"SIAPA YANG KAU BAWA UNTUK BERTEMU ANAKKU HA??? AKU INGIN MEMBERINYA NIGHT KISS DAN DIA MENOLAKK?? APA YANG KAU LAKUKAN JAKAPANNN??? DAN SIAPA VEGAS ITU AAA? KENAPA ANAKKU MALAH MENGINGINKAN NIGHT KISS DARINYA??" Suara amarah seorang wanita cantik terdengar nyaring memekakkan telinga Tuan Jakapan.
"Sayang tenang...Oke tenang...." Ucap Tuan Jakapan berusaha menenangkan wanita yang ber status istri sekaligus Ibu dari anaknya itu.
Suasana rumah Tuan Jakapan kini tengah dilanda keributan besar, pasalnya suasana rumah yang selalu tentram itu, meskipun anak satu-satunya selalu cerewet kini tengah merengek ingin mendapatkan night kiss dari seseorang bernama Vegas yang tentu saja membuat tanda tanya besar Nyonya Jakapan saat ciuman darınya di tolak sang anak.
Tuan Jakapan belum mengatakan kejadian tadi siang di kantornya kepada Nyonya Jakapan, pasalnya beliau baru menginjaki rumah di malam hari sedangkan tidak enak membicarakan hal itu melalui panggilan ataupun pesan dari ponsel.
Saat Tuan Jakapan baru memasuki rumah, teriakan Nyonya Jakapan langsung memasuki pendengarannya. Ia kembali pada jam tidur Pete yang biasanya selalu Nyonya Jakapan yang memberikan ciuman selamat malam duluan.
"Demi apapun Jakapan aku tidak ingin mendengar anakku berurusan dengan Vegas si mafia itu dan jangan sekali-kali memberitahuku bahwa Vegas yang anakku maksud adalah si Vegas yang tidak aku inginkan itu!" Ucap Nyonya Jakapan dengan nada mengancam kepada Tuan Jakapan.
".."
"Katakan sesuatu!" Ucap Nyonya Jakapan lagi yang tidak mendapatkan tanggapan apapun dari Tuan Jakapan.
".."
"Jakapan jangan bilang.."
"Dia tadi mendatangi kantor dengan tujuan untuk nembeli perkebunan dan tanah Pete." Ucap Tuan Jakapan menatap istrinya khawatir.
"Kamu tau kan bahwa Pete tidak akan pernah menjual perkebunan itu, dia sangat menyayangi strawberry dan Cherry yang tumbuh di perkebunannya." Balas Nyonya Jakapan dengan nada bertanya.
"Aku tau, aku mengatakan kepada Vegas mengenai hal itu dan saat kami sedang diskusi anakmu masuk dan meminta atmku karena kelalaiannya yang biasa." Balas Tuan Jakapan.
".." Tidak ada tanggapan dari Nyonya Jakapan selain kepala yang ia tundukkan dan tangan yang memijat pelipisnya.
"Vegas tau bahwa tanah dan perkebunan itu milik Pete dan dia langsung mengatakan tujuannya kepada Pete, Pete yang mendengar itu.."
"Langsung menciumnya untuk membujuknya." Lanjut Nyonya Jakapan menebak apa yang anak laki-lakinya lakukan tadi siang.
Tuan Jakapan hanya bisa mengangguk lemas membenarkan tebakkan sang istri.
"Lalu si Vegas ini apa tanggapannya? Apa dia akan membunuh anakku?" Tanya Nyonya Jakapan seketika panik, karena ia tau bagaimana menakutkannya seorang Vegas.
"Dia tidak mengatakan apapun, hanya diam dan mematung selama 10 menitan dan pergi tanpa mengatakan apapun." Balas Tuan Jakapan mengingat reaksi Vegas tadi siang setelah mendapatkan ciuman Pete.
"Jika si Vegas itu berani menyentuh anakku, aku gak bakalan maafin kamu!!" Ancam Nyonya Jakapan dengan nada sinis kepada Tuan Jakapan yang sudah memasang wajah mengenaskan.
"Panggil si Vegas itu sekarang!" Lanjut Nyonya Jakapan dengan perintah.
"Tapi.."
"Kamu lebih tau Pete dari aku kan? Dan pastinya kamu tau bahwa anak itu tidak akan berhenti merengek sampai ia mendapatkan apapun yang dia mau kan?" Ucap Nyonya Jakapan sarkas.
".."
🖤🖤🖤
"Halo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect You [END]
RomanceIa dibesarkan oleh luka.. Ia tidak pernah merasakan rumah yang hangat.. Jangankan rumah, sekedar semangkuk nasi hangat pun ia tidak pernah merasakannya... Ia dikenal sebagai si MAFIA KELAS ATAS BERDARAH DINGIN yang tidak mengenal ampunan.. Lalu pria...