Pete itu adalah cahaya didalam hidup Vegas, entah dia sadar atau tidak akan hal itu.
Meskipun awalnya Pete hanyalah seseorang yang asing bagi Vegas, kini dia menjadi dunia Vegas.
Apapun yang Vegas lakukan, Pete akan selalu ada disana. Di setiap rencana Vegas.
Pete benar-benar sudah masuk kedalam hidupnya dan seorang Vegas menerima hal itu dengan sangat baik, luar biasa baik.
Pete bukan hanya cahaya, ia juga rumah.
Rumah untuk Vegas pulang..
Rumah yang sejak lama Vegas idamkan..
Rumah yang menyiapkan nasi hangat untuknya setiap kali ia kembali..
Rumah yang penuh akan kebahagian, canda dan juga suka...
Rumah yang tidak pernah Vegas kira akan ia miliki di masa depan..
Rumah Vegas..
Pete..adalah rumah Vegas, tempat dimana Vegas akan selalu kembali..
🖤🖤🖤
Vegas menatap Pete yang kini tengah fokus menyiapkan makan malam mereka. Ia baru saja kembali dan langsung menuju dapur saat penciumannya menangkap aroma khas masakan Pete.
Cup..
"Sudah kembali?" Tanya Pete saat Vegas mengecup bibirnya.
"Hm, apa menu hari ini?" Tanya Vegas sambil melingkarkan tangannya di pinggang Pete dan mengistirahatkan dagunya di bahu Pete.
Kebiasaan barunya yang lain setiap kali ia kembali kerumah, bertanya kepada Pete apa menu dinner mereka yang sedang pria manis itu masak.
"Garlic butter steak and potatoes, creamy tuscan chicken pasta dan chicken tortellini soup." Jelas Pete dengan senyuman manisnya.
"Tidakkah terlalu banyak?" Tanya Vegas yang mendengar penjelasan Pete akan menu yang sedang ia masak.
"Vegas, kamu makannya banyak." Jawab Pete sambil mencubit pelan belly Vegas.
"Bukankah terbalik?" Tanya Vegas lagi.
"Apa?" Tanya Pete balik dengan nada sinisnya.
"Tidak, maksud aku apapun yang kamu masak selalu enak dan bikin nafsu makan aku nambah terus, bahkan jika kamu cuma masak telur dan nasi hangat aku bisa makan dalam porsi yang banyak." Jelas Vegas cepat saat ia sadar tengah memancing amarah sang terkasih.
"Vegas." Panggil Pete pelan dan berbalik menatap mata Vegas lembut, menghentikan sejenak kesibukannya.
Pete dapat berbalik dengan mudah meskipun tangan Vegas masih melingkari pinggangnya.
Ia menatap Vegas dengan lembut, menyusuri tiap sudut pahatan indah wajah pria didepannya, membelai pelan dan penuh kehangatan wajah yang kini memiliki tatapan yang sama dengannya.
Wajah lelah Vegas karena pekerjaannya hari ini dapat Pete lihat dengan jelas.
"Vegas, di rumah kita tidak akan hanya ada nasi hangat." Ucap Pete dengan lembut, masih menyusuri pahatan wajah indah kekasihnya.
"Aku gak akan pernah biarin kamu cuma makan nasi hangat aja, meskipun kamu bilang itu cukup."
"Karena selain nasi hangat banyak makanan hangat lainnya juga yang juga cukup menghangatkan." Lanjut Pete yang kini sudah menyisir lembut rambut Vegas dengan jemari tangannya.
"Pete."
"Aku akan pastiin bahwa Vegas selalu makan-makanan yang hangat dan penuh akan protein." Ucap Pete lalu memeluk Vegas dengan kehangatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect You [END]
RomansaIa dibesarkan oleh luka.. Ia tidak pernah merasakan rumah yang hangat.. Jangankan rumah, sekedar semangkuk nasi hangat pun ia tidak pernah merasakannya... Ia dikenal sebagai si MAFIA KELAS ATAS BERDARAH DINGIN yang tidak mengenal ampunan.. Lalu pria...