Hai... Semoga mimpi indah💚✨..
Tim baca jam berapa nih?
.
.𓃹 Lecturer Around Me 𓃹
Saat ini, gue bahkan nggak tau bagaimana caranya mengundurkan diri. Rasanya kaki gue mati sendiri hingga ingin memutar diri pun tak ujung lari atau ngelakuin tindakan segala macemnya.
Gue mengangkat pandangan gue dan begitulah, gue langsung ditatap Leo dengan senyuman kampret di wajahnya.
Sebelum gue mengutarakan semuanya, mata gue berpendar ke seluruh penjuru ruangan. Nice, cuma ada asdos sama Jeno dan Mark. Pak Sehun sama Pak Bambang ada di ruangan monitor dan bersyukurnya, pintunya tertutup.
Gue menatap Jeno penuh luka. Karena, bukannya dia yang biasanya nyelamatin gue, yang ada dia menatap gue dari jauh dengan mukanya yang biasa aja.
Sedangkan Mark, ia masih sibuk dengan ujiannya. Gue maklumi itu. Tapi Jeno? Dia bahkan udah selesai juga.
"Leo, tolong jangan lakuin itu lagi."
"Loh, kenapa?"
"Kamu nggak malu sama Pak Doyoung?"
"Buat apa malu? Namanya juga mahasiswa. Pak Doyoungnya aja kali yang iri."
"Gue kira, lo cowok baik. Ternyata bukan. Bener sih kata buku bilang, don't judge people by the cover."
"Fakta kan beliau belum nikah dan iri sama gue habis gituin lo."
"Leo! Pak Doyoung udah punya pacar!"
"Hmm percaya. Dosen kayak gitu nggak mungkin nggak punya pacar."
"Dan gue pacarnya."
"Nggak usah halu." Tuturnya sembari tersenyum mengejek ke arah gue dan mendaratkan tangannya di atas kepala gue.
Gue segera keluar dari ruangan. Nggak lupa nyerobot bahu Jeno agak kasar terlebih dahulu. Biar dia peka akan kode gue.
Bahkan gue keluar ruangan dengan raut yang nggak bisa dikendaliin lagi. Gue nyaris tertabrak dosen lain ketika gue tergesa-gesa menuju kamar mandi. Gue juga nggak peduliin temen-temen pada nanya gue kenapa.
Rasanya, gue mau balik kosan aja tanpa ikut ujian selanjutnya. Tapi jangan. Gue udah belajar mati-matian dari hari-hari lalu.
Di dalam kamar mandi, gue menumpahkan segalanya. Menangis hingga gue nggak sadar udah berapa lama disini. Hari ini mood gue benar-benar jelek banget. Udah dari sikap Jeno ke gue sama gue, ditambah masalah gue sama Pak Doyoung gara-gara Leo. NggK salah sih sebenarnya, orang Leo mana ngerti Pak Doyoung itu pacar gue. Dan rasa cinta ke seseorang emang nggak bisa diprediksi. Ibaratnya apa yaa..
Nikah adalah pilihan. Kita bisa memilih mau nikah sama siapa..
Tapi, suka sama orang itu takdir. Kita nggak bisa milih mau suka sama siapa..
KAMU SEDANG MEMBACA
LECTURER AROUND ME
Fanfiction[ㅡSELESAI] "Nurut sama saya, Reya." "Bisa nggak sih itu kata ajaibnya diganti? Bosen aku denger kakak bilang itu mulu dari kemarin. Bahkan nih ya, sehari udah denger lima kali." "Tiga, Reya." "Iya maksudnya tiga." "Lima sama tiga jauh." "Deketin don...