Telat banget ya gue updatenya?
Hiks.... Semoga suka dan nggak lupa alurnyaSebagai obat, rasa sesal gue.. Kalian baca jam berapa nih?
.
.
.𓃹 Lecturer Around Me 𓃹
Akhirnya minggu yang sangat-sangat ditunggu datang juga. Pekan UTS. Setelah melewati tujuh minggu, akhirnya badai itu tiba. Tepatnya di minggu kedelapan.
Kemarin-kemarin sebelum UTS tiba, kelas gue dapat petuah dari dosen-dosen tiap mata kuliah. Terutamanya, Fisika Matematika II. Beliau berpesan kepada kita semua bahwa jangan memikirkan ujiannya, pikirkanlah setelah ujian itu nanti. Apa yang kalian peroleh? Refreshing? Apalagi pada pekan UAS. Liburannya yang sungguh panjang, yakni tiga bulan.
Oleh karena itu, gue beserta de geng makin semangat menghadapi ujian ini. Karena kita memikirkan setelah ujian itu. Apalagi kalau bukan liburan. Kebetulan kita udah dapat villa, tinggal berangkatnya aja. Untuk rundown dan segala mekanisme lainnya udah pada finish dipersiapkan. Soalnya target sebelum UTS adalah udah nentuin lokasi, dapetin villa, ngapa-ngapain aja. Dan semua itu bener-bener udah finish tepat sabtu malam minggu kemarin.
"Nyebut dulu guys nyebut dulu. Senin-senin udah fismat aja. Pasrah gue mah." Ujar Jeno sembari melangkahkan kakinya ke meja gue berada.
Untuk tempat duduk emang di desain urut absen. Maka dari itu, sekarang anak de geng pada ngegeret kursinya buat duduk di deket gue. Katanya pemanasan dulu. Ntar kalau pengawasnya udah ada, tinggal pindah lagi ke tempat semula.
"Iya njir, gue bahkan belum kelaran ngerangkum nih." Celetuk Haechan dengan tangannya yang secepat kilat nyalin rangkuman fismat gue.
Iya, jadi syarat ujian fismat kali ini, harus membawa satu halaman A4 rangkuman fismat dari bab 1 sampai bab 7. Tulis tangan, asli no fotokopian.
Soalnya ya sadar dirilah. Fismat tuh susah banget bro. Kalau nggak dibantu sama catatan, gimana kita bisa ngerjakan. Setidaknya, rangkuman yang kita bawa bermanfaatlah kalau kita ngerangkumnya bener.
Seperti itu. Dan ada tambahan nilai juga, walaupun cuma 1 atau 2 poin aja.
"Hebat lo Chan, ntar bagi-bagi gue ya. Gue udah males nambah-nambah lagi." Sahut Mark sambil tangannya menepuk pundak Haechan salut.
"Bajingan lo, Mark! Ini tulisan apa dah gusti...." Jeno merebut rangkuman yang dipegang Mark. Meneliti dan mencoba membaca. Namun nihil, dia nggak bisa baca tulisan Mark. Ukurannya mikro, wkwk. Kecil-kecil banget.
"Niat banget sih dia, asli." Timpal Jaemin setuju kemudian fokusnya kembali ke gue yang lagi nerangin ke dia soal kisi-kisi nomor 2. Sebenarnya, kelas gue nggak dapat kisi-kisi dari dosen. Tapi berhubung ada kelas lain dengan dosen yang berbeda, namun soal UTS kan tetap sama, serta yang bikin soal juga dosen kelas lain, jadinya kita-kita minta kisi-kisi dari kelas lain. Soalnya yang dari kelas lain dikasih kisi-kisi sama dosennya.
Intinya gitu.
"Lah, malah punya gue.. Ala kadarnya. Malah banyak banget yang kosong." Celoteh Jisung setelah melihat garapannya Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
LECTURER AROUND ME
Fanfiction[ㅡSELESAI] "Nurut sama saya, Reya." "Bisa nggak sih itu kata ajaibnya diganti? Bosen aku denger kakak bilang itu mulu dari kemarin. Bahkan nih ya, sehari udah denger lima kali." "Tiga, Reya." "Iya maksudnya tiga." "Lima sama tiga jauh." "Deketin don...