HAPPY READING
•
•
•
"Kau tak akan bisa membuat ku lemah, Rega!" Ucap ery sedikit gemetar.
"Benarkah?" Tanya Rega yang terus saja merayu dan menyentuh tubuh sexi Sena. sedangkan perempuan itu hanya diam menikmati sentuhan lembut Rega. Dimulai dari wajah, dada, sampai bagian inti Sena. Perempuan itu terdengar sedikit mendesah dibagian sana. Spontan Ery langsung menunduk berusaha menepis setiap bayangan tentang dirinya dan Rega dimasa lalu selama mereka menjalin hubungan manis dan berakhir tragis.
"Dasar bajingan" Ucap ery gemetar menahan marahnya yang sudah memuncak.
Ery langsung mengeratkan genggaman pistolnya disisi badannya. ingin sekali ia menghabisi pria itu saat ini juga. Tapi egonya selalu menahannya dan mencoba mengasihi pria itu, tapi apa yang bisa ia harapkan dari pria yang telah menghancurkan hidupnya?
"Berani kau memanggilku seperti itu?" Ancam Rega yang masih menyentuh perempuan murahan itu. Dasar perempuan muarahan, ia membiarkan Rega terus menyentuhnya. Menyesakan, tapi ia beruntung bisa terlepas dari sosok keparat seperti Rega.
"Tentu, apa yang harus aku takutkan dari bajingan sepertimu?" Tanya Ery meremehkan.
"Dasar gedis lemah!" Ucap Rega dengan sedikit marah dan mulai melepaskan Sena. Ery tersenyum menang melihatnya. Ia berhasil memnacing pria itu. Tanpa aba-aba Rega langsung menyerang Ery dengan cepatnya, sedangkan Sena hanya diam menyaksikan kedua orang yang tengah adu belati itu.
"Bagus" Gumam Taku dipersembunyiannya.
BUK
BUK
BUK
Ery terus saja menyerang tanpa henti, kali ini membuat Rega kewalahan. Pria berhenti dan mundur untuk bersembunyi. Ery yang tak ingin kehilangan jejak, langsung turun tangan dan melepaskan peluru pistolnya kesegala arah dam menghasilkan gemaan dahsyat disana.
DOR
DOR
DOARR
Ery melepas pelurunya kesekeliling ruangan itu. Ery menghabiskan tiga pistol sekaligus tapi tak ada tanda-tanda Rega keluar dari persembunyiannya. Ery tertawa lepas seakan ia tekah dirasuki iblis pembunuh, tatapannya sudah gelap. Ery sangat-sangat ingin menghabisi pria itu, saat ini juga.
Tak lama dari sana Sena keluar dan menyerang Ery tiba-tiba, tapi Ery tak lengah, ia langsung menangkis serangan dari perempuan itu, lalu kembali bertarung dengan hebatnya.
***
DOR
DOR
DOARR
"Ery sangat marah" Ucap Delia Khawatir.
"Benar, apa dia akan baik-baik saja?" Tanya Arga ikut mengkhawatirkan gadis itu.
"Entahlah, aku juga sedikit khawatir" Jawab Taku terus memerhatikan pertarungan disana. Mereka masih bersembunyi, rencana tak berjalan sesuai perkiraan. Kemarahan Ery mengghancurkan rencana mereka. Gadis itu terlalu menuruti nafsunya.
"Kena kau!" Ucap Ery sambil menodongkan pistolnya tepat di pelipis Sena.
"Oh tidak!" Gumam Taku.
"Rega keluarlah! Atau kekasihmju akan menemui ajalnya ditanganku saat inu juga" Teriak Ery sambil melirik kesana kemari berharap pria itu bisa bersembunyi dari persembunyiannya. Tapi tak ada tanda-tanda Rega yang keluar disana. Pria itu bingun harus bagaimana, ia tak mungkin menyerahkan dirinya hanya demi gadis yang sama sekali tak ia cintai. Benar, mana mungkin pria seperti Rega tak egois? Ia tak keluar dari persembunyiannya. Semakin lama Ery mulai merasa semakin dipermainkan oleh Rega, kemarahannya maulai meluap. Ia mengeratkan genggaman pistolnya pada pelipis Sena, tepat sejajar dengan otak kiri wanita itu. SEna gemeta hebat, apa benar ini adalah akhir dari hidupnya? Sena kecewa pada Rega, tak ada pembelaan sama sekali dari pria yang berperan sebagai kekasihnya.
Ery tersenyum miring dan menatap tajam pada wanita yang sedari tadi hanya dia memnunggu ajalnya menjemput.
"Baiklah, apa ada kata-kata terakhir darimu untuk kekasihmu yang sangat baik itu?" Tanya Ery yang tentu menyiratkan kebalikan dari setiap kata-kata yang ia ucapkan. Jari telunjuknya mulai mengerat dan siap untuk melepas peluru pistolnya.
CLEB
Jarum biusan mendarat tepat waktu dibahu Ery. Benar, Taku menghentikan aksi dari gadisnya itu dengan membiusnya. Taku tahu bahwa jika Ery menghabisi Sena akan berdampak sangat buruk baginya. Ery melepas pistolnya, tubuhnya sempoyongan dan kesadarannya samar-samar, lalu...
DEK
Ery terjatuh tepat kepelukan Taku, Sena langsung melarikan diri dari sana. Tapi Taku tak menghiraukan wanita itu dan segera membawa Ery kehotel.
"Ini diluar dugaan" Ucap Taku menatap wajah manis Ery yang masih terlelap dipangkuannya akibat biusan tadi.
"Sepertinya ini sangat menyiksa bagi perasaannya" Ucap Delia yang juga mengerti perasaan Ery.
"Benar" Jawab Arga.
"Dia terlalu banyak membenci" Tambah Arga.
***
Setelah tiba dihotel, Taku langsung membaringkan Ery dikamarnya dan melepaskan sepatu yang ,e,balut kaki mungil Ery. Tanpa mengedip, Taku terus saja menatap wajah manis milik Ery. Ada rasa menyesal dibenaknya karena telah mengenalka Ery pada dendam dan membiarkan gadis itu membenci.
"Ery, apa kau akan membenciku jiga suatu saat nanti?" Tanya Taku membelai kuncup kepala gadis itu.
"Kau mencintainya?" Tanya Delia yang tiba-tiba datang dan membuat pria itu terperinjat kaget. Dengan cepat Taku bangkit dari duduknya dan menahan rasa gugupnya.
"A-apa? Ti-tidak!" Elak Taku gelagapan.
Tbc.
Galfi-Chan
Revisi || Tasikmalaya || 09 Agustus 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
EYES COMUNITY [ END-REVISI ]
Action⚠️BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA😊 •Sinopsis Pertemuan yang diawali dengan luka terdalam Membuat sepasang insan Saling menguatkan perasaan senenarnya Story ini mengisahkan tentang gadis yang kehilangan perasaan cintanya dan berakhir disebuah ko...