"Ternyata sedang ada tamu."
Vio menatap tajam orang dihadapannya, lalu tanpa ampun ibu hamil itu maju dan menendang tulang kering orang tersebut.
"Rasain tuh, siapa suruh ngagetin!"
"Nyonya, saya tidak tahu jika anda akan keluar." Ujar Dani sembari meringis kesakitan, Vio yang melihat itu sedikit merasa bersalah.
"Apa sangat sakit?" Tanya Vio pelan.
"Ya nyonya, ini sangat sakit. Saya rasa tulang kaki saya patah."
Nara memutar bola matanya malas, melihat kebodohan Vio dan drama dari asisten Shaka.
"Lebay Lo, cuma tendang gitu aja patah!" Cibir Nara. "Minggir Lo, kita mau kabur ini!"
Dani menyingkir dari depan pintu. "Silahkan!"
"Perlu saya antar?" Tawar Dani.
Vio mengangguk cepat. "Boleh, cepetan sebelum Shaka pulang!" Perintahnya.
Mereka tak menyadari jika mereka sedang di awasi, serta orang itu juga sudah melapor pada Shaka.
"Aku akan membuat wanita itu tinggal, dan rencanaku akan berjalan lebih mudah."
Dani berjalan terlebih dahulu, membukakan pintu mobil untuk Vio dan Nara masuk. Setelah itu, tinggal dirinya yang menyusul. Dani memastikan jika kedua perempuan itu sudah siap, kakinya menginjak pedal gas dan bersiap meninggalkan kediaman Shaka.
Namun, sepertinya keberuntungan sedang menjauh dari mereka. Tepat saat mobil Dani hendak keluar gerbang, tiba-tiba mobil itu dihadang oleh mobil lain. Membuat Dani langsung bergerak cepat menginjak rem, karena hampir menabrak.
Dani mengenal pemilik mobil yang hampir menabrak mobilnya. Pria itu menoleh ke belakang, melihat ke arah dua perempuan yang tengah melihatnya kebingungan.
"Maaf nyonya, sepertinya acara kabur anda gagal."
Vio meluruhkan tubuhnya ke kursi, ia tahu akan terjadi apa setelah ini. Kaca mobil terketuk dari luar, Dani menghela nafasnya pasrah lalu keluar dari mobil. Satu pukulan diterima oleh pria itu dengan lapang dada.
"Ternyata kau berkhianat padaku Dani!" Teriak Shaka.
"Maaf tuan." Ujar Dani.
"Aku tidak akan memaafkan mu bajingan! Bawa dia ke ruang Lion!"
Vio menatap Dani khawatir, dengan cepat keluar dari mobil disusul oleh Nara. Ibu hamil itu menghadang Shaka yang hendak memukuli Dani lagi.
"Nggak usah sok jagoan!" Cetus Vio kesal.
"Minggir, aku tidak ada urusan denganmu sekarang!"
Vio berkacak pinggang. "Urusan Lo sama gue, Dani nggak salah!"
Shaka menatap Vio tajam, hendak menarik ibu hamil itu. Namun pergerakannya terhenti karena Nara yang menghadang jalannya.
"Mau ngapain Lo?"
Mereka bertiga saling melindungi, dengan Nara yang paling depan menghadang Shaka.
"Jangan ikut campur anak kecil!"
Nara menatap kesal Shaka yang mengatainya anak kecil sedari kemarin.
"Lupa Lo sama pukulan gue kemarin? Mau tambah?"
Shaka menggeram marah, merasa kesal karena semua orang mencampuri urusannya.
"Gue kemarin udah kasih pukulan peringatan satu ke Lo, tapi kayanya udah lupa ya?" Nara menatap remeh Shaka. "Mau nambah pukulan peringatan dua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Sang Antagonis
FantasyViona tidak tahu harus mengatakan apa setelah membaca novel 'Samudra Rindu', novel yang menceritakan tentang perjuangan cinta sepasang kekasih yang harus melewati banyak rintangan dalam perjalanannya. Apalagi dengan konflik sang antagonis, yang men...