#KimMacau

3.7K 353 5
                                    

15 Tahun kemudian...

Seorang gadis remaja dengan wajah yang terlihat cantik melemparkan tasnya ke sembarangan arah dengan raut kesal. Hari sudah beranjak sore dan tampaknya suasana hati gadis itu sedikit kacau.

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa kau harus membuka sepatumu dan meletakkan tasmu dengan baik, Venice?" Tanya seorang pria kepada gadis remaja bernama Venice itu.

Venice Nannakun Pakapatpornpob, seorang gadis remaja yang terkenal akan kecantikannya dan juga otaknya yang jenius. Venice kini menginjak 17 tahun tapi dirinya sudah tercatat sebagai salah satu mahasiswi di Universitas yang cukup terkenal. 

Dia adalah putri satu-satunya Vegas dan Pete yang kini sudah menginjak usia remaja. 

"Jangan memperdulikan aku Macau, aku benar-benar kesal banget hari ini!" Racau Venice dengan nada yang cukup lebay di pendengaran Macau, abaikan panggilannya kepada Macau karena sejak dulu Macau mengajarinya untuk memanggilnya dengan nama saja tanpa embel-embelan apapun.

"Katakan padaku siapa yang membuat gadis kecilku ini kesal!" Ucap Macau dengan sedikit nada mengejek.

"Kim Vachirawit Chivaare." Balas Venice yang seketika membuat Macau bungkam.

"..."

"Kenapa? Kau tidak ingin berbicara mengenainya lagi?" Tanya Venice dengan nada sarkasnya.

"Bukankah dia sudah cukup tua untuk menjadi idolamu?" Tanya Macau balik tanpa menggubris pertanyaan Venice.

"Dia memang sudah cukup tua, dan sebenarnya aku tidak terlalu menyukai lagu-lagunya."Ucap Venice membuat Macau menatapnya tidak percaya.

Bagaimana tidak, jika Venice itu bisa dikatakan sebagai fangirl garis keras Kim. Gadis itu tidak pernah sekalipun melewatkan konser Kim, selalu membeli merchandise Kim, dan tidak pernah melewatkan event yang Kim datangi. Kini gadis itu mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak terlalu menyukainya, bagaimana Macau dapat percaya setelah semua yang telah gadis itu lakukan.

"Semua lagu yang diciptakannya selalu mengenai tentang kerinduan. Tidak ada selain rindu, rasa cintanya yang masih sama dan harapan bahwa mereka bisa kembali bersama. Hanya seputaran itu. Itu membosankan. Aku bahkan lebih menyukai Paman Jeff." Jelas Venice membuat Macau semakin tidak mengerti akan pola pikir keponakannya itu.

"Lalu, jika seperti itu, bagaimana kita menyebut semua yang telah kau lakukan untuknya?" Tanya Macau dengan serius.

"Apanya?" Tanya Venice.

"Konser, merchandise, event, produk atau apapun itu yang berkaitan dengannya." Sahut Macau tidak terima.

"Aku tidak pernah memasang merchandise yang aku beli di kamarku, aku memasukkan semuanya kedalam kotak yang aku yakini kau tau dimana itu. Dan yang lainnya ya seperti itu." Sahut Venice ambigu.

"Apa maksudmu?" Tanya Macau semakin tidak mengerti.

"Aku melakukan semuanya karenamu." Jawab Venice pelan.

"..."

"Beberapa hari lagi ulang tahunmu, dan seperti tahun-tahun sebelumnya Kim akan mengambil cuti sekitar seminggu dan beristirahat di rumah impian kalian yang dia bangun untuk kalian." 

"..."

"Tidakkah kau lelah dengan semua ini?"

Macau menatap gadis didepannya dengan pandangan yang tidak dapat dimengerti. Dia tidak pernah menceritakan mengenai Kim dan dirinya kepada Venice. Bahkan saat pertama kali gadis itu membawa nama Kim masuk kembali kedalam kehidupannya setelah hampir 13 tahun berusaha ia lupakan membuatnya cukup terkejut. Bagaimana tidak, Kim bukanlah penyanyi yang seterkenal Jeff, ditambah usia Venice yang saat itu baru menginjak 14 tahun membuatnya bertanya-tanya bagaimana gadis itu bisa mengenal Kim. Setiap kali ia bertanya Venice akan mengatakan bahwa dia tidak sengaja mendengarkan lagu Kim dari Youtubenya. Jawaban klasik yang selalu membuat Macau tidak percaya.

The Perfect You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang