Macau menatap foto ditangannya dengan wajah berbinar-binar, bukankah dulu abangnya mengatakan sebuah perpisahan untuknya. Namun kini abangnya sendirilah yang menghubunginya melalui Big, bodyguard kepercayaannya untuk memberikan sebuah foto keluarga kecil mereka yang terlihat sangat bahagia.
"Kapan kau akan kembali Big?" Tanya Macau menatap Big dan Chan bergantian.
Mereka kini tengah duduk di salah satu bangku taman yang tidak terlalu jauh dari gedung fakultas Macau.
"Saya akan kembali malam ini Tuan Macau." Balas Big.
"Bisakah kalian kembali besok? Aku ingin melukis sepatu untuk Venice, sekalian saja kalian bawa. Bagaimana?" Pinta Macau yang membuat Big menatap Chan.
"Baik tuan." Balas Chan dan langsung disambut oleh senyuman oleh Macau.
"Kalian bisa menginap di rumahku." Ucap Macau kepada Big dan Chan.
"Maaf Tuan Macau, Tuan Vegas tidak memperbolehkan hal itu. Saya dan Big akan mencari hotel didekat sini dan kami akan kembali besok untuk mengambil sepatu Nona Venice." Balas Chan sopan.
"Baiklah, kalau begitu aku akan memberikan nomorku. Hubungi aku besok jika kalian sudah disini." Ucap Macau dengan sedikit kekecewaan.
"Mohon maaf sebelumnya Tuan Macau, tetapi Tuan Vegas juga tidak memperbolehkan hal itu. Semua tindakan yang dapat membuat musuh mengetahui mengenai Tuan Macau harus di sembunyikan. Saya takut jika kelak..."
"Baiklah. Aku mengerti, kalau begitu aku akan kembali. Kita bisa bertemu besok sekitar jam 2 siang." Sela Macau dengan raut wajah malas.
"Sebelumnya Tuan Macau, ini ada titipan dari Tuan Pete dan juga ini ada list barang yang Tuan Pete ingin Tuan Macau beli. Mungkin jika tidak keberatan saya dan Chan bisa menemani anda." Ucap Big sambil memberikan totebag yang cukup berat dan juga catatan kertas yang cukup panjang.
"Apa ini?" Tanya Macau dengan penasaran.
"Itu semua adalah masakan Tuan Pete yang sudah disiapkan oleh Tuan Pete khusus untuk Tuan Macau." Jawab Big yang seketika membuat Macau terdiam dan tersenyum bahagia.
Macau sejak dulu selalu hidup seperti anak tunggal meskipun dia memiliki seorang abang. Tidak ada yang memperhatikan dan juga pernah melakukan hal seperti ini untuknya. Itu bukanlah masalah baginya, bagaimana juga sejak dulu ia terbiasa untuk mandiri.
Kini ia sedang menetap di Cambridge, melanjutkan kuliahnya. Teman-temannya yang berasal dari negara yang sama dengannya terkadang membuatnya iri. Setiap kali kembali ke kampus, mereka akan membawa berbagai macam masakan yang sudah disiapkan oleh ibunya masing-masing. Macau tidak pernah merasakan hal itu, ia selalu membeli makanannya.
Tapi kini ia merasakannya dan orang yang menyiapkan hal itu adalah abang iparnya sendiri.
"Katakan pada abang Pete terimakasihku." Ucap Macau.
"Kata Tuan Pete, terimakasihnya belikan saja barang untuk Nona Venice yang sudah dia list." Balas Big yang langsung membuat Macau tertawa kecil.
"Baiklah, aku mengerti." Balas Macau dan berlalu meninggalkan Big dan Chan.
🖤🖤🖤
Vegas memperhatikan putri kecilnya dengan sorotan tajam. Ini sudah dua jam dia hanya diam menemani nona kecilnya itu bermain, ralat hanya MELIHAT tanpa ikut bermain, karena Venice tidak mengizinkannya bermain bersamanya. Sedangkan Pete kini tengah menyiapkan makan siang untuk mereka.
Venice tidak membiarkannya melakukan apapun, termasuk bekerja. Hanya membiarkannya menyalakan tv dengan siaran cocomelon yang tidak bisa ia nikmati. Ia menyuruh Vegas untuk menonton cocomelon itu sendiri sedangkan ia tengah asik berbicara dengan teman-teman barbienya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect You [END]
RomanceIa dibesarkan oleh luka.. Ia tidak pernah merasakan rumah yang hangat.. Jangankan rumah, sekedar semangkuk nasi hangat pun ia tidak pernah merasakannya... Ia dikenal sebagai si MAFIA KELAS ATAS BERDARAH DINGIN yang tidak mengenal ampunan.. Lalu pria...