BAGIAN 29

649 58 1
                                    

Happy reading















Memasuki semester empat, saat ini kampus tengah disibukan oleh salah satu mahasiswa jurusan perfilman yang akan menampilkan sebuah karya dramanya. Setelah melewati berbagai promosi dan pemilihan pemain dari mahasiswa itu sendiri, akhirnya drama siap ditampilkan hari ini.

Di ruang teater, kursi penonton sudah dipenuhi oleh mahasiswa-mahasiswi yang akan menonton. Salah satunya adalah Shakila dan Elena. Kedua wanita itu sejak satu jam yang lalu sudah duduk santai di kursi penonton bagian atas.

Elena begitu antusias untuk menonton drama ini. Wanita itu sedari tadi tidak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari arah panggung drama. Padahal dramanya belum di mulai. Sementara Shakila, dia seperti tidak minat berada diantara keramaian ini. Melihat sekeliling, memperhatikan mahasiswa lain yang juga begitu semangat. Tetapi tidak dengan Shakila. Rasanya dia ingin buru-buru mengakhiri kegiatan hari ini. Dan segera kembali ke rumah untuk beristirahat. Entah kenapa, hari ini Shakila sama sekali tidak memiliki semangat untuk melakukan kegiatan apapun.

"Elena...Shakila." Panggil Ken, pria itu baru saja masuk ke dalam ruangan dan melihat keberadaan pacar serta sahabat pacarnya yang tidak berada jauh.  Ken langsung saja menghampiri kedua wanita itu.  Sementara Elena yang mendengar itu berdiri dari duduknya, lalu merentangkan kedua tangannya. "Ken..." Wanita itu memeluk Ken yang langsung dibalas hangat oleh pria itu.

Setelah tiga puluh detik, pasangan itu akhirnya melepas pelukan mereka.

"Duduk." Kata Elena kepada Ken. Dia juga melirik pria  yang datang bersama Ken. Elena tersenyum tipis ke arahnya.

"Hai, Shakila."  Sapa Ken ramah sambil melambai.

"Hai, Ken." Balas Shakila tak kalah ramah.

"Oh, ya. Elena, dia Radit teman ku, dia mahasiswa baru di kelas ku." Kata Ken memperkenalkan teman barunya yang bernama Radit.

Elena mengangguk paham, kemudian mengulurkan tangannya. "Elena." Katanya memperkenalkan diri.

"Radit." Balas pria itu.

Elena menepuk bahu Shakila yang sedang fokus ke depan. "Shakila, dia Radit teman baru Ken." Ucapnya menunjuk Radit.

Shakila menoleh. "Shakila." Dia tersenyum sebagai tanda perkenalan.

Beberapa saat Radit cukup terpesona dengan senyuman milik Shakila yang sangat manis. Sampai Ken menyadarkan Radit dan berbisik. "Dia berasal dari Indonesia, sama seperti mu." Ucap Ken memberitahu.

Radit mengangguk mengerti. "Saya Radit." Katanya dengan membalas senyuman Shakila.

Elena melihat tatapan Radit yang sepertinya terpesona kepada Shakila. Dengan senyum jahil wanita itu berkata. "Radit kita boleh tukar tempat? aku ingin duduk di sebelah Ken." Ucap Elena kepada Radit.

"Bukannya kau sudah duduk di sebelah Ken, Elena." Sebelum Radit menjawab Shakila lebih dulu menyela.

"Maksudku aku ingin duduk di sebelah kanan Ken. Bolehkan Radit?" kata Elena berusaha merayu pria itu agar mau berpindah tempat dengannya.

"Memang apa bedanya? kan sama-sama duduk di sebelah Ken." Kata Shakila. Aneh sekali karena Alena tiba-tiba ingin berpindah tempat dengan Radit.

"Ah Shakila kau ini banyak tanya sekali. Aku hanya ingin memeluk Ken di sebelah kanan. Lebih merasa nyaman." Kata Elena menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi.

Shakila memutar bola mata. "Ya, ya, ya. Terserah kau saja."

"Tak apa kan?"

"Hm."

After  Meet ( Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang