Just Hate

41 29 0
                                    

HAPPY READING!

Setelah Ery sadarkan diri semua jadi tenang, namun Ery menanyakan Rega yang telah melarikan diri.

"Dimana Rega?" Tanya Ery.

"Dia melarikan diri setelah kau terpukul oleh ku" Jawab Taku seadanya.

Ery lalu mendudukan dirinya dibantu oleh Taku, ia berusaha mencerna apa yang baru saja Ia dengar. Ia tak percaya bahwa Rega melarikan diri meninggalkannya. Lagi?

"Benar  lagipula apa yang tadi kau lakukan? Bagaimana jika kau tiada di tangan Taku?" Omel Delia dengan gaya ibu-ibu Tokyo.

"Sudahlah, sebaiknya kata makan malam" Ajak Arga mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kau lapar?" Tanya Delia.

"Tentu...aku lelah dari tadi harus bertarung. Aku butuh energi" Papar Arga.

"Baiklah, ayo kita makan diluar sambil menikmati salju yang turun deras" Ajak Taku.

Setelah itu mereka segera bersiap-siap untuk makan malam dan melupakan misi yang sangat lama ini. Ini kali pertama Taku menjalankan misi yang lama seperti ini. Biasanya Taku hanya membutuhkan waktu selama dua sampai tiga minggu saja untuk mendapatkan uang bermiliaran juta. Tapi ini sudah hampir menginjak empat bulan misi belum selesai.

***

"Baiklah, apa yang ingin kaliana pesan?" Tanya Taku. Setelah itu mereka segera memesan makanan mereka dan tentunya Taku yang akan mengurus semuanya. Karena Taku adalah pendiri pertama komunitas itu. 2 jam berlalu mereka segera pulang ke hotel kecuali Taku yang pergi mencari keberadaan Rega. Taku membutuhkan Rega untuk memulihkan keadaan hati Ery saat ini, dan mengembalikan perasaan Ery yang telah lama lenyap.

***

"Delia? Dimana Taku?" Tanya Ery setelah menyadari bahwa Taku tak ada.

"Entahlah...biarkan saja, dia itu pria sibuk" Jawab Delia.

"Sebenarnya aku bosan jika harus lama-lama berada disini" Keluh Arga yang tengah terduuk lesu.

"Kenapa?"

"Disini juga kita tak mendapat apapun" Papar Arga.

Mendengarnya Ery terdiam, ia berfikir bahwa karena dirinyalah Taku dan yang lain tak bisa mendapatkan Rega dengan mudah. Sebenarnya Ery juga merasa kesal, kenapa ketika sedikit lagi mendapatkan Rega selalu saja ada tragedi yang menggagalkan mereka untuk mendapatkan Rega.

"Kalau begitu, besok kita selesaikan misi ini" Papar Ery membuat Arga dan Delia terdiam daling bertatapan satu sama lain. Mereka tak percaya dengan apa yang Ery katakan.

***

"Argh!!"

BUKK

BRAKK

Kemarahan Rega semakin menjadi-jadi. Sekarang ia malah menghancurkan setiap benda yang ada di dekatnya. Sedangkan Sena masih berusaha menenangkan pria itu.

"HENTIKAH! HENTIKAN REGA!" Teriak Sena akhirnya. Tapi Rega tetap tak mendengarkannya.

"DASAR PECUNDANG! AKU SELALU GAGAL UNTUK MENDAPATKAN ERY!" Teriak Rega frustasi.

Sena muak mendengar Rega yang selalu saja tentang Ery, Ery, dan Ery. Selama ini ia berusaha mamikat hati Rega, tapi tetap Rega tak bisa melupakan Ery.

"HENTIKAN REGA!" Teriak Sena lagi. Kali ini Rega terhenti dan menatap Sena yang mulai berlinang air mata.

"Apakah kau tak pernah sadar siapa yang selama ini ada di sampingmu? Membantumu? Dan menemanimu dalam suka dan duka. Tapi kenapa kau tak pernah mengerti apa yang saat ini aku rasakan? HAH?" Tanya Sena meninggi di akhir kalimatnya.

Nafasnya tersenggal-senggal menahan emosi yang ingin membeludak. Mendengarnya Rega langsung terdiam menatap wanita yang tengah menangis itu.

"Apa maksudmu?" Rega masih belum mengerti. Sesaat Sena terdiam, tangannya naik mengusap air mata yang terus memgalir dari matanya.

"A-aku-aku mencintaimu, Rega"

DEGH

Apa itu? Tak mingkin. Selama ini Rega hanya menganggap Sena hanya sebatas rekan saja. Pria itu melangkah mendekati Sena yang tengah menangis tertunduk. Tangannya naik mengangkat dagu mungil Sena, terlihat mata wanita itu memerah dan sembab. Ia mendekatkan bibirnya pada bibir sena membuat kedua mata Sena membualat sempurna. Ia hanya membeku merasakan setiap lumatan yang Rega berikan.

DEK

Rega menarik Sena kedalam pelukannya berusaha menenangkan perempuan itu. Ia berusaha merasakan cinta yang Sena miliki untuknya.

"Benarkah?" Bisik Rega belum yakin. Sena hanya mengangguk pelan untuk menanggapi pria yang saat ini tengah mendekapnya.

***

"Benarkah Rega meninggalkan ku? Tapi kenapa ia tak membalas penyeranganku kemarin?" Batin Ery masih tak mengerti.

"Ery!" Panggil Delia yang tiba-tiba datang.

"Kau belum tidur?" Tanya Delia.

"Ya, aku akan tidur sekarang" Dan segera menghabisi Rega Jawab Ery.

Setelah beberapa menit akhirnya Ery dan Delia terlelap tidur. Taku yang baru saja datang dari pencariannya langsung pergi kekamar Ery dan melihat keadaannya.

"Dia sudah tidur" Gumamnya.

Tbc.
Galfi-Chan
Revisi || Tasikmalaya || 07 Agustus 2024

EYES COMUNITY [ END-REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang