⚠⚠⚠⚠⚠⚠+18⚠⚠⚠⚠⚠
𓃹 Lecturer Around Me 𓃹
"REYA!" Teriakan Pak Doyoung dengan napas memburu mampu menyita perhatian dua insan yang saling mendekat itu.
Jeno dan Reya sontak menjauhkan tubuh masing-masing dengan Reya yang masih mengucek matanya kasar. Sedangan tangan Jeno turun dengan pelan dan sigap berdiri. Pria itu mampu melihat gumpalan amarah di raut wajah Pak Doyoung.
"Eh, Pak Doyoung. Jangan salah paham dulu, Pak. Reya kelilipan. Jadi saya bantu."
Jeno menggaruk kepalanya yang tak gatal, lantas langkah mantap Pak Doyoung mendekat begitu setetes hingga dua tetes air mata Reya lolos dari tempatnya.
"Jangan dikucek terus. Nanti merah." Larang Pak Doyoung dengan rahang yang mengeras. Ia marah tanpa sebab. Padahal Reya tak pernah sekalipun melewatkan untuk tak izin pada dirinya jika ada Jeno di rumah. Perempuan yang ia sayangi itu selalu izin. Dan harusnya ia tau jika ketika dirinya pulang secara tiba-tiba dan berjarak 20 menit setelah dapat kabar dari istrinya, Jeno tentu belum pulang.
Terbukti sekarang. Dihadapannya, istrinya dan Jeno sedang bersama di ruang tamu.
"Daripada kamu bantu istri saya dengan niupin matanya dan malah menciptakan kesalahpahaman, lebih baik kamu bantu dengan cara lain. Beritahu ke istri saya untuk mencabut bulu matanya sendiri dengan random. Kelilipan atau gatal itu akan hilang. Ditiup terkadang tidak memberikan solusi apa-apa, malah membuat asumsi tidak baik untuk orang, termasuk saya yang baru masuk ke rumah saya sendiri mendapat istri saya berciuman dengan laki-laki lain. Padahal bukan seperti itu. Benar kan?"
Jeno menunduk, sedang Reya menatap Pak Doyoung sekilas kemudian melarikan tangannya mengusap rahang suaminya dengan pelan.
"Maaf. Aku beneran nggak tau kalo kamu lihatnya bakal gitu, dan aku beneran nggak tau ada solusi lain selain ditiup. Jeno juga refleks dan aku yakin dia nggak tau solusi lain ini. Soalnya Jeno bodoh kamu pinter."
Jeno tertawa keras namun segera ia tahan begitu mendapat tatapan maut dari Pak Doyoung. Memang jika seumuran kode-kode seperti itu akan sangat mudah tersampaikan hingga membuat lawannya yang terpatri jauh dan tak se-frekuensi Seperti Pak Doyoung, tak bisa mengerti.
𓃹 Lecturer Around Me 𓃹
"Hai, selamat datang. Selamat pulang.""I miss you."
"Me too, our kid too. And your asisten too."
Pak Doyoung sempat menaikkan sedikit alisnya, "asisten aku siapa?"
"Jeno. Emang siapa lagi."
Pak Doyoung terkekeh.
"Kokㅡ"
Belum sempat merampungkan kalimatnya, bibir cantik wanita itu telah dibungkam oleh pria yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Keduanya larut dalam pagutan yang kian menuntut. Satu tangan pria itu mengelus perut terbuka istrinya dengan sensual sembari menyesap habis bibirnya.
"Sayanghh..."
"I want you. Just want you."
FULL CHAPTER LINKNYA DI BIO YAA!!💚
FULL CHAPTER LINKNYA DI BIO YAA!!💚...
𓃹 Lecturer Around Me 𓃹
•
KAMU SEDANG MEMBACA
LECTURER AROUND ME
Fanfiction[ㅡSELESAI] "Nurut sama saya, Reya." "Bisa nggak sih itu kata ajaibnya diganti? Bosen aku denger kakak bilang itu mulu dari kemarin. Bahkan nih ya, sehari udah denger lima kali." "Tiga, Reya." "Iya maksudnya tiga." "Lima sama tiga jauh." "Deketin don...