Chapter|12

4.3K 551 5
                                    

Pada pagi akhir pekan, kediaman Ilhan Haroen kedatangan satu van hitam dari Mercedez Benz. Mobil itu tamu istrinya dari butik. Meyriska, desainer dan pemilik butik terkenal. Meyriska membawa seabrek baju baru bagi istri Ilhan Haroen.

Meyriska punya ukuran badan setiap orang dalam keluarga Bhupati sebab mereka tak memakai baju rancangan desainer lain. Dia banyak merancang baju untuk istri pejabat dan selebritas.

Perempuan 57 tahun itu mulai semakin dikenal setelah merancang baju pengantin untuk menantu mantan presiden, 7 tahun yang lalu.

Hubungan pemilik butik dan Alma Rauf adalah hubungan saling menguntungkan. Bukan karena Alma terlalu banyak uang seperti para konglomerat atau selebritas tanah air. Namun hubungan erat yang terjalin demi karya satu sama lain. Alma mengenalkan Meyriska pada banyak kenalan, sehingga perempuan itu sejak dulu selalu meluangkan waktu bagi Alma dan putri-putrinya. Tak peduli sesibuk apapun.

Hari ini dia datang untuk membawakan baju-baju, bagi sang bungsu.

Saat dia tiba, Ilhan dan Priya sedang berenang di akhir pekan.

Lyric menemui Meyriska di dalam kamar pribadinya. Perempuan itu membawakan empat set tweed blazer and skirt, yang manis tetapi juga tampak sedikit formal pada Lyric. Mulai dari warna nude pink, hijau mint, biru telur asin, juga kuning pucat yang juga dilengkapi kamisol sebagai dalaman. Setelan-setelan itu sengaja dibuat untuk putri bungsu Alma, sehingga ukuran pasti cocok. Setelan-setelan yang akan dipakai Lyric saat menjemput Priya dari sekolah.

Selain itu, Meyriska juga membawakan dua pasang rok Hi-Lo trumpet beserta atasan off shoulder sebagai padanan yang cocok. Meyriska ingin memamerkan tulang selangka Lyric yang memang terkenal indah. Beberapa dress lain yang menggunung di sofa juga dikeluarkan satu-persatu oleh asisten perempuan itu.

"Wah..tante speechless sayang, kau membuat setiap desainer bahagia karena tak satu pun baju terlihat jelek kalau kau yang memakainya. Lyric-ku bahkan bisa memakai kantong plastik dan membuatnya menjadi sangat indah."

Perempuan itu bertepuk tangan pelan saat Lyric keluar dan mencoba satu dress. Ucapannya mulai ngaco. Lyric hanya tersenyum karena pujian yang sama yang selalu keluar dari mulut Meyriska, beberapa kali memutar badan di hadapan desainer itu.
Mereka tak sadar, kalau Ilhan dan Priya yang sudah dibalut handuk kimono berdiri di depan pintu. Priya ingin melihat mommy-nya yang sedang mencoba baju sehingga dengan terpaksa acara berenang dijeda selama beberapa waktu.

Meyriska yang melihat mereka bangkit dengan cepat dan menyapa keduanya,

"Hai..kamu pasti Priya" sapanya ramah.

"Priya..ucapkan salam darling" Lyric ikut mendekat saat tahu Priya berdiri di sana.

"Hai.." cicit anak itu pelan.

"Oh..ya Tuhan, manis sekali" Meyriska menutup mulut penuh dengan kedua tangan dan menatap lekat pada Priya.

"Ah, tante..ini suamiku. Tante tak sempat datang ke pesta pertunangan dan pernikahan kita karena ada pekerjaan di Italia" Lyric mengenalkan Ilhan pada desainer kondang itu.

"Aku tahu..aku tahu, kau laki-laki paling beruntung itu kan?" ucapnya mengalihkan mata pada Ilhan.

Ilhan tersenyum dan menerima jabat tangan yang diulurkan tamu istrinya sebelum mengenalkan diri,

"Saya Ilhan, tante."

Perempuan itu tersenyum dan mengangguk-angguk pelan, memeriksa Ilhan dari atas ke bawah.

"Serasi, kalian sangat serasi. Ah..tante ingin membuatkan sepasang setelan untuk kalian berdua sebagai hadiah pernikahan. Mungkin kita bisa mendapatkan ukuran badan suamimu hari ini" Meyriska balik menoleh pada Lyric.

Youngest DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang