Kemarahan Taku

42 34 0
                                    

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘!

3 jam berlalu, minizet mereka mendarat di bandara tersembunyi yang tentunya ada hampir disetiap negara. Mereka langsung turun dari minizetnya dan menginjak tanah Jepang.

"Setelah ini, kemana kita akan pergi?" Tanya Ery.

"Kita akan beristirahat sebentar" Jawab Delia.

Suara alarm terdengar saat mereka menekan tombol dikunci mobil mereka masing-masing.

Taku memasuki mibilnya diikuti Ery dikursi sebelah kemudi "Ayo ikuti aku!" ujarnya.

Lalu merekapun mengendarai mobil mereka masing-masing. Delia mengendarai red sportnya, Arga mengendarai grey sportnya. Sedangkan Ery ikut bersama Taku di blue sportnya. Dan saat ini mereka menuju Karatachi Hotel.

"Kita akan langsung menghabisinya" Gumam Ery dengan seringai iblusnya.

"Apa yang Ery pikirkan?" Batin Taku penasaran.

***

Setelah 45 menit diperjalanan, akhirnya mereka sampai dihotel. Mereka langsung memesan 2 kamar, tentunya pria dan wanita terpisah. Setelah terpesan mereka langsung membersihkan badan mereka dan beristirahat. Tapi itu semua selesai ketika Taku mengajak untuk makan malam.

"Konichiwa" Sapa seorang pelayang yang menghampiri mereka berempat. Spontan mereka membalasnya. Lalu mereka memesan ramen ekstra pedas dan minuman jeruk peras. Setelah semua hidangan datang, mereka langsung melahap makanan mereka. Disaat yang bersamaan, Ery melihat ada seseorang yang seperti memata-matai mereka.

"Taku"Panggil Ery.

"Aku mau ke toilet dulu" Izin Ery yang tentunya bohong.

"Ya, berhati-hatilah!" Pinta Taku.

Lalu Ery pergi mengejar orang itu. Setelah sampai diujung lorong bawah tanah pria itu berhenti mengendalikan pernafasannya.

"Siapa kau? Kenapa memata-matai kami?" Tanya Ery penasaran. Tapi pria itu hanya terdiam mematung. Ruangan gelap, tak cukup untuk pandangan seorang manusia.

"Jawab aku!" Ery tak suka diabaikan.

"Menurutmu?" Tanya pria itu.

DEGH...

Apa ini? Siapa dia? Suara itu benar-benar familiar bagi Ery. Pikirannya terbanting.

"Rega" Ucap Ery lemah.

"Ada apa?" Tanya Rega.

Benar, dia Rega Barack. Rega mengetahui keberadaan Ery dan yang lain karena tadi sempat melihat Ery berjalan sendiri.

"Kau mengejarku?" Tanya Rega lagi.

"Hmh"Ery hanya tersenyum miring.

Ery berusaha agar tak terbawa suasana, ia tak mau menggagalkan rencana menangkap pria yang ternyata menjadi incaran Ery untuk menghabisinya.

"Dasar pria iblis!!" Teriak Ery yang langsung menghampiri Rega sambil menodongkan pistolnya.

Ery tau jika langsung menembak suaranya akan menggema dan mengagetkan orang lain. Tanpa sadar Rega menangkis tangan Ery dan membuat pistol Ery terlempar jauh.

"Sial!" Gumam Ery menatap pistolnya yang tergeletak. Tanpa aba-aba Rega langsung menyerang Ery dengan tangan kosong. Terjadi pertarungan sengit disana.

***

Dibalik itu, Taku terus saja melirik jam yang melilit dipergelangan tangannya.

"Sebenarnya, sedang apa Ery ditoilet selama ini?" Taku semakin khawatir seraya bangkit dan mencari Ery meninggalkan ramennya. Tak ada satu jejak pun tentang Ery yang Taku temukan, bahkan ditoiletpun tak ada.

Taku semakin cemas, dan untungnya Taku memasang alat pelacak dianting Ery. Taku langsung berlari kekamar dan melacak Ery dari laptopnya. Setelah menemukan keberadaan Ery Taku langsung berlari menyusul Ery. Setelah sampai, Taku hanya mendapati tempat itu sepi dan berantakan. Ada asap dimana-mana.

"Ery!" Panggil Taku.

Tak ada jawaban sama sekali yang Ery keluarkan. Taku terus melangkah menyusuri lorong itu, dan terhenti setelah Sena datang menghalangi langkah Taku dan yang lainnya.

"Kau?" Taku menajamkan sorot matanya.

"Ada apa tuan Hamaka?" Tanya Sena.

"Dimana adikku?" Tanya Taku tak sabar.

"Adik?" Sena tak percaya.

"Seorang psikopat bayaran sepertimu memiliki adik?" Tentu saja itu adalah sebuah ejekan bagi Taku.

"Diam!" Tegas Taku.

"Dimana Ery?" Desis Taku mengepalkan kedua tabgannya sampai buku tangannya memutih.

Tapi Sena sama sekali tak menjawab, dan itu membuat Taku semakin marah. Tak lama Rega datang memangku Ery yang sudah tak sadarkan diri.

"Ery!" Teriak Taku beranjak menghampirinya namun Sena menghalangi langkah pria itu.

"Kau apakan dia?" Tanya Taku mencoba meredan emosinya.

"Tenanglah, Ery akan baik-baik saja bersamaku. Lagipula aku hanya membiusnya" Papar Rega senang sambil menatap lekat wajah lelah Ery.

"Aku sangat mencintainya, tak mungkin jika aku menyakitinya" Tambah Rega memanas-manasi. Disaat yang sama juga, wajah Sena terlihat marah karena Rega terus saja mengejar gadis yang dibencinya.

"Keterlaluan!" Teriak Taku yang langsung menyerang mereka. Pertarungan terjadi dengan hebat.

DOARR...

Sampai akhirnya satu peluru meluncur menembak lengan Sena

"Sena!" Teriak Rega khawatir.

"Sekarang, aku tak akan menjual kalian, tapi juga akan menghabisi kalian!" Ancam Taku dengan seluruh kemarahannya, ia terus saja menyerang mereka tanpa berniat mengampuni.

BUSH...

Semua berakhir setelah Rega melempar bom asap dan membuat pandangan Taku. Dan saat itu juga Taku baru sadar bahwa Rega menculik Ery.

Tbc.
Galfi-Chan
Tasikmalaya || Revisi || 25 Juli 2024

Info :
Ig : cerita.kita2024_
Tiktok : cerita.kita2024

EYES COMUNITY [ END-REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang