Waiting...

37 32 0
                                    

HAPPY READING!


Sudah 4 hari Rega belum juga melanjutkan penerorannya membuat keempat pemburu itu terheran, kenapa Rega berhenti?

Tak lama Delia datang sambil memakai sarung tangannya sambil terges-gesa.

"Ada apa Delia?" Tanya Taku masih dalam posisi santai disofa.

"Cepat siap-siap! Aku dapat laporan dari bank. Rega kembali!" Jawab Delia sambil menyelipkan dua pistol di sabuknya.

Mendengar jawaban Delia, Taku dan yang lain langsung bergegas menyusul ke bank. Arga melajukan sport-car nya terlebih dahulu karena memiliki penyodok salju otomatis dimobilnya.

"Sebenarnya Rega itu manusia bodoh!" Ucap Taku menekan alat komunikasi di telinganya yang terhubung langsung dengan ketiga partner nya.

"Apa maksudmu?" Tanya Delia belum faham.

"Dia menyerang bank saat salju mulai reda" Jawab Taku.

"Dia memang payah" Gumam Ery, namun masih terdengar oleh pria disampingnya. Pria itu hanya tersenyum tipis lalu mengusak kuncup kepala gadis disampingnya. Ery hanya menatap heran lada pria yang hanya fokus pada kemudinya.

Setekah hampir 10 menit mereka sampai di bank. Namun sayang, mereka melihat Rega dan Sena sudah kabur dengan black sport mereka. Tanpa basa-basi. Taku dan yang lain langsung mengejar Rega.

"Arga! Sebaiknya kau naik pesawat saja!" Perintah Taku.

"Tapi kenapa?" Tanya Arga.

"Agar lebih mudah melacak mereka" Jawab Taku.

"Aku tak mau kehilangan jejak Rega lagi" Lanjutnya.

"Tapi bagaimana dengan salju ini?" Bingung Rega.

"Sudahlah! Biar aku saja!" Akhirnya Delia buka mulut. Gadis itu langsung memutar balik mobilnya dan segera ke bandara tersembunyi mereka. Tempat itu sangat jauh, tapi kemampuan Delia tak pantas diragukan. Dalam wantu 10 menit Delia sudah kembali dengan minizetnya dan mengejar mangsa mereka.

"Aku sudah landas!" Lapor Delia. Taku lalu melirik spion kirinya dan mendapati minizet suda terbang diatas nya.

"Bagus! Terus saja ikuti mereka!" Titah Taku yang langsung di jawab siap dengan serempak.

"Taku, mobil Rega sangat cepat!" Khawatir Ery.
      
"Tenanglah, dia hanya seekor srigala kecil yang tengah dikejar singa buas" Papar Taku dengan santainya.

***

DOR
             
DOR
      
DOARR!
      
Tak lama peluru muncul dari langit menuju mobil Rega. Benar, Delia melepas anak buahnya untuk mengejar mangsanya yang merepotkan. Sampai akhirnya mengenai ban belalang mobil yang dikendarai Rega dan Sena. Tapi Rega tak ingin kalah. Ia membuka otomatis bagasi belakangnya yang ternyata terdapat beberapa senjata kendali disana. Senjata itu menembak kesana kemari.
      
"Sial!" Maki Arga yang langsung menghentikan mobilnya.
      
'Sistem pengamanan aktif' Mobil itu berbicara membuat Agra, Taku dan Ery menghela nafas lega. Untung saja mobil mereka memiliki sistem baja anti peluru.
      
"Menyebalkan!" Geruti Sena.
      
Rega langsung membuka atap mobilnya dan membiarkan Sena muncul dan menembak habis-habisan pada mobil Taku dan Arga.
      
"Ery! Menunduk!" Teriak Taku sambik mendorong Ery untuk menunduk begitupun dirinya.
      
Crasshh
      
Kaca mobil taku pecah, disana Sena langsung masuk kembali dan mengacungkan jempolnya.

***

"Sial! Ink tak bisa dibiarkan!" Kesal Delia yang kangsung melepas banyak peluru pesawatnya bertubi-tubi memuju mobil Rega. Tapi sayang kedua orang itu langsung berlari keluar dengan arah yang berbeda membiarkan mobil itu meledak sendiri.

      
"Biar aku yang mengejar Rega" Ucap Ery.
      
"Kau bersamaku!" Ucap Taku.
      
"Aku?" Tanya Arga.
      
"Ikutlah dengan singa betina itu!" Titah Taku.
     
"Aku memang tidak beruntung ya!" Ucap Arga merutuki nasibnya.
      
Sedangkan Taku dan Ery langsung turun dan berlari ke hutan sebelah barat. Dan amArga tengan menunggu tambang yang akan menariknya keminuzet. Dan segera naik untuk mengejar Sena kesebelah Timur.

Tbc.
Galfi-Chan
Revisi || Tasikmalaya || 09 Agustus 2024



EYES COMUNITY [ END-REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang