit sakit karena kening Shakila bertabrakan langsung dengan dada bidang laki-laki yang dia tabrak.
"Berhati-hatilah jika sedang berjalan, Nona." Laki-laki itu berkata dingin.
Shakila mendongak, menatap laki-laki berambut pirang yang lebih tinggi darinya. Bola mata hijaunya, menyorot tajam Shakila.
"Maaf, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak sengaja melakukannya." Shakila berkata dengan penuh penyesalan.
"Semudah itu? setelah kau melakukan kesalahan?"
"A-aku tidak sengaja melakukannya. Aku harus apa agar kau memaafkan ku? aku sudah sangat terlambat, aku harus segera pergi."
"Kau sudah berani mengusikku dan aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja." Laki-laki itu mencekal tangan Shakila secara tiba-tiba lalu hendak menarik tangan kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Meet ( Selesai)
General FictionIni adalah kisah cinta tentang dua insan yang memiliki latar belakang yang sangat bertolak belakang. Bukan hanya sekedar kisah cinta. Ini juga tentang bagaimana lika-liku kehidupan yang dijalani oleh Shakila, seorang gadis muslimah asal Indonesia y...