Pete kini benar-benar menyesal telah meninggalkan Nyonya Jakapan begitu saja kemaren dan tidak tegas akan hal mengenai ART bernama Sonya yang dibawa oleh Nyonya Jakapan untuk bekerja denganya.
Pasalnya kini ia benar-benar tidak suka kepada ART mamanya itu, bagaimana bisa ART itu bersikap seperti istri dan berpakaian terlalu pendek di depan Vegas.
Seperti sekarang, ART bernama Sonya itu tengah menyiapkan sarapan untuk Pete dan Vegas, tapi gadis itu tampaknya lebih memberikan perhatian lebih kepada Vegas, dia bahkan tidak segan-segan mengangkat roknya dengan sengaja di depan Vegas dan berdalih bahwa ia tidak sengaja.
Meskipun Vegas tidak menaruh perhatian sedikitpun kepada Sonya karena kekasihnya itu sibuk dengan ipadnya dan tangannya sibuk menggenggam tangan Pete.
"Silahkan dimakan Tuan Vegas dan Tuan Pete." Ucap Sonya ramah kepada dua pria didepannya.
"Kenapa Pete?" Tanya Vegas kepada Pete melihat sang kekasih menatap garang kepada Sonya.
"Aku tidak suka makanannya." Balas Pete angkuh sambil menatap makanan didepannya dengan tatapan mengejek.
Vegas mengalihkan pendangannya yang masih lebih berfokus kepada ipadnya dan menatap ke arah Pete serta makanan di depannya secara bergantian.
Sebenarnya tidak ada yang salah akan sarapan pagi ini, kecuali tidak ada nasi dan makanan-makanan lucu berkarakter hewan yang terkadang Pete buat untuk mereka. Sarapan pagi ini adalah sarapan bertema weastern yang dimana nasi diganti oleh roti.
"Apa ingin sarapan di luar?" Tanya Vegas lembut sambil mengelus lembut rambut hitam Pete.
Pete tampak berfikir, ia mungkin saja untuk sarapan di luar tapi kekasihnya itu tidak mungkin. Sekarang jam sarapan Vegas dan jika harus menunggu lagi, pria itu akan kelaparan dan Pete tidak ingin hal itu terjadi.
"Aku akan sarapan dengan Thankhun saja." Jelas Pete akhirnya memutuskan.
"Baiklah, kalau begitu apa ingin berangkat sekarang?" Tanya Vegas lagi.
"Tidak, aku akan menyuapimu dulu baru berangkat." Jawab Pete sambil mendekatkan dirinya kepada Vegas.
Vegas yang mendengar jawaban kekasihnya itu hanya bisa tersenyum dan mengecup pelan tangan Pete yang sejak tadi masih berada di dalam genggaman tangannya.
Dua orang yang saling mencintai itu sama sekali tidak perduli akan keberadaan Sonya yang sudah terlihat jengah menatap mereka.
Vegas membiarkan Pete menyuapinya layaknya seperti anak-anak, tapi baru saja suapan pertama soup didepannya masuk kedalam mulutnya wajahnya berubah memerah seketika.
"Apa? APAKAH PEDAS.." Tanya Pete dengan panik dan langsung mencicipi soup buatan Sonya setelah melihat wajah Vegas mulai memerah.
"APA KAU GILA? KENAPA SOUP INI BISA TERASA PEDAS?" Hardik Pete saat mendapati rasa sedikit pedas pada soup Vegas.
"Maaf Tuan Pete, tapi itu...saya tidak memasukkan cabe sedikitpun.." Ucap Sonya ketakutan membela dirinya.
"Apakah kau memasukkan lada?" Tanya Pete cepat dan tajam.
"..."
Gadis yang terlihat cukup muda darinya itu tidak bisa menjawab pertanyaan Pete yang menandakan bahwa ia memasukkan lada kedalam soupnya.
"Lain kali jika kamu ingin memasak atau apapun yang akan kamu lakukan, tolong tanyakan kepadaku terlebih dahulu. Karena aku lebih tau daripada kamu disini. Ini mansionku bukan mansion Jakapan, dan semuanya berbeda disini." Ucap Pete sambil berjalan mengambil segelas susu dingin dari dalam kulkas dan memberikannya kepada Vegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect You [END]
RomanceIa dibesarkan oleh luka.. Ia tidak pernah merasakan rumah yang hangat.. Jangankan rumah, sekedar semangkuk nasi hangat pun ia tidak pernah merasakannya... Ia dikenal sebagai si MAFIA KELAS ATAS BERDARAH DINGIN yang tidak mengenal ampunan.. Lalu pria...