Vio sudah berhenti menangis kala Shaka datang bersama Aska, pria itu berhasil merebut Aska dari Yumi. Kini mereka bertiga tengah berbincang-bincang banyak hal.
"Aku akan menjelaskan semuanya pada orang tuaku, kau tenang saja!" Ujar Shaka tiba-tiba.
"Ya, aku tidak banyak berharap." Balas Vio pasrah, lagipula siapa yang akan percaya tentang dunia novel dan juga perpindahan jiwa. Sangat konyol bukan. "Bagaimana jika orang tuamu tetap tidak setuju kau denganku?"
Shaka mengalihkan pandangannya dari Aska ke Vio. "Mereka tidak akan bisa melarang ku, lagi pula Aska lebih dekat denganmu daripada mereka."
"Apapun itu, aku ingin tahu. Siapa yang menabrak ku waktu itu?" Shaka mengusap wajahnya kasar, ia berusaha melupakan kejadian mengerikan itu tapi Vio malah bertanya.
"Adrean."
Vio menutup mulutnya tidak percaya. "Bukannya Adrean di penjara?"
"Dia kabur dan mencuri handphone ku, dia juga yang mengirimimu pesan." Jelas Shaka. "Sekarang, Adrean belum ditemukan."
Vio terduduk tegap, jika Adrean belum ditemukan maka Aska bisa dalam bahaya. Karena yang Vio tahu, Adrean adalah orang yang pendendam.
"Kalau begitu, Aska dalam bahaya?" Shaka mengangguk pelan.
"Dia hampir di culik oleh Adrean, tapi syukurlah Devan segera menolongnya." Vio bernafas lega, teka-teki novel yang belum terpecahkan singgah di kepalanya.
"Ada banyak rahasia di novel ini, aku sangat penasaran dengan itu!" Shaka tersenyum tipis mendengar perkataan Vio.
"Ingin menyelidikinya?" Tanya Shaka, membuat Vio langsung menatapnya.
"Maksudmu, kita menyelidiki rahasia novel ini?" Shaka mengangguk, membuat senyum Vio merekah.
"Let's go!"
Kini Shaka bersama Aska dan Vio sudah berada di rumah Brian untuk menitipkan Aska, Shaka sudah tidak percaya pada pelayanan-pelayanan di rumahnya. Brian menatap Vio tajam, diikuti Yumi yang menatapnya sinis.
"Jangan lihat calon istriku seperti itu, dia takut!" Ucap Shaka datar.
"Kenapa kau membawanya kemari?" Tanya Brian.
"Aku ada urusan dengannya, aku titip Aska disini." Jawab Shaka.
"Tadi kau melarang mami membawa Aska, kenapa sekarang kau menitipkannya disini?" Tanya Yumi sinis, mata wanita itu seakan ingin menguliti Vio yang berdiri kaku di samping Shaka.
"Tidak ada waktu menjelaskan, dan ya. Jangan kalian berpikiran kalau Viona adalah orang suruhan Adrean!" Vio menatap Shaka, apa itu alasan orang tua Shaka tidak suka padanya. Mereka curiga jika Vio adalah orang suruhan Adrean.
"Bagaimana jika memang dia suruhan Adrean?" Vio maju selangkah, menatap Brian dengan tatapan berani.
"Saya akan membuktikan pada anda, jika saya bukan orang suruhan Adrean. Dan juga, saya tulus pada anak anda. Bukan karena harta atau apapun yang anda tuduhkan pada saya." Ujar Vio panjang, dibalas Brian yang menatapnya dengan tajam.
"Dia berani."
"Baiklah, aku akan memberi satu kesempatan untuk mu. Tapi jika kau melakukan satu kesalahan, jangan harap hidupmu akan panjang!" Vio menelan ludahnya kasar, ia lupa jika Brian dan Shaka adalah orang yang sama-sama kejam.
Setelah menenangkan diri, Vio mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis. "Saya akan berusaha."
"Aku titip Aska hingga urusan kami selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Sang Antagonis
FantasiaViona tidak tahu harus mengatakan apa setelah membaca novel 'Samudra Rindu', novel yang menceritakan tentang perjuangan cinta sepasang kekasih yang harus melewati banyak rintangan dalam perjalanannya. Apalagi dengan konflik sang antagonis, yang men...