Vio kini tengah berada di dalam kamarnya, tidak ada maid yang menemani karena Vio meminta mereka memasak banyak makanan untuknya. Ia tidak jadi bertemu dengan Lion karena Shaka harus pergi entah kemana.
"Novel 'Samudra Rindu' ini menceritakan tentang kisah cinta Amelia dan juga Deril sebagai pemeran utama."
"Bukannya dalam novel, pernah ditulis kalo Shaka nggak pernah perhatian sama istrinya. Tapi kok, sekarang dia kaya perhatian gitu sama gue?"
"Apa dia tahu gue bukan Violet?"
"Atau jangan-jangan, Shaka baik ke gue karena lagi ngerencanain pembunuhan itu?"
"Oh no! Gue harus melakukan sesuatu biar gue tetep hidup!"
"Berdasarkan novel-novel transmigrasi jiwa yang pernah gue baca, tokoh akan membuat target menjadi jatuh cinta padanya."
"Apa gue coba aja ya, buat Shaka jatuh cinta sama gue. Terus Shaka nggak akan bunuh gue!"
"Ya, boleh dicoba."
Vio tersenyum lebar lalu beranjak mendekati cermin, melihat wajahnya sendiri di dalam cermin.
"Lo pasti bisa! Semangat!"
Vio keluar dari kamarnya, dan menuruni anak tangga. Matanya menangkap satu gadis dengan pakaian maid tengah mengintipnya dari balik dinding, namun Vio tak menaruh curiga padanya. Ia malah mendekati gadis itu, untuk bertanya.
"Shaka udah pulang?" Tanya Vio pada gadis yang kini menundukkan kepalanya.
"Sudah nyonya, tuan sekarang berada di ruang kerjanya." Vio mengangguk, lalu pergi setelah mengucapkan terima kasih. Vio berjalan untuk menemukan ruang kerja Shaka di rumah itu.
Setelah menemukannya, tanpa mengetuk pintu. Vio langsung masuk dan memeluk Shaka dari belakang, berharap dengan cara ia perhatian dan manja padanya. Shaka akan menaruh hati pada Vio, dan tidak berpikiran untuk melenyapkan dirinya.
"Ada apa denganmu?" Tanya Shaka bingung.
"Aku kangen sama om." Jawab Vio, senyum yang semula sudah terbit di wajah Shaka kembali menghilang.
"Jangan panggil aku om, Vio!"
Vio melepaskan pelukannya, dan menatap Shaka yang kini berhadapan dengannya.
"Memang salah?"
"Salah, karena aku suamimu!"
"Tapi om kan lebih tua dari Vio."
Shaka mengusap wajahnya kasar. "Kalo kamu panggil aku om lagi, bersiap nanti malam menginap di kandang Lion lagi!"
Vio menggeleng cepat, walaupun tak tahu hewan apa itu Lion. Tapi Vio yakin, jika hewan itu adalah hewan menakutkan dan berbahaya.
"Tidak, lalu aku harus panggil Om apa?" Shaka mendengus kesal.
"Panggil aku nama seperti biasanya kamu memanggil." Vio mengangguk tanda mengerti.
"Oke, Shaka." Shaka tersenyum tipis melihat senyum lebar Vio yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. "Bagaimana jika kita makan bersama?" Ajak Vio.
"Baiklah!" Vio dengan semangat menarik tangan Shaka pergi ke ruang makan yang sudah tersedia banyak makanan di meja. Mata Vio bahkan kini mengeluarkan binar takjub, karena baru kali ini melihat jajaran makanan enak dan terlihat mahal itu.
Shaka menarik kursi untuk duduk Vio, lalu diikuti dirinya yang duduk berdampingan. Vio menatap Shaka sebentar, lalu beralih pada piring yang ada di hadapan Shaka.
"Aku akan mengambilkan makanan untukmu, cepat katakan kamu mau makan apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Sang Antagonis
FantasyViona tidak tahu harus mengatakan apa setelah membaca novel 'Samudra Rindu', novel yang menceritakan tentang perjuangan cinta sepasang kekasih yang harus melewati banyak rintangan dalam perjalanannya. Apalagi dengan konflik sang antagonis, yang men...