Siapa yang kangen?
Oh nggak ada?Yauda.
warn! Flat bgt soalnya gue unggah foto sm gif gbisa2
.
.
.
𓃹 Lecturer Around Me 𓃹
Begitu gue tiba di surabaya lebih tepatnya di stasiun, disana udah ada sepasang keluarga yang melambai-lambaikan tangan ke arah gue dan Jeno. Nggak usah ditebak juga udah ketahuan mereka siapa. Yap, Mama sama Papanya Jeno. Nggak lupa juga sang adik, gue nggak tau namanya siapa.
Dengan langkah ringan sembari tangannya masih ngegaet gue, Jeno lekas menghampir kedua orang tuanya. Setelahnya dia berujar, "Ma, Pa, Kenalin. Ini Reya, sahabat aku."
Hal selanjutnya yang gue lakuin adalah salim tangan mama sama papanya Jeno. Terakhir ngunyel pipi adeknya. Kira-kira berumur 5 tahun.
Papa sama Mamanya Jeno cuma senyum. Tapi detik berikutnya udah bikin gue kelimpungan.
"Oh ini toh yang kamu maksud seseorang yang kamu ajak pulang? Ehemm.. Udah gede ya pa anak kita.." Ujar mama Jeno sembari senyum ke ibuan.
"Yee mama. Jeno udah mahasiswa, ma. Semester empat! Masih aja dianggep anak kecil."
"Sudah-sudah. Dilanjut di rumah aja. Sekarang kita ke mobil dulu."
Berikutnya gue senyum canggung sembari jalan di belakang orang tua Jeno dan narik tangan Jeno buat gue gandeng. Serius. Gue takut banget sekarang. Takut kalau orang tuanya Jeno nganggep kita pacaran. Tapi emang model kita berdua kaya orang pacaran sih, hngg..
"Nggak apa-apa, Rey. Santai. Mama papa gue suka gitu. Jadi, relaks. Oke?"
𓃹 Lecturer Around Me 𓃹
Saat ini, gue tengah makan malam bareng keluarga Jeno. Karena kita berdua sampenya sore, jadi begitu habis mandi langsung diajak Jeno jalan bentar habis itu pulang-pulang makan malam. Menunya sederhana. Ayam kecap, beserta lalapannya, nasi, tumis kentang, perkedel, sama yang terakhir, tahu mercon. Sumpah, gue kira orang kaya tuh bakalan makanan yang wow gitu. Tau-taunya juga tetap merakyat seperti orang pada umumnya.
Ya gue kira keluarga Jeno makannya Junk food, atau enggak nasi bertabur belian atau emas misalnya. Soalnya kaya banget. Dilihat dari segi rumah aja saingan sama punya prilly. Aktris indo.
"Kenapa? Nggak doyan ya, Rey?" Celetuk Mama Jeno begitu gue menatap hidangan dengan haru yang malah disalah artikan. Gue sejenak melirik Jeno. Kemudian ia berujar, "Gue sering cerita tentang lo ke mama. Makanya mama tau nama lo."
Gue refleks mencubit pahanya yang tersembunyi di bawah meja. Maksud gue bukan itu Jeno..
"Oh, kirain kenapa.. Iya, Jeno sering banget cerita tentang kamu. Biasanya kalau nggak telfon ya video call. Atau pas pulang kaya gini."
Gue mengusap tengkuk canggung kemudian menerima lauk pauk yang diambilkan Jeno. "Tante kira kamu nggak doyan makanan gini." Ujar Mama Jeno sambil nyuapin makanan ke mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LECTURER AROUND ME
Fanfiction[ㅡSELESAI] "Nurut sama saya, Reya." "Bisa nggak sih itu kata ajaibnya diganti? Bosen aku denger kakak bilang itu mulu dari kemarin. Bahkan nih ya, sehari udah denger lima kali." "Tiga, Reya." "Iya maksudnya tiga." "Lima sama tiga jauh." "Deketin don...