"Apa ini?"
"Rumput." Jawab Shaka, membuat Vio mendengus pelan.
"Aku tahu ini rumput, yang lebih spesifik gitu loh jawabannya!"
Vio mengambil rumput hijau dari dalam kotak, rumput yang masih terlihat segar walaupun sudah tersimpan sangat lama.
"Rumput? Apa yang di maksud nenek dengan rumput ini?" Tanya Devan heran, semakin kesini semakin kesana teka-tekinya.
Vio menggaruk kepalanya yang terasa gatal, mencoba memecahkan teka-teki kali ini.
"Hewan kesayangan memiliki rahasia." Gumam Vio. "LION!" Teriak Vio dengan semangat, sangat yakin jika tebakannya benar.
"Lion? Singa?" Tanya Devan.
"Lion, serigala kesayangan Shaka!" Jawab Vio cepat.
Shaka mendengus pelan, mencoba bersabar dengan gadis satu itu. "Lion, karnivora."
Senyum lebar Vio perlahan menghilang, digantikan dengan wajah murung teringat sesuatu. "Lupa, kalo Lion makan orang." Vio mengetukkan jari telunjuknya di dagu, wajahnya terlihat sangat serius.
"Hewan apa yang makan rumput?" Gumam Vio pelan.
"NaVi."
"Emang ada hewan yang namanya NaVi?" Tanya Vio pada Shaka dengan wajah polosnya.
"Hewan kesayangan, kita berdua memiliki hewan kesayangan masing-masing. Petunjuk kali ini rumput, tidak mungkin serigala ku jawabannya."
"Hewan kesayangan?" Vio masih tidak paham, otak cantiknya terlalu pusing untuk berpikir.
Shaka yang lelah menunggu Vio berpikir mengeluarkan ponselnya dan menunjukan sebuah foto dari sana kepada Vio.
"Kambing gue!" Pekik Vio heboh.
"Jadi jawabannya ada di kambing." Gumam Devan mengangguk-anggukkan kepalanya tanda paham.
"Benar, jawabannya ada di kambing milik Vio. Sebelum pergi, kita periksa lagi tempat ini!" Ujar Shaka yang sudah berdiri dengan tegap lalu memeriksa kembali kamar tersebut, diikuti Devan yang ikut membantu memeriksa kamar mandi.
Sedangkan Vio, gadis itu malah merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang empuk. Matanya terpejam, merasa nyaman berada di tempat itu.
Devan keluar dari kamar mandi dan berdecak pelan melihat Vio yang malah tertidur.
"Aku tidak menemukan apapun di kamar mandi." Lapor Devan pada Shaka.
Shaka berkacak pinggang, melihat ke dinding bercat putih tulang. "Aku juga tidak menemukan apapun disini." Balas Shaka.
"Kita pergi mencari kambing milik Vio?" Tanya Devan, Shaka hendak mengangguk namun belum sempat saat tiba-tiba Vio terjatuh dari ranjang. Gadis itu menjerit saat tubuhnya terbanting ke lantai dengan keras, sembari memegang pinggangnya Vio terduduk dan menatap marah ranjang yang baru saja ia tempati.
Matanya yang terlihat mengantuk, berganti menatap dua pria yang tengah berdiri menatapnya heran.
"Kalian nggak suka gue tidur, jadi dorong gue?" Marah Vio pada keduanya.
"Apa?" Tanya Devan polos, ia tak melakukan apapun tapi terkena Omelan tak beralasan Vio.
"Tidak ada yang mendorongmu." Ujar Shaka santai, tangannya terulur membantu Vio berdiri. "Justru kita berdua terkejut melihatmu tiba-tiba terjatuh." Imbuhnya lagi.
Vio masih terlihat marah, dia hampir tertidur dan tiba-tiba didorong dengan kuat dan berakhir jatuh di lantai.
"Terus siapa yang dorong gue?" Tanya Vio masih dengan wajah emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Sang Antagonis
FantasyViona tidak tahu harus mengatakan apa setelah membaca novel 'Samudra Rindu', novel yang menceritakan tentang perjuangan cinta sepasang kekasih yang harus melewati banyak rintangan dalam perjalanannya. Apalagi dengan konflik sang antagonis, yang men...