8. Mantan = Masalah

5.4K 181 0
                                    

"Eghh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eghh." Willy langsung melirik Maisha begitu mendengar lenguhan lemah dari perempuan itu.

"Minum?" Tawarnya dan langsuyng diangguki oleh sang empu. Willy langsung mengambilkan segelas air yang memang sudah ada di nakas samping bangkar milik Maisha lalu membantu perempuan itu meminumnya.

"Lo ngapain disini?" Tanya Maisha setelah merasa tenggorokannya tidak lagi terasa kering.

"Jagain Lo lah, emang mau apa lagi." Ketus Willy.

"Gak sudi gue di jagain setan kayak Lo." Balas maisha tak kalah ketus.

"Heh mulutnya."

Maisha memutar bola matanya malas, membalikkan badannya untuk membelakangi Willy setelah sadar kalau mereka hanya berdua diruangan itu. Suasana mendadak menjadi canggung.

"Kayaknya kita perlu bicara deh Sha." Ucap Willy setelah hampir 10 menit terjebak suasana canggung.

"Gak ada yang perlu dibicarain." Ucap Maisha dengan suara yang teredam karena kepalanya ditutupi dengan selimut.

Willy menarik nafas palan. "Ada, banyak malah."

"Lo emang gak mau tau gimana kita bisa nikah?" Pancing Willy tapi Maisha tetap terdiam.

"Waktu itu kan kita baru kelas sebelas, terus karena gue bisa dibilang bandel banget jadinya ortu gue milih buat jodohin gue, ditambah lagi dengan posisi gue yang punya pacar agak nakal. Mereka takut gue kena pergaulan bebas, ya padahal mah udah."

Walaupun tak mendapatkan respon dari Maisha, Willy tetap meneruskan ceritanya.

"Gak perlu pikir panjang gue pasti nolak lah, gue sayang banget sama Clara Sha dia cewek gue. Tapi mami ngancem bakal nyebarin aib Clara, jadi mau gak mau gue harus turutin permintaan mereka. Awalnya gue gak tau kalo itu Lo, setau gue nama Lo cuma Maisha Kejora tanpa Prahadi."

Dapat Willy lihat tubuh Maisha sedikit bergetar dan juga terdengar sebuah isakkan kecil, Willy yakin Maisha pasti sedang menangis. Tapi sudah kepalang jadi lebih baik diteruskan saja ceritanya.

"Tapi setelah kejadian dua bulan lalu gue langsung cari tau semua tentang Lo. Dan gue akhirnya tau kalau Lo itu cewek yang dijodohin sama gue, gak terlalu kaget si mengingat namanya emang mirip."

"Sorry Sha, gue banyak salah sama Lo." Ucapnya dengan tulus. Tangan Willy dengan ragu mengusap surai hitam Maisha dengan lembut.

Willy sedikit tersentak saat kala dengan tiba-tiba Maisha bangkit dari tidurnya. Mata perempuan itu sudah sembab dengan hidung yang ikut memerah.

"Terus kenapa Lo gak mau tanggung jawab!" Teriak Maisha langsung.

"Dia anak Lo Wil!"

Jujur hati Maisha terlukai saat mendengar semua penjelasan Willy barusan. Mendengar Willy mengatakan bahwa dia sangat menyayangi kekasihnya itu membuat hati Maisha tersayat, Maisha tau dia tidak berhak tapi hatinya sudah terlanjur sakit. Apalagi ditambah fakta kalau Willy sudah mengetahui perempuan yang dijodohkan dengan dirinya itu Maisha, tapi hal itu tetap tidak membuat Willy mau bertanggung jawab.

accidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang