"Kau tidak mencintainya kak. Kau harus sadar bahwa perasaanmu itu hanyalah perasaan kasihan." Ucap seorang wanita muda yang tampaknya berada di usia 20an sambil menatap seorang pria didepannya dengan pandangan memohon.
Tangan wanita itu diikat di tiang-tiang tempat tidurnya, membuatnya tidak bisa bergerak bebas dan hanya bisa mengeluarkan kata-kata.
"Kau salah.."
"AKU TIDAK PERNAH SALAH KAKK! KAU TIDAK MENCINTAINYA DAN SAMPAI KAPANPUN KAU TIDAK AKAN PERNAH MENCINTAI..."
PLAKKK...
"Kakk..."
"Sudah kukatakan bukan, bahwa aku bukan kakakmu. JADI BERHENTI MEMANGGILKU KAKAK dan juga kau bukanlah TUHAN yang selalu benar dan tidak pernah salah, jadi jangan bertingkah seperti itu. Itu menjijikkan." Sela sang pria setelah mendaratkan sebuah tamparan yang cukup keras pada wanita didepannya.
"Dengar Sonya, hentikan semua omong kosongmu dan kembalilah sadar sebelum aku benar-benar membunuhmu." Lanjut sang pria sambil menatap tajam wanita bernama Sonya itu, yang menatapnya dengan bergelimangan air mata itu.
"Jika kau tidak ingin menjadi kakakku lagi, aku tidak mengapa tapi setidaknya tolong aku dengan ini. Aku sangat mencintainya, aku tidak tahan melihatnya bersama yang lain. Kumohon, satu ini aja..Kumohonnn." Pinta Sonya, tanpa memperdulikan perkataan pria didepannya.
"Apa yang kau inginkan?" Tanya si pria dengan nada mengejek.
"Jadikan aku Nyonya Wichapas Sumettikul." Jawab Sonya dengan tegas dan mata yang menyala.
"Hahahaha...kau sangat lucu. Kau kira aku akan mengabulkannya?" Tanya pria itu dengan nada meremehkan.
"..."
"Kau tidak akan bisa menjadi Nyonya Wichapas! BANGUN SONYAA!! BANGUNNNN!! TIDAK ADA TEMPAT UNTUKMU DI MANSION WICHAPAS! BAHKAN SEBAGAI PEMBANTUPUN MEREKA ENGGAN MENERIMAMU!" Hardik si pria dengan telak.
"AAAAAA....KALAU BEGITU BUNUH PETE JAKAPAN PUTTHA ITU UNTUKKU. JIKA AKU TIDAK BISA MENJADIKANKU PENDAMPING VEGAS, ITU TIDAK MASALAH. ASALKAN KAU MEMBUNUH JALANGNYA ITU . AKU TIDAK BISA MELIHAT VEGAS BAHAGIA TANPAKU! TIDAK BISAAAAA DAN TIDAKK.."
PLAKKK..
Sebuah tamparan keras kembali di layangkan ke pipi Sonya. Tampaknya pria didepannya benar-benar sudah kehabisan kesabaran dan ia terlihat sudah dipenuhi oleh amarah karena kekerasan kepala Sonya padanya.
"Aku mengakuinya. Aku mengakui bagaimana aku membenci nama itu dulu. Tapi kini semuanya tidak sama seperti dulu." Ucap pria itu berusaha tenang saat melihat tamparannya yang berhasil menggores pipi putih Sonya dan berhasil membuatnya berdarah.
"Apa maksudmu?" Tanya Sonya didepannya dengan pandangan kosong dan tentunya lebih tenang.
"Aku sama sepertimu, aku juga jatuh cinta Sonya. Bedanya aku mencintainya dengan tulus dan rela melakukan apapun untuknya demi senyumannya dan juga kebahagiannya. Aku tidak akan pernah melakukan apapun yang dapat melukainya, itu janji dan sumpah yang aku ucapkan saat aku mengetahui bahwa perasaanku ini cinta."
"Awalnya aku sempat kebingungan, apakah itu cinta atau hanya rasa kasihan, karena aku melihat diriku setiap kali aku melihatnya. Itu hal yang wajar bukan, karena dari awal aku tidak berencana jatuh cinta padanya, dari awal kita merencanakannya untuk dapat membalaskan dendam papa kepada Vegas melalui Macau."
"Kau jatuh cinta pada Vegas dan aku jatuh cinta pada Macau. Dia mengajarkanku banyak hal Sonya, termasuk tanpa aku sadari ia juga mengajarkanku untuk mencintainya."
"..."
"Aku tau kelak kita akan menghadapi situasi yang seperti ini, dimana aku harus memilih antara Macau atau kau."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect You [END]
RomanceIa dibesarkan oleh luka.. Ia tidak pernah merasakan rumah yang hangat.. Jangankan rumah, sekedar semangkuk nasi hangat pun ia tidak pernah merasakannya... Ia dikenal sebagai si MAFIA KELAS ATAS BERDARAH DINGIN yang tidak mengenal ampunan.. Lalu pria...