𝔐𝔢𝔢𝔱

49 36 1
                                    

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 ℝ𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘!

3 bulan berlalu, Ery sudah sangat berubah ia sudah menguasai seluruh apa yang telah Taku ajarkan, Ery juga sudah mengikuti banyak misi bersama dengan Taku juga Arga.

"Huh..ini sangat menyenangkan" Papar Taku senang.

"Kau benar, dan saat ini aku tak lagi menjadi seorang yang lemah, aku akan membalaskan semua yang telah mengkhianatiku" Ucap Ery menyeringai iblis.

Taku hanya diam menatap lekat gadis di sampingnya. Taku senang sekarang Ery tak lagi terlihat murung, Taku juga mengurungkan rencana Arga untuk menjual Ery. Ia sangat takut kehilangan Ery. Bahkan Taku telah menganggap Ery sebagai adiknya, tidak! Tapi lebih dari seorangadik.

"Kau terlalu kejam untuk seorang gadis, Ery" Celetuk Arga yang tengah terduduk di sofa menatap tv yang menyala lebar.

"Benarkah?" Ucap seorang gadis yang tiba-tiba datang berpenampilan tomboy. Rambutnya pendak hampir menyerupai pria, tinggi hitam manis, baju lekbong putih yang terkerubun oleh jaket kulit hitam dan celana levis hitam membuat gadis itu terlihat heroik ditambah punggungnya menggendong sebuah tembakan besar. Seluruh kepala diruangan itu menoleh mencari sumber suara.

"Delia?" Tegur Taku bangkit dari duduknya dan menghampirinya, gadis itu langsung mendapat pelukan hangat disertai ciuman singkat dibibirnya dari Taku. Benar, dia Delia. Gadis psikopat berpenampilan seperti pria namun tetap cantik.

"Kau selalu berhasil" Ucap Taku setelah menerima satu koper uang. Delia hanya tersenyum untuk menanggapi.

"Tak seharusnya wanita itu menjadi manusia lemah" Celetuk Delia menatap gadis baru itu. Mendengarnya Ery langsung beranjak menghampiri Delia dan tersenyum.

"Kau benar, nona" Ery menyetujui dan menepuk bahu kiri Delia.

"Aku baru melihatmu" Ery mencari tau.

"Delia"Delia mengulurkan tangannya.

"Aku baru selesai menjalankan misi diluar kota" Tambahnya.

Ery menerima uluran Delia "Ery Caran".

Para pria hanya terdiam memperhatikan 2 gadis yang tengah berbicara seperti psikopat besar.

"Lihatlah, dua gadis ini berlaga seperti singa betina yang tengah berburu" Bisik Arga.

"Berbicaralah dengan keras!" Ery menatap Arga jahil.

Sontak Arga terperinjat kaget. Raut Ery sangat mengerikan. Taku yang melihatnya hanya terdiam, terletak rasa takut dibenaknya. Taku takut Ery akan benar-benar membenci cinta untuk selamanya. Keluguan telah hilang dari wajah cantik Ery. Gadis itu sudah menjadi seorang gadis kejam.

"Apa aku benar?" Batin Taku.

***

Esoknya para pemburu itu bersiap untuk mencari misi baru. Ery mengasah belatinya dan menyelipkan 2 pistol disetiap kanan kiri sabuk celananya. Mengerikan. Ery ingin pergi sendiri, ia bilang Ery memiliki tujuan berbeda. Ery ingin menghabisi orang yang selama ini terpendam kebencian oleh Ery.

"Kau yakin akan melakukannya sendiri?" Khawatir Taku.

"Aku yakin"jawab Ery yakin

"Baiklah, ambil ini"Taku menyerahkan handy talky.

"Aku akan pergi keselatan, jika kau butuh aku tekan ini. Kau bisa menghubunguku dengan ini"papar Taku menunjuk tombol 'call' pada alat itu.

Sebenarnya, Taku tak yakin membiarkan Ery pergi sendiri. Karena ia tau, meskipun Ery kuat ia pasti akan lemah jika mendengar kata 'cinta'.

EYES COMUNITY [ END-REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang