⚠️DUKUNG CERITAKU DENGAN VOTE DAN KOMENMU⚠️
"
'Tentang luka hati yang sama sekali tak mampu kuobati,
tapi dia hadir bagaikan nafas yang aku hirup'
"ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘!
*Mohon dibaca jangan cuma diskrol atau cuma dilihat ya 😊
Diruangan yang penuh dengan alat medis terkapar gadis yang sangat lemah, tak sadarkan diri, dan kurus, didampingi selang oksigen yang terus menghembuskan udara kehidungnya, jarum infush menusuk pergelangan tangannya, seluruh tubuhnya terbalut oleh kain perban pertanda gadis itu benar-benar terluka parah. Pendeteksi detakan jantung berdenting memperlihatkan kondisi jantung.
"Hh..dia belum sadar juga..." Desah seorang pria jangkung seraya meletakan mangkuk bubur yang entah keberapa kali diatas nakas.
Sudah hampir 2 bulan gadis itu tak sadarkan diri, namun sama sekali tak ada perubahan meski ada perkembangan tentang kondisinya tapi ia seolah enggan kembali menatap dunia.
Pria itu melangkah menjauhi gadis itu dan menerawang jauh keluar jendela. Entahlah...fikirannya sedang terganggu. Karena gadis itu? Mungkin saja. Bahkan pria iti sendiripun tak tau.
"Ayah..." Gumaman yang hampir tak terdengar itu menusuk gendang telinga pria itu, sontak ia langsung beranjak mendekati ranjang gadis itu dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.
>POV sang gadis
"Ayah..." Aku berteriak, tidak aku berusaha berteriak tapi aku terlalu lemah. Aku tak bisa bicara, seluruh tubuhku kaku, kepalaku terasa sakit.
"Apa aku disurga?" Batinku sambil mencoba membuka mata. Tapi cahaya dari luar terlalu terang, membuat retina mataku harus menetralisirkan cahayanya.
"Mungkin aku disurga. Yah aku sudah mati" Aku membatin, karena rasanya untuk bicara saja tak kuat. Mataku mulai remang-remang melihat sekitar, aku kembali mengerjap mencoba memperjelas penglihatanku. Sampai akhirnya aku bisa melihat langit-langit berwarna putih bersih. Aku menggulir bola mata mencoba mengenali sekitar.
"Tidak..aku tidak mati. Tapi...dimana aku?" Aku mencoba mengenali tempat itu tapi tidak bisa. Sampai aku melihat wajahnya, wajah tampan yang tengah menatapku seksama. Tapi aku tak tahu siapa dia.
"Dimana aku?" Otakku rasanya gelap, entah aku yang hilang ingatan entah memang aku tak tahu dimana.
"Dimana aku?" Batin gadis itu setelah terdiam mencerna suasana.
"Kau di kamar rawat darurat" Aku menatap pria itu. Aku tidak mengenalinya. Sama sekali.
"Dia mendengar hatiku?" Pria itu sepertinya mendengar isi hatiku.
>Back Story
"Tidak, aku tidak mendengar isi hatimu, aku hanya menebak" Ucap pria itu membuat sang gadis mengerutkan dahi.
"Sudah 2 bulan kau koma, jadi sekarang makanlah! Aku buatkan kau bubur, kau sangat lemah tak baik jika hanya mengonsumsi cairan infush" Papar pria itu.
Gadis itu masih terdiam, ia masih memikirkan bagaimana ia bisa ada disini? Terakhir yang ia ingat adalah ketika ia meloncat dari tebing.
Benar, gadis itu ingin menghabisi dirinya sendiri.
"Kenapa diam? Aku memintamu untuk makan, bukan diam" Tambah pria itu merasa telah terabaikan oleh gadis yang terbaring itu.
"Bubur apa itu?" Akhirnya gadis itu membuka mulut meski lemah dan suaranya serak karena memang baru sadarkan diri.
"Ini bubur untukmu agar perutmu tidak terlalu kosong" Jawab pria itu yang entah benar atau tidak.
"Namaku Taku. Taku Hamaka" Celetuk pria itu yang langsung duduk pada kursi disamping ranjang gadis itu.
Benar, Taku adalah seorang pria agency tersembunyi atau bisa disebut 'EYES COMUNITY'. Taku lah pendirinya, bahkan ia berhasil menundukan banyak penjahat besar bisa dibilang psikopat, dan itulah yang membuatnya kaya raya, sehingga dirumahnyapun tersedia ruang rawat termasuk alat medis yang lengkap.
"Aku tidak tanya" Gadis itu memalingkan wajahnya.
"Kau memang mahasiswa yang tidak sopan" Celetuk Taku.
Dan itu membuat gadis itu membulatkan matanya. Gadis itu memang seorang mahasiswa yang telah dikhianati mati-matian oleh kekasihnya. Gadis itu lalu melihat pakainnya yang ternyata sudah diganti dengan pakaian rawat.
"Apa yang kau lakukan padaku?" Tanya lemah gadis itu. Tapi pria itu malah tersenyum miring.
"Tenang saja, kau bukanlah tipeku, Nona Caran" Jawab angkuh Taku.
Ery Caran, dia gadis lugu yang telah salah jatuh cinta sehingga ia tak sadar dengan permainan cintanya.
Ery langsung terdiam, ternyata Taku benar-benar menyelidiki tentang Ery sampai-sampai ia tahu nama Ery. Jika tentang mahasiswa, memang pada saat Ery ingin bunuh diri ia masih mengenakan pakaian almamaternya.
"Dasar pria—AKH!" Teriak Ery karena ingin berontak pada Taku. Tapi Ery masih sangat lemah. Hampir saja Ery terjatuh, untungnya Taku langsung menangkap Ery. Jarum infush Ery terlepas dan itu membuat darahnya bercucuran.
"Kau ini kenapa?" Khawatir Taku.
Tapi Ery malah terdiam lemas di dekapan Taku, cairan bening mulai meluncur menuju pipi indahnya.
"Hiks...aku ingin mati...kenapa kau malah menyelamatkanku?" Tangis Ery dengan tatapan kosong. Lalu Taku kembali membaringkan Ery.
"Ada apa? Kenapa kau malah menangis?" Tanya Taku sambil menusukan jarum pada lengan Ery. Sesuai dugaan pandangan Ery langsung buram sampai akhirnya gelap. Benar, Taku membius Ery.
"Beristirhatlah!" Bisik Taku menatap wajah pucat Ery dan langsung pergi membiarkan Ery tertidur.
Tbc.
Galfi-Chan
Revisi : 14 Juni 2024TAKU HAMAKA
ERY CARAN
~~[] Thanks For Reading []~~
Jan cuma baca doang..kasi vote sama komennya ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
EYES COMUNITY [ END-REVISI ]
Action⚠️BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA😊 •Sinopsis Pertemuan yang diawali dengan luka terdalam Membuat sepasang insan Saling menguatkan perasaan senenarnya Story ini mengisahkan tentang gadis yang kehilangan perasaan cintanya dan berakhir disebuah ko...