ten
a bet
***
Hutan di bagian Barat Kerajaan Teratia merupakan lokasi kegiatan berburu yang diadakan sekali dalam setahun.
Tepatnya pada tanggal 1 Juni tahun kalender Teratia.
Seluruh bangsawan menghadiri kegiatan khusus tersebut. Bukannya tanpa alasan, mereka justru berbondong-bondong datang kemari dengan satu alasan: menemui penguasa Teratia yang juga selalu ikut serta dalam perburuan.
Bangku-bangku berjajar di atas tanah berumput yang tidak selalu datar. Meja-meja bertaplak putih dihiasi oleh berbagai makanan manis dan Piramida gelas wine.
Nona-nona bangsawan akan duduk melingkar dengan kelompok sosialitanya sambil berdiskusi mengenai siapa yang akan memenangkan perburuan.
"Tentu saja pemenangnya adalah Yang Mulia Allan, bukan?"
"Anda benar. Dua tahun terakhir ini, pemenang perburuan selalu Yang Mulia Raja."
"Iya, iya. Yang Mulia Raja sangat keren. Saya bisa saja jatuh cinta pada beliau."
"Tahun lalu, persembahan diberikan pada Nona Muda Floral, bukan?"
Helia tersentak kecil, tetapi menutupinya dengan menyesap teh melati.
Helia berkumpul dengan kelompok sosialitanya—yang sungguhan terpaksa karena Demian ingin Helia bergaul dengan nona bangsawan.
"Nona Muda Floral."
Helia menoleh, melayangkan senyuman lembut. "Ada apa, Nona Muda Felicia?"
Felicia Luce. Putri pertama Keluarga Marquis Luce. Sebuah keluarga pemegang saham terbesar di Teratia. Sekaligus memiliki wajah yang rupawan. Tidak jarang banyak pria yang bisa saja mempertaruhkan nyawanya bagi Felicia Luce.
"Kamu tidak mengikuti kompetisi perburuan kali ini, Nona Muda Floral?" tanya Felicia dengan tenang.
Helia berdecak dalam hati. Dia tahu ke mana arah pembicaraan ini.
Selama dua tahun terakhir juga, Helia selalu mengikuti kompetisi berburu yang diadakan oleh kerajaan. Di dalam kompetisi, biasanya Helia selalu bersama-sama dengan Allan. Namun, selalu Allan yang menang dan memberikan hadiah pada Helia.
Seluruh bangsawan di kerajaan juga tahu kalau setiap Allan menang, hadiah persembahan akan diberikan pada Helia.
Akan tetapi, dengan keberadaan Auste Apricot, akan membuat posisi Helia sebagai penerima hadiah dari Allan terancam.
Dan hal ini jelas membuat semua bangsawan tahu alasan Helia tidak mengikuti kompetisi perburuan. Untuk melihat, siapa yang akan mendapat hadiah perburuan. Helia atau Auste.
Kompetisi dalam sebuah kompetisi.
"Tidak ada alasan khusus." Helia meletakkan cangkir teh di atas tatakan. "Aku hanya ingin beristirahat dari kompetisi perburuan. Aku juga merasa lelah karena kerap kali mengikuti kompetisi."
Selena Cybele tersentak lalu menutupi bibirnya dengan kipas bulu. "Bukannya kamu hanya ingin melihat siapa yang akan mendapat hadiah perburuan, kamu atau Nona Muda Apricot?"
Helia tersenyum kesal. Bocah sialan ini.
"Itu salah satu alasanku," ujar Helia sambil tersenyum tenang. "Menerima hadiah dari Yang Mulia Raja tentu sebuah kehormatan bagi ajudan seperti aku. Maka dari itu, aku sedikit berharap untuk mendapat hadiah perburuan tahun ini."
"Ah, begitu, ya."
Selena hanya bergumam. "Apa kamu mau bertaruh, Nona Helia?"
"Bertaruh?" Helia mengangkat sebelah alis.
KAMU SEDANG MEMBACA
END | Look at Me, Your Majesty! [E-book]
Historical FictionAllan Edelbert Teratia adalah raja dari kerajaan Teratia. Dia dikenal sebagai tiran kejam yang mampu memukul mundur ratusan pasukan musuh sendirian dan selalu menyiksa orang dengan sadis. Belum lagi, dia mengambil tahta dengan membunuh seluruh Kelua...