The Devil doesn't Disappear

8.5K 989 33
                                    

Hari ini adalah hari yang cukup spesial untuk Pete. Hari pemilihan mengenai proyek siapa yang akan lolos. Pete sebenarnya tidak ingin menyombongkan diri, tapi selama ia berkuliah proyeknya tidak pernah tidak lolos. 

Didalam kelasnya ada dua circle yang cukup pintar, yaitu circle Pete dan circle Anita. Circle Pete dan Anita sering bertentangan karena perbedaan pendapat, tapi meskipun begitu itu bukanlah ajang pencarian musuh karena mereka tetap berteman. Hal yang lumrah di circle anak-anak pintar.

Perbedaan circle keduanya juga sebenarnya bisa dilihat dengan jelas. Circle Pete lebih beragam karena mereka semua benar-benar menyukai hal yang berbeda, sedangkan circle Anita lebih fokus pada pendidikan.

🖤🖤🖤

Pete melihat pantulannya dengan puas sebelum ia berbalik mentap Vegas yang berada disebelahnya.

"Nihh lebih rapi." Ucap Pete sambil mengancingkan memeja putih Vegas yang ter buka cukup lebar.

"Begini lebih bagus." Balas Vegas kembali membuka kemejanya tiga kancing.

"Cih.. kenapa tidak sekalian dibuka semua?" Tanya Pete tajam melihat Vegas memamerkan otot dadanya yang dapat ia lihat dengan jelas.

"Kalau aku gini udah bagus, plus kalung ini. Kalau kamu harus rapi dan tertutup karena kamu harus presentasi didepan dosen." Jelas Vegas sambil memakai kalaung rantainya.

Pete menatap pantulan dirinya dan Vegas secara bergantian. Benar-benar dua orang yang berbeda. Pete menggunakan jas dan celant canada berwarna hitam dan sweater hitam yang pas ditubuhnya, menampilkan kesan sopan dan hangat secara bersamaan. Berbeda dengan Vegas yang full mengenakan atasan dan bawahan berwarna putih ditambah dengan kalung rantainya, mengeluarkan aura mafianya yang cukup kuat. 

"Huh.. ayo berangkat." Ucap Pete setelah melihat jam ditangannya.

"Pete." Panggil Vegas lembut sebelum Pete melangkah lebih jauh darinya.

"Oh iya." Balas Pete dan kembali kepada Vegas.

Cup.

Morning kiss seperti biasa. Selama waktu sibuk ini Pete memang melupakan hal itu, terapi Vegas tidak. Saat pria itu memanggil Pete dengan lembut dan pelan itu artinya Pete belum menciumnya.

🖤🖤🖤

Vegas dan Pete berangkat menggunakan mobil Vegas, jeep wrangler rubicon black. Entah mengapa Vegas hari ini terlihat berusaha menampilkan sosok mafianya, tapi itu tidak membuat Pete pusing karena ia harus fokus memberikan presentasinya hari ini.

Mereka tiba dalam 30 menitan dan Pete langsung menyusul teman-temannya. 

Proyek yang dikerjakan Pete ini sebenarnya adalah proyek yang cukup besar, dimana nantinya akan mewakili fakultas mereka untuk bersaing di mancanegara, maka dari itu penilaian proyek ini dibuka untuk umum.

Vegas tidak sendiri, ia menyuruh Big untuk datang juga. Mereka mendapatkan tempat duduk untuk penonton di barisan paling depan karena Pete memasukkan nama Vegas dan Big sebagai keluarganya. Jangan tanya mengenai orang tuanya, karena Tuan dan Nyonya Jakapan tidak pernah datang. Ini adalah pertama kalinya bagi Pete untuk menuliskan nama keluarganya. Hal ini sebenarnya seperti hak istimewa bagi keluarga mahasiswa yang mendapatkan peran dalam pengerjaan proyek ini. 

Tempat duduk penonton barisan paling depan benar-benar membuat semla orang penasaran. Selain tempat duduknya sudah terisi semua, yang sebelumnya jarang terisi penuh. Karena selain Pete, Khun dan Ta juga tidak membawa keluarga mereka. Hanya Chay yang selalu setia membawa keluarganya aka tunangannya yang sebentar lagi menjadi suaminya, siapa lagi kalau bukan Jeff.

The Perfect You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang