Lama tak jumpa~~~
*Panjang bgt ngab, awas bosen!Tim baca jam berapa nih????
.
..
𓃹 Lecturer Around Me 𓃹
Hari-hari gue menjadi mahasiswa semakin berwarna saat pertama kali gue kenal Pak Doyoung. Awalnya marah, benci, terus lama-lama jadi bucin. Percayalah, hal yang seperti itu, ada di dunia. Dan itu terjadi sama gue sendiri. Benci jadi cinta.
Demikian pula dengan sisa-sisa setengah semester ini. Yakni masuk ke minggu ke tujuh, yang artinya, minggu depan atau minggu kedelapan, akan diadakan Ujian Tengah Semester yang disingkat menjadi UTS. Iya, UTS di jurusan gue terstruktur, terprogram, dan terjadwalkan. Jadi yang biasanya seminggu kuliah dari hari senin sampai hari jumat, alias lima hari, kini dengan adanya UTS, kuliah gue cuma masuk empat hari. Biasanya juga, kelas gue dapat jatah libur di tengah-tengah hari. Misalnya, senin masuk, selasa libur, rabu masuk. Pasti gitu dari awal maba.
Tapi, semester ini, semester 4, atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, jatah liburnya dapat di hari yang memungkinkan. Gue bersyukur akan hal itu. Jumat, sabtu, dan minggu. Yang artinya, this is long weekday for my bless after UTS, hue..
Tentunya, dengan senang hati, gue menyusun planning bareng anak-anak de geng. Mulai dari wisata alam, sampai ngemall kita bikin rundown, wkwk. Padahal UTS juga belum dimulai, tapi rencana liburan udah heboh banget.
"Sok atuh yang punya rekomen tempat-tempat bagus. Nggak di daerah Malang nggak papa. Luar kota yakali nggak kuy." Haechan berceloteh ria di kafetaria perpus. Lokasinya ada di sepanjang kampus pusat dekat FEB.
Kita memang sengaja mencari tempat agak jauh dari fakultas sendiri karena memang pengen diskusi sambil begajulan kaya gini. Kalau di fakultas sendiri kan nggak enak. Tau nggak sih maksudnya? Bukannya gue lagi membandingkan atau segala macamnya, tapi ini tuh beneran berdasarkan fakta yang konkrit. Di kanopi tiap biasa kita nongkrong, nggak bakal bisa bahas beginian ngalur ngidul sambil ngakak lepas. Soalnya, banyak yang lagi serius. Serius baca, nugas, kelompok an. Nah, kalau de geng kan ngerusuh, jadilah pindah ke kafetaria perpus yang emang tempatnya orang-orang rusuh juga sih. Ada yang ngerokok, bahkan ketawanya tuh keras banget. Jadinya, de geng juga ikutan tertawa kenceng.
"Nggak ada, Chan. Gue ngikut aja dah." Gumam gue nggak jelas karena mata gue sedari tadi sibuk jelalatan lihat sana sini.
"Hahaha anjing! Lo semua mau dibawa kesini cuma pengen lihatin cewek-cewek cakep? Heh? Lo juga, Rey?" Tegur Haechan dengan suara yang menyebalkannya itu.
Sontak yang lain pada mengalihkan pandangan ke arah Haechan, begitu pula gue.
"Anjing emang lo semua."
"Berisik lo, Chan. Sekali-kali cuci mata lah gila. Di fakultas kita mana ada yang cakep-cakep kaya mereka-mereka tuh."
"Bener, Chan. Lo juga cuci mata ah. Jangan nempel sama Jisung terus." Ejek gue ke arah Haechan sembari menjulurkan lidah.
"Rey, lo normal kan?" Celetuk Jaemin tiba-tiba sembari membawa tangannya ke arah jidat gue.
"Nggak panas loh padahal." Dengan segera, gue menepis tangan Jaemin yang masih nangkring di kepala gue.
"Ck, apa-apaan sih lo pada. Lo kira FEB isinya cuma cewek doang gitu? Lo lihat deh yang di pojokan corner sana. Cogan semua gila!" Gue berulang kali berdecak kagum dengan mata gue yang menyorot ke arah gazebo pojok dekat taman FEB.
KAMU SEDANG MEMBACA
LECTURER AROUND ME
Fanfiction[ㅡSELESAI] "Nurut sama saya, Reya." "Bisa nggak sih itu kata ajaibnya diganti? Bosen aku denger kakak bilang itu mulu dari kemarin. Bahkan nih ya, sehari udah denger lima kali." "Tiga, Reya." "Iya maksudnya tiga." "Lima sama tiga jauh." "Deketin don...