35. life goes on

2.6K 77 8
                                    

Dibelahan dunia yang berbeda Mawar dan Hilmi baru saja menyelesaikan makan siang bersama klien beberapa menit lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibelahan dunia yang berbeda Mawar dan Hilmi baru saja menyelesaikan makan siang bersama klien beberapa menit lalu. Dan kini ibu 3 anak itu tengah menikmati tontonan drama pada layar tv hingga daring telpon menarik atensinya.

Baru saja benda pipih tersebut ditempelkan pada telinganya, suara sang putra sudah menyapa.

"Halo Mi?"

"Kamu kenap sayang?" Tanyanya. Firasat nya tidak enak begitu mendengar suara serak dari sebrang.

"Mami."

Mawar berdiri. Kali ini dia yakin firasatnya tidak salah, putranya tengah menangis.

"Wil, are you okey?" Tanyanya lagi begitu khawatir.

Seorang pria tidak akan menangis jika masalahnya tidak berat bukan? Dan Willy putranya itu tidak mungkin menelpon jika dirinya tidak begitu terpuruk.

"Enggak Mi, enggak. Willy, Willy-"

"Kamu kenapa? Jangan bikin Mami kuatir!" Tanpa sadar Mawar memekik.

Willy dari kecil jarang sekali merengek, tapi kini putranya itu merengek sambil menangis bagaimana Mawar bisa tenang jika mengetahui anak lelakinya sedang dalam keadaan buruk. Hati nya sudah pasti ikut merasakan sesak.

"Willy mau pisah sama Sha Mi..."

Mawar mematung. Matanya terasa berembun dan sedetik kemudian perempuan beranak 3 itu jatuh tersungkur di sofa, dia shock.

"Wil?"

"Sha minta udahan. Sha capek, Willy salah mi Willy salah."

Setelahnya hanya suara tangis yang terdengar. Mawar ikut menangis hingga beberapa menit dirinya berhasil kembali menguasai diri, wanita itu menghapus air matanya.

"Ka-kamu jangan kemana-mana ya, Mami pulang sekarang sayang, Mami pulang buat Willy." Pesannya. 

Rasa khawatir menguasai dirinya, takut sang putra melakukan sesuatu yang tidak-tidak.

"Mami."

"Iya sayang, tunggu Mami ya."

Sambungan telepon diputus.

"Pi!" Teriak Mawar begitu nyaring.

Hilmi terlihat membuka pintu dengan brutal, berjalan cepat menuju sang istri.

"Kenapa? Loh kok nangis?"

Mawar langsung menabrakkan diri ketubuh suaminya, memeluk laki laki yang sudah menemani dirinya selama separuh hidupnya.

"Kita pulang sekarang, Willy lagi gak baik-baik aja Pi." Adunya dengan terisak.

"Lho?" Hilmi semakin bingung.

"Sekarang Pi!"

Ayah dari Willy itu tersentak mendapatkan sentakan dari sang istri, sedetik berikutnya dirinya mulai sedikit memahami keadaan. "Oke, oke."

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang