2. Gue hamil

6.8K 210 0
                                    

"Gue hamil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue hamil." Dua kata yang berhasil meluluh lantakkan kehidupan seorang Willy Prawira.

Hening

Hanya suara dedaunan yang bergoyang akibat terkena terpaan angin malam yang terdengar. Bahkan jangkrik pun enggan mengeluarkan suaranya dimalam ini. Langit semakin menunjukkan sisi kelamnya malam, menandakan hujan sebentar lagi akan turun membasahi bumi.

Cuaca yang sangat pas dengan keadaan hati dua insan ini. Dua garis merah pada benda persegi panjang itu berhasil membuat hidup keduanya kacau.

Sekan waktu terhenti, mereka terdiam terpaku pada pikirannya masing-masing. Bagaimana masa depannya, kenapa harus mereka.

"Terus, kenapa lo bilang ke gue?" Pertanyaan yang terdengar amat sangat tenang itu berhasil menyulut emosi seorang Maisha Kejora.

"LO BAPAKNYA BAJING*N!" Sentaknya langsung berdiri dari duduk.

Willy terkekeh mengejek. Satu alisnya terangkat.

"Yakin itu anak gue?" Bukan pertanyaan tapi lebih terdengar seperti ejekan.

"Gue ngelakuin itu cuma sama Lo ya Wil." Ucapnya kembali menekankan.

"Gue gak percaya, bisa aja setelah main sama gue Lo main sama yang lainnya juga." Tudingnya tak berperasaan.

Maisha menggeleng tak percaya. "Gue bukan cewek murahan!"

"Tapi bagi gue Lo m-u-r-a-h-a-n." Ujarannya mengeja satu persatu kata laknat itu. Hati Maisha bagaikan teriris oleh beling tak kasat mata, begitu sakit, perih, dan dalam hingga rasanya untuk bernafas pun begitu sulit.

"Terserah, terserah Lo mau ngatain gue apa."

"Tapi Wil, terima gak terima ini anak Lo. Jadi gue mohon tolong tangung jawab, gue gak bisa jaga dia sendiri." Mohonnya dengan sangat.

Maisha juga sama, tidak menginginkan janin itu tapi jika untuk mengugurkan nya Maisha tidak tega. Dia sadar dosanya sudah sangat besar, dia tidak ingin membuat tuhan semakin marah.

Willy menggerang frustasi, tangannya menjambak rambutnya sendiri. Dia belum siap dengan ini semua. Ditambah dengan Maisha yang menangis, Willy paling tidak suka jika melihat wanita menangis. Dia lemah dengan hal itu.

"Gue gak bisa Sha." Ucap Willy pada akhirnya.

"Kalaupun itu benar-benar anak gue, gue tetep gak bisa tangung jawab. Sorry." Setelah mengatakan itu Willy pergi meninggalkan Maisha ditaman itu sendirian.

Duarr

Duarr

Suara guntur menyambar bumi menjadi dan hujan angin menemani Maisha kehancurannya malam ini.

Tangisan yang tersamarkan oleh air yang berjatuhan dari langit membuatnya semakin menjadi-jadi. Air matanya dan air hujan seakan-akan tengah berlomba-lomba menentukan siapa yang tercepat.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang