1 Tahun Kemudian....
Khun menatap Pete dengan cermat. Memperhatikan sahabat yang sangat ia cintai itu dengan baik. Sahabatnya itu kini tengah menyiapkan teh hangat untuk mereka nikmati.
Malam ini seperti beberapa malam yang lalu, Khun selalu rajin untuk datang ke mansion Wichapas. Alasannya karena ia merindukan Pete dan juga keponakan kecilnya yang sangat jail padanya, siapa lagi kalau bukan Tuan Putri Venice, anak Vegas dan Pete satu-satunya.
Venice sudah tidur setelah bermain beberapa menit bersama Khun, gadis kecil itu menghentikan permainan mereka ketika melihat sang dadda kembali ke rumah. Kebiasaan Venice yang tidak bisa jauh dari Vegas itu semakin parah dan terkadang membuat Pete kewalahan, gadis kecilnya itu bahkan terlalu bucin kepada Vegas melibihi dirinya sendiri.
"Apakah Vegas pernah memarahinya?" Tanya Khun saat Pete sudah duduk dihadapannya merujuk kepada Venice yang ia lihat langsung pindah ke pangkuan Vegas saat Vegas mendekatinya.
"Dia pernah memarahinya saat Venice menarikku di tangga untuk menemaninya ke ruangan kerja Vegas. Saat itu aku hampir jatuh dan Vegas sangat marah pada Venice." Jelas Pete dengan senyuman.
"Apa dia menangis?" Tanya Khun dengan raut tertarik.
"Kau tau bagaimana Keras kepalanya Venice sama seperti Vegas, meskipun Vegas memarahinya habis-habisan, gadis itu tidak berkutik dan hanya menunduk saja." Jawab Pete.
"Saat Venice menarikmu apa kau terjatuh?" Tanya Khun kembali.
"Hampir, tapi untungnya Vegas menarik tanganku dengan cepat." Balas Pete dengen gelengan pelannya.
"Vegas pasti sangat marah padanya." Sahut Khun seolah dapat membayangkan bagaimana kemarahan Vegas yang cukup menakutkan.
"Dia marah besar dan bahkan menolak berbicara kepada Venice, mereka saling menghindar. Tapi semua itu hanya bertahan semalam." Ucap Pete.
"Kenapa?"
"Karena, saat aku tertidur dia mengusap kepalaku dan meminta maaf ditambah sebuah ciuman kecilnya. Vegas melihat semua itu. Dia saat itu dari kamar mandi, saat Venice masuk dan membuka pintu dengan pelan, Vegas mengintip dari pintu kamar mandi. Karena hal itu besoknya dia menjadi orang pertama yang menggendong Venice dan memandikannya, mereka kembali berbicara seolah tidak ada yang terjadi." Jelas Pete yang langsung diangguki oleh Khun.
"Baguslah, Tapi belakangan ini dia menjadi semakin tidak mau pisah kan?" Sahut Khun kembali dengan pertanyaan.
"Namanya anak perempuan, tentu saja dia lebih dekat dengan ayahnya, itu wajar." Balas Pete sambil meminum pelan teh hangatnya.
"Kau juga ayahnya Pete, kalau kau lupa." Ucap Khun dengan kekehan kecilnya.
"Hahahaha.. Aku terlalu mendalami peran sebagai ibunya kurasa." Sahut Pete dengan lembut.
Khun memperhatikan wajah lelah namun tetap cantik milik Pete. Setahun belakangan banyak sekali yang terjadi kepada mereka. Mulai dari kelulusan mereka dengan nilai sempurna dipertengahan tahun, Pete yang memilih ingin fokus mengurus Venice setelah kelulusannya, Chay dan Jeff yang memutuskan untuk menetap di pulau dan akan kembali ke kota jika ada pekerjaan, Ta yang pergi bersama Ken ke Australia untuk menemui orang tua Ken karena keduanya tampaknya sudah berencana untuk melangkah maju dan Khun yang memutuskan untuk tinggal di apartment dr. Tom.
Selain fokus kepada Venice, Pete juga fokus kepada perannya sebagai suami Vegas. Dia mengurus kediaman Wichapas dengan baik dan juga mengurus keluaga kecilnya dengan telaten. Dulu Pete itu seheboh Khun, tapi kini sepertinya dia menjadi jauh lebih lembut. Sebenarnya Khun juga semakin lembut, tapi terkadang Venice suka menggodanya dan memancing amarahnya yang cukup heboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect You [END]
RomanceIa dibesarkan oleh luka.. Ia tidak pernah merasakan rumah yang hangat.. Jangankan rumah, sekedar semangkuk nasi hangat pun ia tidak pernah merasakannya... Ia dikenal sebagai si MAFIA KELAS ATAS BERDARAH DINGIN yang tidak mengenal ampunan.. Lalu pria...