𝕶𝖊𝖇𝖊𝖓𝖈𝖎𝖆𝖓 𝕰𝖗𝖞

48 37 1
                                    

⚠️YU BISA YU! DUKUNG!⚠️

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘!

"Taku...a-aku takut" lirih Ery gemetar. Taku lalu meraih punggung lemah Ery membalas pelukannya berusaha memberi ketenangan.

"Katakan...apa yang membuatmu takut?" Tanya Taku meletakan dagunya pada kuncup kepala Ery.

"A love..." Jawab Ery memejamkan matanya dan membuat cairan bening kembali meluncur. Terasa begitu menyakitkan ketika dirinya mengatakan 'sebuah cinta'.

Mendengarnya Taku langsung terdiam. Antara dirinya dan Ery sangatlah berbeda dalam hal cinta. Ery sangat membenci cinta, tapi Taku? Ia mengharapkan cinta itu kembali pada hidupnya.

"Tapi kenapa?"

"Cinta merenggut segalanya dariku" Jawab Ery dengan begitu yakin.

Ery tak pernah sadar bahwa ia bermain dengan kata 'cinta'. Tapi, setelah ia merasakan sakit yang paling menyakitkan dari cinta. Ery akhirnya sadar bahwa ia telah dipermainkan oleh cinta.

"Baiklah,aku mengerti" Taku melepas pelukannya dan menatap lekat wajah Ery yang sudah memerah.

"Sebaiknya kau makan dulu. Perutmu masih kosong" Pinta Taku mengalihkan pembicaraan.

Ery memalingkan tatapannya, tapi Taku tak mau kalah ia langsung meraih dagu mungil Ery dan membuatnya kembali menatap Taku.

"Jangan buat aku marah!" Pinta Taku dengan ekspresi mengerikan. Sontak Ery gemetar dan menurunkan sorot matanya. Tanpa di sadari Taku langsung tersenyum gemas.

"Aku hanya bercanda, kenapa kau begitu takut?" Taku bangga pada dirinya. Ery kembali pada Taku dan mendapati wajah konyol Taku.

"Dengar, kemarin kau sudah berbuat kebodohan" Celetuk Taku yang membuat Ery tersinggung.

Ery menolah kesal "A-Apa katamu?"

"Ya kau bodoh. Kebodohanmu adalah, kenapa kau melempar dirimu kedalam jurang yang begitu dalam?" Taku memperjelas sambil membenarkan jarum infush yang terlepas, Ery terlihat mengernyit kesakitan.

"Itu bukan urusanmu"

"Sudahlah...sekarang aku malah lapar" Lanjut Ery berharap Taku tak lagi membahas soal 2 bulan lalu.

***

Sudah hampir 3 bulan berlalu setelah Ery dirawat dimarkas EC, keadaan Ery mulai membaik. Gadis itu hanya perlu memulihkan luka luarnya dan belajar berjalan dari lumpuhnya. Taku merawat Ery dengan begitu baik, tanpa membahasnya pada Arga. Dan itu membuat kedekatan mereka tumbuh.

"Taku..." Panggil Ery, tapi tak ada respon yang Taku keluarkan.

"Aku ingin belajar berjalan" Tambah Ery. Tapi Taku tetap diam fokus pada senjata api yang tengah ia mainkan.

"Dia malah sibuk dengan alat pembunuh itu" Keluh Ery yang langsung menatap kakinya yang masih terbalut oleh perban dan terpangku oleh kursi roda. Tak lama ada uluran tangan tiba di hadapan wajah Ery. Gadis itu mendonga, dan mendapati Taku yang sudah tersenyum manis.

"Apa?"

"Kau bilang ingin belajar berjalan. Aku akan mengajarimu berjalan, berlari, bahkan terbangpun akan aku ajarkan" Papar Taku dengan senangnya.

Ery langsung melebarkan bibir mungilnya. Bahagia. Taku langsung memangku Ery dan mengajaknya kehalaman untuk belajar berjalan. Ery sangat fokus pada langkahnya meski masih ditopang oleh Taku. Tanpa disadari pria itu sangat lekat menatap wajah manis Ery.

"So cute"

Tbc.
Galfi-Chan
Banjar || Revisi || 08 Juli 2024

Info :
Instagram :@cerita.kita2024
Tiktok : @cerita.kita2024

Gimana nih buat part yang ini? Suka gak?
Jan lupa vote sama komennya yak!
Semoga kalian suka
Bye-bye👋🏻

Thanks For Reading😊

EYES COMUNITY [ END-REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang