ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘!
•
•
•
Sudah hampir 5 jam Ery bertarung dengan kedua orang itu. 1 lawan 2, hebat. Mereka imbang. Ery tak mau kalah, ia terus mengerahkan kakuatannya dan berusaha mengalahkan Rega dan wanita itu.
"Dia sangat merepotkan"keluh wanita itu.
"Sena"panggil Rega. Benar, wanita itu bernama Sena Anggia.
"Sebaiknya kau berhati-hati! Ini diluar dugaan, dia sangat kuat" Papar Rega tak berani meremehkan karena memang kekuatan Ery tak pantas untuk diremehkan.
Sena juga mencintai Rega diam-diam, ia mengagumi Rega. Karena memang Rega terlihat tampan.
"Diamlah para pecundang!"teriak Ery kesal.
Mendengarnya kedua orang itu terperinjat kaget. Akhirnya Rega dan Sena berniat untuk menculik Ery. Rega mengambil alih perhatian Ery,sedangkan Sena bersiap untuk membius Ery.
CLEB...
Akhirnya satu tusukan bius mendarat dipundak lelah Ery. Gadis itu mulai lemah, cairan pembius itu mulai menjalar keseluruh tubuh Ery. Pandangannya mulai buram tubuhnya sempoyongan sampai akhirnya pandangan Ery gelap.
"Ery!" Teriak seorang pria sebelum Ery benar-benar pingsan. Ery tau itu suara Taku, namun ia hanya bisa membiarkan tubuhnya melemah. Sena langsung menghindar sebelum Taku menyerangnya. Rega dan Sena yang memang mengetahui siapa itu Taku Hamaka langsung pergi dari sana.
DEK...
Akhirnya tubuh Ery mendarat ke dada gagah Taku. Spontan tangan Taku bergerak meraih lengan Ery dan menahannya agar tak terjatuh. Lalu mencabut jarum suntiknya yang masih menancap.
"Aku akan selalu menjagamu, Ery" Ucap Taku menatap lekat wajah cantik gadis didekapannya. Lalu Taku menggendong Ery dan membiarkan tubuh Ery bersandar pada punggung gagah Taku. Degupan jantung Ery sangat kencang, sehingga terasa sampai punggung Taku.
"Kau sangat lelah" Gumam Taku melirik pada wajah cantik Ery yang tertumpuk pada pundak Taku dan tertutup rambut panjangnya yang acak-acakkan.
Tak disadari hari mulai gelap, matahari berganti dengan rembulan yang muncul sempurna. Bintang-bintang bertaburan menyaksikan kedua insan yang terhalang oleh berbedanya perasaan.
"Taku..." Pelan-pelan Ery mulai sadar, suaranya yang pelan menusuk gendang telinga Taku dan membuatnya menoleh.
"Kau sadar?" Taku senang.
"Terima kasih..."ucap pelan Ery melirik wajah tampan Taku dari samping yang perlahan memejamkan matanya kembali.
Pria itu terdiam sesaat lalu menarik sudut bibirnya memperlihatkan senyum tipis disana.
***
Perlahan Taku membaringkan Ery kesofa dan membiarkannya beristirahat setelah sampai ke rumah.
"Ery?" Kaget Delia dan Arga yang hampir bersamaan. Mereka langsung menghampiri dan meninggalkan aktivitas mereka.
"Ada apa dengan Ery?" Tanya Delia khawatir setelah sampai kehadapan pria berdamage itu.
"Dia baik-baik saja,,"jawab Taku menatap lesu pada gadis yang terkapar lelah itu.
"Dia hanya kelelahan" Tambah Taku kembali pada kedua rekannya. Taku lalu pergi ketoilet dan membersihkan tubuhnya.
"Besok kita akan pergi ke Tokyo" Celetuk Delia yang kembali ke aktivitasnya.
"Tokyo?" Arga belum mencerna.
"Benar, kita akan mencari buronan para polisi dunia" Timpal Taku yang baru saja kembali dari toilet.
"Siapa yang akan kita buru?"tanya Arga.
PLAKH...
Taku melempar sebuah amplop dan foto-foto buronan mereka keatas meja.
"Siapa ini?" Tanya Delia melihat foto-foto itu.
"Rega Barack" Jawab Taku.
Apa? Yang benar saja? Itu mantan kekasih Ery. Benar, bahkan Taku sama sekali tak tau mengenai Rega Barack dalam kehidupan Ery.
"Lalu kenapa harus ke Tokyo?" Arga masih penasaran sambil merebut foto2 itu dari genggaman Delia.
"Dia adalah pencuri yang sangat menarik" Jelas Taku berjalan dan menghampiri komputernya dan tentu saja kedua rekannya mengikuti Taku. Taku memperlihatkan bola dunia.
"Dia mengatakan bahwa dirinya adalah penjahat abadi,xdia itu meneror lalu membunuh dan mencuri" Tambah Taku masih fokus mengotak-atik komputernya.
"Mencuri di Tokyo?" Delia tak percaya.
"Bahkan hasil curiannyapun akan habis untuk kebutuhannya disana" Tambah Delia yang dilanjut tawa berbarengan dengan Arga.
"Dia menginjak tanah negara yang berbeda setiap kali telah berhasil mencuri. Bisa dibilang ia ingin membuat inisial namanya 'R' " Papar Taku terus menjelaskan dan memperlihatkan tanda panah dikomputer bergerak memberi garis pada setiap titik negara yang hampir membentuk huruf R.
"Pria bodoh, untuk apa dia melakukan itu, dasar tidak berguna"Delia masih geli menahan tawa. Mendengarnya Arga langsung menelan salivanya. Jujur saja, ia paling tidak suka melihat selia bersikap kejam. Lebih menakutkan dari singa.
"Apa lagi yang harus dilakulan pencuri selain mencuri dan bersenang senang" Timpal Arga.
"Apa itu?" Tanya Delia setelah terpampang foto sebuah baja besi kecil berukiran unik huruf R.
"Itu adalah bukti yang selalu ia tinggalkan ketika meneror dan mencuri" Jawab Taku bangkit dari duduknya dan membiarkan Arga mengambil alih.
"Menarik" Gumam Arga tersenyum miring melihat-lihat tentang Rega Barack.
"Jika kita menangkapnya, kita bisa menjual dengan harga fantastic" Papar Taku melepas sepatu dan jaket Ery lalu memindahkannya ke kamar.
"Titik terakhirnya di Tokyo. Sudah pasti dia akan menjadi buronan para polisi dunia. Menangkapnya adalah suatu kehormatan bagi pihak kepolisian manapun" Papar Taku setelah kembali dari kamar Ery.
"Lalu, bagaimana dengan Ery?" Tanya Delia. Taku terdiam mengingat ia tak bisa mengambil keputusan sendiri.
"Itu terserah dirinya"jawab Taku.
Tbc.
Galfi-Chan
Banjar || Revisi || 19 Juli 2024𝙸𝚗𝚏𝚘 :
𝙸𝚐 : 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊.𝚔𝚒𝚝𝚊2024_
𝚃𝚒𝚔𝚝𝚘𝚔 : 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊.𝚔𝚒𝚝𝚊2024
KAMU SEDANG MEMBACA
EYES COMUNITY [ END-REVISI ]
Action⚠️BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA😊 •Sinopsis Pertemuan yang diawali dengan luka terdalam Membuat sepasang insan Saling menguatkan perasaan senenarnya Story ini mengisahkan tentang gadis yang kehilangan perasaan cintanya dan berakhir disebuah ko...